22
Sulawesi Selatan Periode Tahun 1996 -2010  menyimpulkan  bahwa jumlah frekuensi lalu lintas pesawat berpengaruh positif, jumlah penumpang berpengaruh
negatif,  Inflasi Sulawesi Selatan tidak berpengaruh terhadap kontribusi bandar udara Hasanuddin pada sektor perdagangan SulSel  dan  kontribusi bandara pada
sektor perdagangan saat sebelum dan sesudah pengembangan bandara  tidak memiliki perbedaan.
2.10 Kerangka Konseptual
Untuk melihat potensi Bandara Silangit  di  KabupatenTapanuli  Utara, maka terlebih dahulu akan dilihat keadaan  kondisi Bandara Silangitdi Kabupaten
Tapanuli Utara saat ini, agar dapat menentukan potensi -  potensi dari Bandara Silangit dan hambatan yang dihadapi Bandara Silangit dalam pengembangannya.
Dengan mengetahui potensi-potensi dan hambatan Bandara  Silangit dapat mewujudkan Bandara Silangit yang maju untuk perkembangan daerah Kabupaten
Tapanuli Utara khususnya. Berikut adalah kerangka konseptual dalam menganalisis potensi pengembangan  Bandara Silangit  di  Kabupaten  Tapanuli
Utara.
23
Gambar 2.1 Kerangka Konseptual Potensi Bandara Silangit
Kondisi dan Keadaan Bandara Silangit
Faktor Internal : Kekuatan dan Kelemahan
Faktor Eksternal : Peluang dan Tantangan
Standar Umum Operasional Bandara Udara
Strategi Kebijakan Pengembangan Bandara
24
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang menganalisis potensi pengembangan  Bandara Silangit diTapanuli Utara adalah penelitian deskriptif kualitatif dan kuantitatif.
3.2. Tempat dan Waktu Penelitian
Daerah atau tempat sebagai objek penelitian yaitu Kecamatan  Siborong- borong Kabupaten Tapanuli Utara dan pada PT Persero Angkasa Pura II Bandar
Udara Internasional Kuala Namuprovinsi Sumatera Utara untuk memperoleh data- data yang diperlukan, dengan waktu penelitian dimulai sejak bulan Juli 2014.
3.3. Batasan Operasional
Batasan yang akan diteliti dalam penelitian ini mencakup faktor internal kekuatan dan kelemahan, faktor eksternal peluang dan tantangan, dan strategi
dalam pengembangan Bandar Udara Silangit di Tapanuli Utara.
3.4. Defenisi Operasional
1. Kekuatan Strength adalah segala sesuatu yaitu berupa kelebihan dan
kebaikan yang bersumber dari Bandara Silangit kondisi internal sebagai Bandar Udara di daerah Tapanuli Utara.
25
2. Kelemahan Weakness adalah segala sesuatu yaitu berupa kekurangan dan
hambatan yang bersumber dari Bandara Silangit kondisi internal sebagai Bandar Udara di Tapanuli Utara.
3. Peluang adalah kondisi yang muncul dari luar Bandara Silangit eksternal
yaitu berupa kesempatan opportunity yang dapat membantu pengembangan Bandar Udara Silangit di Tapanuli Utara.
4. Tantangan adalah kondisi yang muncul dari luar Bandara Silangit
eksternal yaitu berupa ancaman ataupun hal-hal yang dapat menghambat pengembangan Bandara Silangit di Tapanuli Utara.
5. Strategi adalah berbagai bentuk rencana, cara ataupun kebijakan yang
dilakukan oleh masyarakat di sekitar Bandara Silangit untuk mengembangkan Bandara Silangit guna meningkatkan kesejahteraan
perekonomian masyarakat di Tapanuli Utara.
3.5. Populasi dan Sampel Penelitian