Anggota Keluarga Memberikan Kontrol untuk Minum Obat Bagi Anggota Hasil Analisis Bivariat

45

d. Anggota Keluarga Memberikan Kontrol untuk Minum Obat Bagi Anggota

Keluarga yang Sakit Dari hasil analisis didapatkan bahwa anggota keluarga yang memberikan kontrol untuk minum obat bagi anggota keluarga yang sakit adalah ibu berjumlah 35 orang 46,7, sedangkan ayah berjumlah 23 orang 30,7. Selain itu, ada 17 orang 22,6 dikontrol oleh keluarga lain yaitu anak, abang, dan nenek untuk minum obat. Hasil dapat dilihat pada Tabel 4.8. Tabel 4.8 Distribusi Frekuensi Anggota Keluarga yang Memberikan Kontrol untuk Minum Obat Bagi Anggota Keluarga yang Sakit No. Anggota Keluarga Jumlah Persen 1. Ibu 35 46,7 2. Ayah 23 30,7 3. Keluarga lain 17 22,6 Jumlah 75 100,0

e. Responden Berobat Jika Menderita Penyakit yang Bersifat Biologis dan

Magic Dari hasil analisis didapatkan bahwa seluruh responden yang berjumlah 75 orang 100,0 akan berobat jika menderita penyakit yang bersifat biologis dan 44 orang 58,7 responden akan berobat jika menderita penyakit yang bersifat magic. Hasil dapat dilihat pada Tabel 4.9. Tabel 4.9 Distribusi Frekuensi Responden yang Berobat Saat Menderita Penyakit yang Bersifat Biologis dan Magic No. Karakteristik Ya Tidak Total n n n 1. Berobat Jika Menderita Penyakit yang Bersifat Biologis 75 100,0 0,0 75 100,0 2. Berobat Jika Menderita Penyakit yang Bersifat Magic 44 58,7 31 41,3 75 100,0 Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara 46

4.2.6 Komunikasi Interpersonal

Hasil penelitian mengenai komunikasi interpersonal diperoleh dari wawancara dengan kuesioner kepada responden. Hasil penelitian diperoleh bahwa dari wawancara terhadap 75 responden didapatkan bahwa responden yang selalu berdiskusi dengan anggota keluarga ketika mencari pengobatan berjumlah 72 orang 96,0, responden yang selalu berbicara lemah lembut ketika berdiskusi dengan anggota keluarga mengenai pencarian pengobatan berjumlah 71 orang 94,7, responden yang selalu berbicara dengan ramah tamah ketika berdiskusi dengan anggota keluarga mengenai pencarian pengobatan berjumlah 72 orang 96,0, responden yang selalu berbicara sopan ketika berdiskusi dengan anggota keluarga mengenai pencarian pengobatan berjumlah 73 orang 97,3, responden yang segera berdiskusi dengan anggota keluarga yang lain jika ada anggota keluarga yang sakit keras berjumlah 71 orang 94,7, dan responden yang selalu mendengarkan pendapat anggota keluarga lain ketika berdiskusi mengenai pengobatan berjumlah 72 orang 96,0. Hasil dapat dilihat pada Tabel 4.10. Tabel 4.10 Distribusi Frekuensi Jawaban Responden Berdasarkan Pengaruh Komunikasi Interpersonal No. Karakteristik Ya Tidak Total n n n 1. Selalu berdiskusi dengan anggota keluarga ketika mencari pengobatan 72 96,0 3 4,0 75 100,0 2. Selalu berbicara lemah lembut dengan anggota keluarga ketika berdiskusi mengenai pencarian pengobatan 71 94,7 4 5,3 75 100,0 Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara 47 Tabel 4.10 Lanjutan No. Karakteristik Ya Tidak Total n n n 3. Selalu berbicara ramah tamah dengan anggota keluarga ketika berdiskusi mengenai pencarian pengobatan 72 96,0 3 4,0 75 100,0 4. Selalu berbicara sopan dengan anggota keluarga ketika berdiskusi mengenai pencarian pengobatan 73 97,3 2 2,7 75 100,0 5 Segera berdiskusi dengan keluarga yang lain jika ada anggota keluarga yang sakit keras 71 94,7 4 5,3 75 100,0 6 Mendengarkan pendapat keluarga lain ketika berdiskusi mengenai pengobatan 72 96,0 3 4,0 75 100,0

4.2.7 Pencarian Pengobatan

Hasil penelitian mengenai pencarian pengobatan diperoleh dari wawancara dengan kuesioner kepada responden. Hasil penelitian diperoleh bahwa responden yang berobat ke pelayanan medis jika sakit ringan contohnya batuk, flu, demam yang sudah berlangsung dalam waktu yang lama adalah 60 orang 80,0, responden yang membeli obat di warung jika merasakan gejala sakit contohnya panas dalam, tenggorokan sakit, batuk, flu, meriang adalah 72 orang 96,0, responden yang berobat ke pelayanan medis jika sakit parah contohnya batuk yang sudah berlangsung lama sehingga mengeluarkan darah adalah 73 orang 97,3, responden yang berobat ke pengobatan tradisional dukunberobat kampung jika sakit tiba-tiba contohnya batuk berdarah secara tiba-tiba, gatal-gatalanak bajang, kejang- kejangkerasukan adalah 64 orang 85,3, responden yang berobat ke pengobatan Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara 48 tradisional dukunberobat kampung jika dokterbidanperawat tidak mengetahui penyebab sakit yang diderita adalah 68 orang 90,7 dan responden yang menggunakan obat turun-temurun dari nenek moyang obat kampung jika sakit ringan contohnya masuk angin, pegal-pegal, sakit gigi, suara hilang karena sakit tenggorokan, memar akibat jatuh adalah 72 orang 96,0. Hasil dapat dilihat pada Tabel 4.11. Tabel 4.11 Distribusi Frekuensi Jawaban Responden Berdasarkan Pencarian Pengobatan No Karakteristik Ya Tidak Total n n n 1. Berobat ke pelayanan medis jika sakit ringan contohnya batuk, flu, demam yang sudah berlangsung dalam waktu yang lama. 60 80,0 15 20,0 75 100,0 2. Membeli obat di warung jika merasakan gejala sakit contohnya panas dalam, tenggorokan sakit, batuk, flu, meriang. 72 96,0 3 4,0 75 100,0 3. Berobat ke pelayanan medis jika sakit parah contohnya batuk yang sudah berlangsung lama sehingga mengeluarkan darah. 73 97,3 2 2,7 75 100,0 4. Berobat ke pengobatan tradisional dukunberobat kampung jika sakit tiba-tiba contohnya batuk berdarah secara tiba-tiba, gatal-gatalanak bajang, kejang-kejangkerasukan. 64 85,3 11 14,7 75 100,0 5. Berobat ke pengobatan tradisional dukunberobat kampung jika dokterbidanperawat tidak mengetahui penyebab sakit yang diderita. 68 90,7 7 9,3 75 100,0 Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara 49 Tabel 4.11 Lanjutan No Karakteristik Ya Tidak Total n n n 6. Menggunakan obat turun- temurun dari nenek moyang obat kampung jika sakit ringan contohnya masuk angin, pegal- pegal, sakit gigi, suara hilang karena sakit tenggorokan, memar akibat jatuh. 72 96,0 3 4,0 75 100,0

4.3 Hasil Analisis Bivariat

Analisis bivariat dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara variabel independen agen sosialisasi keluarga dengan variabel dependen pencarian pengobatan pada masyarakat di Desa Simpang Empat Kecamatan Karang Baru Kabupaten Aceh Tamiang dan untuk melihat apakah variabel dapat dilanjutkan ke analisis multivariat. Pengujian analisis bivariat dilakukan dengan menggunakan uji Korelasi Spearman pada taraf kepercayaan 95, karena data yang didapatkan berdistribusi secara tidak normal. Hasil analisis dinyatakan memiliki hubungan yang signifikan antar variabel jika nilai p 0,05. Syarat suatu variabel agar bisa dilanjutkan ketahap analisis multivariat adalah jika nilai p 0,25. Tabel 4.13 Hasil Analisis Korelasi Spearman Variabel Pencarian Pengobatan P R Tingkat Hubungan Agen Sosialisasi Keluarga 0,001 0,623 Ada Hubungan Komunikasi Interpersonal 0,004 0,327 Ada Hubungan Dari tabel 4.13 hasil uji statistik korelasi spearman dapat dilihat bahwa variabel agen sosialisasi keluarga memiliki nilai p = 0,001 0,05, artinya terdapat Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara 50 hubungan yang bermakna antara variabel agen sosialisasi keluarga dengan variabel pencarian pengobatan. Nilai R = 0,623 menunjukkan bahwa hubungan antara variabel agen sosialisasi keluarga dengan pencarian pengobatan adalah kuat Sugiyono, 2007. Nilai p = 0,001 0,25 menunjukkan bahwa variabel agen sosialisasi keluarga memenuhi syarat untuk masuk ke tahap uji multivariat. Begitu pula dengan hasil uji statistik korelasi spearman antara variabel komunikasi interpersonal dengan variabel pencarian pengobatan didapatkan nilai p = 0,004 0,05, artinya variabel komunikasi interpersonal memiliki hubungan yang bermakna dengan variabel pencarian pengobatan. Nilai R = 0,327 menunjukkan bahwa hubungan antara variabel komunikasi interpersonal dengan pencarian pengobatan adalah lemah Sugiyono, 2007. Nilai p = 0,004 0,25 menunjukkan bahwa variabel komunikasi interpersonal memenuhi syarat untuk masuk ke tahap uji multivariat.

4.4 Hasil Analisis Multivariat