Selain itu pengujian hipotesis secara parsial juga dapat dianalisis dari nilai signifikansi dimana nilai signifikansi berada dibawah 0,05 maka dapat dikatakan
bahwa secara parsial masing-masing variabel bebas berpengaruh signifikan pada tingkat alpha 5.
5.3.6. Hasil Persamaan Regresi
Untuk mempermudah pembacaan hasil dan interpretasi analisis regresi maka digunakan bentuk persamaan. Persamaan atau model tersebut berisi konstanta dan
koefisien-koefisien regresi yang didapat dari hasil pengolahan data yang telah dilakukan sebelumnya. Persamaan regresi yang telah dirumuskan kemudian dengan
bantuan program SPSS dilakukan pengolahan data sehingga didapat persamaan akhir sebagai berikut:
1 2
0,159 0, 202 0, 415
0,384 Y
X X
= +
+ +
3
X Pada model regresi ini, nilai konstanta yang tercantum sebesar 0,159 dapat
diartikan jika variabel bebas dalam model diasumsikan sama dengan nol, secara rata- rata variabel diluar model tetap akan meningkatkan kinerja inspektorat sebesar 0,159
satuan. Nilai besaran koefisien regresi
1
β sebesar 0,202 pada penelitian ini dapat diartikan bahwa variabel latar belakang pendidikan pemeriksa X
1
berpengaruh positif terhadap kinerja inspektorat Y. Hal ini menunjukkan bahwa ketika latar
81
belakang pendidikan auditor mengalami peningkatan sebesar satu satuan, kinerja inspektorat juga akan mengalami peningkatan sebesar 0,202 satuan.
Nilai besaran koefisien regresi
2
β sebesar 0,415 pada penelitian ini dapat diartikan bahwa variabel kompetensi teknik X
2
berpengaruh positif terhadap kinerja inspektorat Y. Hal ini menunjukkan bahwa ketika kompetensi teknik mengalami
peningkatan sebesar satu satuan, kinerja inspektorat juga akan mengalami peningkatan sebesar 0,415 satuan.
Nilai besaran koefisien regresi
3
β sebesar 0,384 pada penelitian ini dapat diartikan bahwa variabel sertifikasi jabatan dan Pendidikan dan Pelatihan
Berkelanjutan X
3
berpengaruh positif terhadap kinerja inspektorat Y. Hal ini menunjukkan bahwa ketika sertifikasi jabatan dan Pendidikan dan Pelatihan
Berkelanjutan mengalami peningkatan sebesar satu satuan, kinerja inspektorat juga akan mengalami peningkatan sebesar 0,384 satuan.
5.3.7. Analisis Koefisien Determinasi
R
2
Besarnya koefisien determinasi R
2
sebesar 0,838 83,8. Sehingga dapat dikatakan bahwa 83,8 variasi variabel terikat yaitu kinerja inspektorat Y pada
model dapat diterangkan oleh variabel bebas yaitu variabel latar belakang pendidikan pemeriksa X
1
, kompetensi teknik X
2
dan sertifikasi jabatan dan Pendidikan dan Pelatihan Berkelanjutan X
3
, sedangkan sisanya sebesar 16,2 dipengaruhi oleh variabel lain di luar model.
82
Hasil analisis koefisien determinasi dapat dilihat pada tabel 5.13. berikut ini:
Tabel 5.13. Hasil Analisis Koefisien Determinasi
Model R
R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
Durbin- Watson
1 ,916a
,838 ,824
,16164 2,068
Sumber: Hasil Penelitian tahun 2009 data diolah
5.3.8. Pembahasan Hasil Penelitian