Pengaruh Komunikasi Interpersonal Terhadap Pencarian Pengobatan

57 ini akan membuka kemungkinan yang sangat besar untuk dipengaruhi dan mempengaruhi anggota-anggota keluarga. Hal ini juga sesuai dengan pernyataan Hidayat 2012, yang mengemukakan menyatakan bahwa pola pencarian pengobatan pada masyarakat yang sangat dipengaruhi oleh keluarga terjadi turun-temurun sehingga Masyarakat cenderung melakukan pengobatan yang sama dengan anggota keluarganya karena sedikitnya sumber informasi atau pengetahuan tentang pengobatan yang didapatkan oleh masyarakat sehingga keluarga menjadi satu-satunya acuan dalam hal mencari pengobatan. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Tinendung 2009, tentang pencarian pengobatan pada suku Pak-pak di Sidiangkat yang menemukan bahwa masyarakat cenderung mendengarkan pengalaman keluarga. Pengalaman yang berarti telah membuktikan baik sengaja maupun tidak dan cerita dari anggota keluarga, terutama orang tua akan membuat semakin percaya dan yakin terhadap sesuatu hal. Demikian juga dalam pola pencarian pengobatan, yang besar prosesnya didukung oleh pengalaman dan kepercayaan.

5.3 Pengaruh Komunikasi Interpersonal Terhadap Pencarian Pengobatan

Dari hasil penelitian yang dilakukan terhadap 75 responden diperoleh bahwa ada 72 orang 96,0 yang akan berdiskusi dengan keluarga sebelum berobat dan ada 71 orang 94,7 yang segera berdiskusi jika ada anggota keluarga yang sakit keras. Hal ini menunjukkan bahwa komunikasi antara anggota keluarga di Desa Simpang Empat Kecamatan Karang Baru Kabupaten Aceh Tamiang sangat baik karena Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara 58 terbinanya kebersamaan dan ikatan yang merasa saling membutuhkan antara anggota keluarga yang terjalin dengan baik secara turun-temurun. Hal ini sesuai dengan yang dikemukakan oleh Tyastuti 2009, bahwa pola pikir seseorang akan terbentuk melalui kebiasaannya, semakin sama latar belakang budaya antara komunikator dengan komunikan aka semakin efektif. Dari 75 responden ada 71 orang 94,7 yang berkomunikasi dengan lemah lembut ketika membicarakan pengobatan dengan keluarga, ada 72 orang 96,0 yang berkomunikasi dengan ramah tamah ketika membicarakan pengobatan dengan keluarga, ada 73 orang 97,3 yang berkomunikasi dengan sopan, dan ada 72 orang 72,96 yang mendengarkan pendapat keluarga yang lain ketika berdiskusi mengenai pengobatan. Hal ini menunjukkan bahwa komunikasi yang sopan dengan tutur bahasa yang lembut, ramah, dan baik akan membuat kedekatan antara anggota keluarga dan akan lebih mudah menjalin kepercayaan satu sama lain dengan segala keputusan yang diambil dalam hal pengobatan. Hasil uji statistik korelasi Spearman menunjukkan nilai p = 0,004 0,05, artinya komunikasi interpersonal memiliki hubungan yang bermakna dengan pola pencaria pengobatan, Hasil penelitian ini juga menunjukkan secara statistik dengan menggunakan uji regresi linear bahwa nilai B=0,260, artinya komunikasi interpersonal memberikan pengaruh sebesar 26,0 terhadap pencarian pengobatan. Hasil ini menggambarkan bahwa komunikasi interpersonal yang baik akan membangun rasa kepercayaan di antara anggota keluarga di Desa Simpang Empat Kecamatan Karang Baru Kabupaten Aceh Tamiang Simpang sehingga dapat berpengaruh terhadap tindakan mereka dalam hal pengobatan. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara 59 Notoatmodjo 2003, menyatakan bahwa pembangunan di sektor kesehatan tidak akan berjalan dengan baik dan efektif tanpa adanya proses komunikasi. Komunikasi diperlukan untuk memeroleh dukungan. Sama halnya dalam pencarian pengobatan, sangat diperlukan komunikasi untuk dapat mempertimbangkan pengobatan yang baik untuk anggota keluarga yang sakit.

5.4 Pencarian Pengobatan