Dari tabel di atas dapat ditarik kesimpulan: 1.
Pemeriksa harus memiliki pengetahuan dan pelatihan auditing: jawaban responden maksimum 5 minimum 3, dengan rata-rata 4,31 dan standar deviasi
0,521. 2.
Pemeriksa harus memiliki pengetahuan dan pelatihan akuntansi: jawaban responden maksimum 5 minimum 3, dengan rata-rata 4,23 dan standar deviasi
0,485. 3.
Pemeriksa harus memiliki pengetahuan dan pelatihan administrasi pemerintahan: jawaban responden maksimum 5 minimum 3, dengan rata-rata
4,21 dan standar deviasi 0,522. 4.
Pemeriksa harus memiliki pengetahuan dan pelatihan komunikasi: jawaban responden maksimum 5 minimum 3, dengan rata-rata 4,23 dan standar deviasi
0,427.
5.3.3 Variabel Sertifikasi Jabatan dan Pendidikan dan Pelatihan
Berkelanjutan X
3
Dari data yang diperoleh untuk Variabel Sertifikasi Jabatan dan Pendidikan dan Pelatihan Berkelanjutan X
3
dapat dilihat pada tabel 5.9 berikut ini:
74
Tabel 5.9. Deskripsi Variabel Sertifikasi Jabatan dan Pendidikan dan Pelatihan Berkelanjutan
X
3
Deskripsi Mean
Mode Std.
Deviation Varianc
e Min Max
Sertifikasi Jabatan dan Pendidikan dan Pelatihan
Berkelanjutan -1 4,33
4 ,577
,333 3
5
Sertifikasi Jabatan dan Pendidikan dan Pelatihan
Berkelanjutan -2 4,33
4 ,478
,228 4
5
Sertifikasi Jabatan dan Pendidikan dan Pelatihan
Berkelanjutan -3 4,18
4 ,389
,151 4
5
Sumber: Hasil penelitian tahun 2009 data diolah Dari tabel di atas dapat ditarik kesimpulan:
1. Pemeriksa harus mempunyai sertifikasi Jabatan Fungsional Auditor JFA:
jawaban responden maksimum 5 dan minimum 3, dengan rata-rata 4,33 dan standar deviasi 0,577.
2. Pemeriksa harus mengikuti pendidikan dan pelatihan berkelanjutan: jawaban
responden maksimum 5 minimum 4, dengan rata-rata 4,33 dan standar deviasi 0,478.
75
3. Pemeriksa wajib memiliki pengetahuan dan akses atas informasi teraktual
dalam standar, metodologi, prosedur, dan teknik pemeriksaan: jawaban responden maksimum 5 minimum 4 dengan rata-rata 4,18 dan standar deviasi
0,389.
5.3.4 Variabel Kinerja Inspektorat
Y
Dari data yang diperoleh untuk Variabel Kinerja Inspektorat Y dapat dilihat pada tabel 5.10 berikut ini:
Tabel 5.10. Deskripsi Variabel Kinerja Inspektorat Y
Deskripsi Mean
Mode Std.
Deviation Varianc
e Min Max
Kinerja Inspektorat- 1
4,67 5
,530 ,281
3 5
Kinerja Inspektorat- 2
4,33 4
,478 ,228
4 5
Kinerja Inspektorat- 3
4,26 4
,442 ,196
4 5
Kinerja Inspektorat- 4
4,31 4
,468 ,219
4 5
Kinerja Inspektorat- 5
4,33 4
,478 ,228
4 5
Kinerja Inspektorat- 6
4,36 4
,486 ,236
4 5
Kinerja Inspektorat- 7
4,67 5
,478 ,228
4 5
Sumber: Hasil penelitian tahun 2009 data diolah
76
Dari tabel di atas dapat ditarik kesimpulan: 1.
Dalam melaksanakan tugas pengawasan tahunan berdasarkan Program Kerja Pengawasan Tahunan PKPT: jawaban responden maksimum 5 minimum 3,
dengan rata-rata 4,67 dan standar deviasi 0,530. 2.
Setiap melakukan tugas pengawasan setiap tim membuat Program Kerja Pemeriksaan PKP: jawaban responden maksimum 5 minimum 4, dengan
rata-rata 4,33 dan standar deviasi 0,478. 3.
Dalam melaksanakan penugasan setiap tim membuat Program Pemeriksaan Tim P2T: jawaban responden maksimum 5 minimum 4, dengan rata-rata
4,26 dan standar deviasi 0,442. 4.
Dalam setiap penugasan diperintahkan oleh Inspektur dengan Surat Perintah Tugas SPT: jawaban responden maksimum 5 minimum 4, dengan rata-rata
4,31 dan standar deviasi 0,468. 5.
Dalam setiap tugas kewajiban seorang pemeriksa membuat Kertas Kerja Pemeriksaan KKP: jawaban respoden maksimum 5 minimum 4, dengan
rata-rata 4,33 dan standar deviasi 0,478. 6.
Dalam penugasan kepada Audite Tim membuat Naskah Hasil Pemeriksaan NHP: jawaban respoden maksimum 5 minimum 4, dengan rata-rata 4,36 dan
standar deviasi 0,486. 7.
Setiap melaksanakan tugas wajib dibuat Laporan Hasil Pemeriksaan LHP: jawaban respoden maksimum 5 minimum 4, dengan rata-rata 4,67 dan standar
deviasi 0,478.
77
5.3.5. Pengujian Hipotesis