32
BAB IV PEMBAHASAN
4.1. Kondisi Bandara Silangit
Bandar Udara Silangit adalah bandar udarayang terletak di Siborong-borong, Kabupaten Tapanuli Utara. Jarak dari pusat kota sekitar 7 km. Luas wilayahnya
3.764,65 km2 atau sekitar 5,25 persen dari luas wilayah Sumatera Utara. Bandara silangit dibangun pada masa penjajahan Jepang. Karena masalah biaya
pembangunan Bandara Silangit sempat terhenti. Pembangunan kembali mulai dilakukan pada tahun 1995 dengan menambah landas pacu sepanjang 900 meter
sehingga menjadi 1400 meter. Setelah presiden Susilo Bambang Yudhoyono meresmikan pengoperasian Bandara Silangit tahun 2005, pembangunan Bandara
pun semakin dikembangkan. Pada tahun 2011 Bandara Silangit memiliki landas pacu sepanjang 2.400 meter.
Saat ini Bandara Silangit memiliki panjang landasan 2.400 meter dengan lebar 30 meter, ini mampu menampung pesawat Boeing 737-500. Kementerian
Perhubungan mencatat, pada 2010 trafik penumpang ke Bandara Silangit mencapai 3.500 orang dan meningkat pada 2011 menjadi 6.000 orang dan pada tahun 2012
trafik meningkat menjadi 7.000 orangFebriany Dian Aritya Putri, 2004. Saat ini Bandara Silangit mempunyai fasilitas seeperti Musholla, Ruang
Menyusui anak dan Ruang Merokok. Maskapai yang beroperasi di Bandara Silangit hanya masih Susi Air dengan penerbangan SI 0172 dari Medan ke Silangit.
Bandara Silangit dalam beberapa tahun ke depan diharapkan menajdi salah satu bandara alternatif terkemuka di Sumut. Berbagai langkah strategi sudah
dipersiapkan kearah itu, termasuk membuka kemungkinan memperluas jangkauan
33
pelayanan ke luar Sumatera. Dengan masih terbatasnya pesawat yang beroperasi di Bandara Silangit, dapat dilihat perkembangannya lima tahun terakhir di tabel
berikut.
Tabel 4.1 Pergerakan Pesawat, Kargo dan Penumpang Selama 5 Tahun Terakhir di PT. Angkasa Pura II Persero Bandar Udara Silangit
No Tahun
Pesawat Terbang Penumpang
Cargobagasi Kedatangan
Keberangkatan Kedatangan
Keberangkatan Kedatangan
Keberangkatan
1 2008
368 368
2500 2839
16160 16629
2 2009
298 298
1640 2033
13734 13584
3 2010
290 290
1961 2325
12987 15204
4 2011
418 418
3017 3417
19300 19627
5 2012
460 460
3524 3962
20847 21291
6 2013
609 609
6264 6292
46789 38196
7 2014
646 646
13064 12987
104873 104221
Jumlah 3089
2443 31970
33855 234690
229472 Sumber : PT. Angkasa Pura II Bandara Silangit
Sumber : Diolah
Gambar 4.1 Pergerakan Pesawat Aireraft Selama 5 Tahun Terakhir di PT. Angkasa Pura II Persero Bandar Udara Silangit
100 200
300 400
500 600
700
Tahun 2008
Tahun 2009
Tahun 2010
Tahun 2011
Tahun 2012
Tahun 2013
Tahun 2014
Arrival Depature
34
Dari gambar di atas dapat dijelaskan bahwa pergerakan pesawat lima tahun terakhir mengalami kenaikan terus menerus baik pada kedatangan arrival
maupun pada keberangkatan depature, hal ini menunjukkan keadaan yang positif karena dapat berpotensi untuk penambahan pesawat dan jadwal
penerbangannya setiap hari.
Sumber : Diolah
Gambar 4.2 Pergerakan Penumpang Passengger Selama 5 Tahun Terakhir di PT. Angkasa Pura II Persero Bandar Udara Silangit
Dengan pergerakan pesawat baik kedatangan arrival dan keberangkatan depature yang ditunjukkan pada gambar 4.1 mengalami kenaikan secara terus
menerus, maka hal ini menunjukkan penumpang juga mengalami kenaikan. Dapat dilihat pada gambar di atas, pergerakan penumpang juga mengalami kenaikan.
Hal ini menunjukkan semakin bertambahnya minat orang - orang dalam menggunakan pesawat menuju daerah Tapanuli Utara.
2000 4000
6000 8000
10000 12000
14000
Tahun 2008
Tahun 2009
Tahun 2010
Tahun 2011
Tahun 2012
Tahun 2013
Tahun 2014
Arrival Depature
35
Sumber : Diolah Gambar 4.3 Pergerakan Kargo Cargo Selama 5 Tahun Terakhir di PT.
Angkasa Pura II Persero Bandar Udara Silangit
Setelah pergerakan pesawat dan penumpang mengalami pergerakan yang menunjukkan hasil yang meningkat. Dengan ditunjukkan pada tahun 2014,
pergerakan sangat melonjak. Hal ini menunjukkan hasil yang sangat berpotensi agar lebih mengembangkan Bandara Silangit terutama fasilitas yang terdapat di
Bandara Silangit.
4.2. Potensi dan Hambatan Pengembangan Bandara Silangit di Kabupaten