15
Dengan makin meningkatnya arus urbanisasi, maka pertumbuhan kota-kota akan semakin meningkat dan dengan sendirinya kebutuhan
jaringantransportasi untuk menampung pergerakan warga kotanya pun akan semakin meningkat.
Sebagaimana transportasi pada umumnya, transportasi udara mempunyai fungsi ganda, yaitu sebagai unsur penunjang servicing sector dan unsur
pendorong promoting sector [Abubakar, 2000] dalam web ugm. a.
Peran transportasi udara sebagai unsur penunjang dapat dilihat dari kemampuannya menyediakan jasa transportasi yang efektif dan efisien untuk
memenuhi kebutuhan sektor lain, sekaligus juga berperan dalam menggerakan dinamika pembangunan.
b. Sedangkan sebagai unsur pendorong, transportasi udara juga sudah terbukti
mampu menjadi jasa transportasi yang efektif untuk membuka daerah terisolasi dan juga melayani daerah-daerah dan pulau-pulau terpencil.
Tersedianya transportasi yang dapat menjangkau daerah pelosok termasuk yang ada di perbatasan sudah pasti dapat memicu produktivitas penduduk
setempat, sehingga akhirnya akan meningkatkan penghasilan seluruh rakyat dan tentunya juga pendapatan pemerintah.
2.7 Konsep Strategi
Strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan dan dalam perkembangannya konsep mengenai strategi terus berkembang. Hal ini dapat
ditujukan oleh adanya perbedaan konsep mengenai strategi selama 30 tahun terakhir. Menurut Porter strategi adalah suatu alat yang sangat penting untuk
16
mencapai keunggulan bersaing Rangkuti, 2004 dalam Satria Nasution. Senada dengan itu, Hamel dan Pharalad juga mengatakan strategi merupakan tindakan
yang bersifat incremental senantiasa meningkat dan terus – menerus, dilakukan berdasarkan sudut pandang tentang apa yang diharapkan oleh pelanggan di masa
depan Rangkuti, 2004 dalam Satria Nasution, 2011. Strategi adalah rencana yang disatukan, menyeluruh dan terpadu yang
mengaitkan keunggulan strategi perusahaan dengan tantangan lingkungan dan yang dirancang untuk memastikan bahwa tujuan utama perusahaan dapat dicapai
melalui pelaksanaan yang tepat oleh perusahaan. Strategi adalah proses penentuan rencana para pemimpin puncak yang berfokus pada tujuan jangka panjang
organisasi, disertai penyusunan suatu cara atau upaya bagaimana agar tujuan tersebut dapat dicapai. Oleh sebab itu strategi mempengaruhi keberhasilan
perusahaan dalam jangka panjang dan juga strategi memilih konsekuensi yang multifungsi serta perlu mempertimbangkan faktor-faktor eksternal dan internal
yang dihadapi oleh perusahaan.
2.8 Konsep Perancanaan dan Pengembangan Bandara
2.8.1 Perencanaan Strategis dan Perencanaan Pengembangan
Mengikuti Olsen dan Eadie 1982 dalam Bryson 2008, mendefenisikan perencanaan strategis sebagai upaya yang didisiplinkan untuk membuat keputusan
dan tindakan penting yang membentuk dan memandu bagaimana menjadi organisasi atau entitas lainnya, apa yang dikerjakan organisasi atau entitas
lainnya, dan mengapa organisasi atau entitas lainnya mengerjakan hal seperti itu.
17
Sementara itu, Salusu 2008 menyatakan bahwa perencanaan strategis adalah instrumen kepemimpinan dan suatu proses. Sebagai suatu proses, ia
menentukan apa yang dikehendaki suatu organisasi di masa depan dan bagaimana usaha mencapainya; suatu proses yang menjelaskan sasaran-sasaran. Seperti juga
ditegaskan oleh Steiss 1985 dalam Salusu 2008 bahwa perencanaan strategis sebagai komponen dari manajemen strategis bertugas untuk memperjelas tujuan
dan sasaran, memilih berbagai kebijaksanaan, terutama dalam memperoleh dan mengalokasikan sumberdaya, serta menciptakan suatu pedoman dalam
menerjemahkan kebijaksanaan organisasi. Bryson 2008 menguraikan delapan langkah untuk mengembangkan
berpikir dan bertindak strategis dalam pemerintahan, lembaga publik, organisasi nirlaba, komunitas atau entitas lainnya yaitu meliputi :
1 memprakarsai dan menyepakati suatu proses perencanaan strategis
2 memperjelas mandat organisasi
3 memperjelas misi dan nilai-nilai organisasi
4 menilai lingkungan eksternal
5 menilai lingkungan internal
6 mengidentifikasi isu strategis yang dihadapi organisasi
7 merumuskan strategi untuk mengelola isu-isu
8 menciptakan visi organisasi yang efektif untuk masa depan
Oleh sebab itu, perencanaan startegis adalah perencanaan yang berhubungan dengan proses penetapan tujuan, pengalokasian sumber-sumber
untuk memperoleh, menggunakan atau menghilangkan hal-hal tersebut.
18
Pengembangan adalah kegiatan ilmu pengetahuan dan teknologi yang bertujuan memanfaatkan kaidah dan teori ilmu pengetahuan yang telah terbukti
kebenarannya untuk meningkatkan fungsi, manfaat, aplikasi ilmu pengetahuan dan teknologi yang telah ada atau menghasilkan teknologi baru.
Perencanaan Pengembangan adalah perencanaan yang ditujukan untuk lebih meningkatkan keluaran sistem menambah jenis keluaran sistem dengan
menambahkan komponen baru, mengurangi komponen yang ada, atau menciptakan subsistem yang baru. Dengan menciptakan sistem atau teknologi
tersebut, hasil yang diinginkan dapat dipenuhi dengan lebih efektif dan efisien dengan cara-cara yang lebih baik, yang biasanya tidak konvensional.
2.8.2 Rencana Pengembangan Bandara
Untuk melaksanakan pembangunan suatu bandar udara, agar memperoleh hasil yang optimal, perlu mengacu pada beberapa jenis tingkatan perencanaan
bandar udara. Perencanaan-perencanaan tersebut antara lain : 1.
Perencanaan Sistem Perencanaan sistem mencakup tiga tingkatan yaitu perencanaan sistem
tingkat nasional, perencanaan sistem tingkat regional, dan perencanaan sistem tingkat propinsi.
2. Perencanaan Induk
Perencanaan ini dimaksudkan sebagai petunjuk pengembangan yang akan datang, agar dapat mengakomodasikan permintaan penerbangan dan sesuai
lingkungan, perkembangan masyarakat, moda angkutan lainnya, dan bandar udara lainnya.
19
3. Perencanaan Proyek
Secara rinci, perencanaan induk ini mewujudkan dalam perencanaan- perencanaan proyek yang mencakup horizon waktu lebih pendek di bawah
lima tahun.
2.8.2.1 Rancangan Bandar Udara
a. Denah Bandar Udara
Gambar denah menunjukkan konfigurasi, lokasi, dan ukuran semua fasilitas fisik seperti konfigurasi landas pacu, landas hubung, apron posisi dan ukuran
fasilitas terminal, serta lokasi zona pendekatan landas pacu. b.
Rencana Penggunaan Tanah Dalam rencana ini diuraikan penggunaan tanah secara rinci untuk seluruh
kawasan bandar udara yang diusulkan dan ditunjukan pula penggunaan tanah di luar batas
c. Rencana Area Terminal
Rencana ini menunjukkan ukuran dan lokasi berbagai bangunan dan ruang kegiatan dalam area terminal. Penggambaran atau uraian mengenai terminal
ini secara konseptual saja yaitu bagaimana menangani beragam fungsi terminal dan mewadahi berbagai kegiatan yang diperkirakan akan terjadi di
area tersebut. d.
Rencana Jalan Bandar Udara Rencana ini memuat secara ekplisit rute angkutan permukaan yang
menghubungkan bandar udara dengan pusat-pusat bisnis dan sumber-sumber utama pengguna potensial angkutan udara lainnya yang dilayani bandar udara
20
yang bersangkutan termasuk hubungan-hubungan dengan sistem transportasi regional dan kota.
2.8.2.2 Rencana Keuangan
a. Jadwal PengembanganPembangunan
Jadwal pengembanganpembangunan yang disarankan memuat tahapan kegiatan yang terdiri atas jangka pendek, jangka sedang, dan jangka panjang.
Menurut kurun waktu perkembangan permintaan terhadap kemampuan yang harus dimiliki bandar udara.
b. Perkiraan Biaya Pengembangan atau Pembangunan
Dari rencana denah bandar udara menurut tahapan pengembanganpembangunan yang sudah disusun, dapat diperkirakan secara
kasar kebutuhan biaya setiap tahapan berdasarkan indeks dasar pembangunan setiap jenis bangunan.
c. Analisis Kelayakan Ekonomi
Kegiatan ini dilakukan untuk mengetahui bahwa proyeksi pendapatan dari pengembanganpembangunan bandar udara ini akan dapat menutup biaya
yang dikeluarkan. Kelayakan ini diharapkan dapat dicapai untuk setiap tahapan proses rencana induk.
d. Analisis Kelayakan Finansial
Kegiatan ini dilakukan untuk memastikan bahwa skala kegiatan yang direncanakan dapat didukung permodalan oleh pihak yang bertanggung
jawab.
21
2.9 Penelitian Terdahulu
Leli dan Nazwar 2012 dalam jurnal yang berjudul Analisis Ekonomi Dan Finansial Pengembangan Bandar Udara Internasional Minangkabau BIM di
Sumatera Barat menyatakan kesimpulan bahwa bandar udara Minangkabau ternyata layak dikembangkan ditinjau dari sudut ekonomi dan finansial. Hal ini
terlihat dari Benefit Cost Ratio BCR, Net Present Value NPV dan Internal Rate of Return IRR yaitu BCR = 2,31 1, NPV = 99.583.747 0 dan IRR =
45 besar dari tingkat suku bunga pinjaman yang diasumsikan 9. Pertumbuhan penumpang dan pesawat cukup besar.
Lewi Anatasia Sinaga, Freddy Jansen, Audie L. E. Rumayar, Elisabeth Lintong2014 dalam jurnal yang berjudul Perencanaan Pengembangan Bandar
Udara di Kabupaten Nabire menyatakan kesimpulan Panjang landas pacu setelah pemgembangan sebesar 2.867 meter dari landas pacu awal yaitu 1400 meter. Jarak
dari treshold sampai titik awal exit taxiway adalah 1.747 meter, Panjang taxiway yang dibutuhkan 175 meter, Luas apron dibutuhkan adalah 200 77 m = 15.400
m2. Luas gedung terminal yang dibutuhkan minimum 650 x 196 atau sebesar 127.200 m Luas gudang minimum 40 x 22 m atau 880 m. Luas pelataran parkir
yang dibutuhkan minimum 178 × 121 m atau sekitar 21538 m2. Tebal perkerasan apron dengan metode PCA dengan working stress = 359.268 Psi
adalah 13 inch = 33 cm.
Hilda Ina Yogi 2012 dalam skripsi yang berjudul Analisis Peranan Bandar Udara Sultan Hasanuddin Dalam Menunjang Sektor Perdagangan di
22
Sulawesi Selatan Periode Tahun 1996 -2010 menyimpulkan bahwa jumlah frekuensi lalu lintas pesawat berpengaruh positif, jumlah penumpang berpengaruh
negatif, Inflasi Sulawesi Selatan tidak berpengaruh terhadap kontribusi bandar udara Hasanuddin pada sektor perdagangan SulSel dan kontribusi bandara pada
sektor perdagangan saat sebelum dan sesudah pengembangan bandara tidak memiliki perbedaan.
2.10 Kerangka Konseptual