5.2.2 Uji Asumsi Klasik
Sebelum melakukan pengujian hipotesis terlebih dahulu dilakukan pengujian asumsi klasik, pengujian ini dilakukan untuk mendeteksi terpenuhinya asumsi-asumsi
dalam model regresi berganda dan untuk menginterpretasikan data agar lebih relevan dalam menganalisis. Pengujian asumsi klasik ini meliputi:
5.2.2.1 Normalitas Data
Uji normalitas data bertujuan untuk menguji apakah model regresi antara variabel dependen terikat dan variabel independen bebas keduanya memiliki
distribusi normal atau tidak yang dapat dilihat dengan menggunakan normal p_plot. Data dalam keadaan normal apabila distribusi data menyebar di sekitar garis
diagonal. Grafiknya sebagai berikut :
Observed Cum Prob
1.0 0.8
0.6 0.4
0.2 0.0
Exp ected
C um Pr
ob
1.0 0.8
0.6 0.4
0.2 0.0
Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual Dependent Variable: Kinerja Inspektorat
Gambar 5.1. Grafik Uji Normalitas
69
Dari gambar di atas dapat disimpulkan data terdistribusi dengan normal, dimana data terlihat menyebar mengikuti garis diagonal sehingga dapat dikatakan
data berdistribusi normal.
5.2.2.2 Uji Multikolinieritas
Multikolinieritas adalah suatu keadaan dimana variabel lain independen saling berkorelasi satu dengan lainnya. Persamaan regresi berganda yang baik adalah
persamaan yang bebas dari adanya multikolinieritas antara variabel independen. Alat ukur yang sering digunakan untuk mengukur ada tidaknya variabel yang berkorelasi,
maka digunakan alat uji atau deteksi Variance Inflation Factor VIF. Dimana nilai VIF tidak lebih dari 10 dan nilai Tolerance tidak kurang dari 0,1.
Tabel 5.6. Uji Multikolinieritas Collinearity
Statistics Model
Tolerance VIF
1 Constant
Latar Belakang Pendidikan Pemeriksa
,589 1,697
Kompetensi Teknik ,228
4,385 Sertifikasi Jabatan dan Pendidikan
dan Pelatihan Berkelanjutan ,241
4,151 Sumber: Hasil Penelitian tahun 2009 data diolah
Pada output bagian ini, terlihat bahwa dari ketiga variabel independen dengan nilai VIF tidak lebih dari 10 dan nilai Tolerance tidak kurang dari 0,1. Sehingga dapat
disimpulkan dalam model regresi ini tidak ada masalah multikolinieritas.
70
5.2.2.3 Uji Heterokedastisitas
Uji heterokedastisitas dilakukan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi, terjadi ketidaksamaan varian dari residual dari satu pengamatan ke
pengamatan yang lain. Jika varian dari residual dari suatu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap maka disebut homokedastisitas, dan jika varian berbeda disebut
heterokedastisitas. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heterokedastisitas. Untuk melihat ada tidaknya heterokedastisitas dapat dilakukan dengan
melihat gambar seperti berikut ini:
Regression Studentized Residual
4 3
2 1
-1 -2
Re gr
es si
on St
an da
rd ize
d Pr
ed ic
ted Val
ue
3 2
1 -1
-2
Scatterplot Dependent Variable: Kinerja Inspektorat
Gambar 5.2. Grafik Uji Heterokedastisitas
Dengan menggunakan metode grafik di atas dapat diambil keputusan dengan kriteria sebagai berikut:
a. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk suatu pola
tertentu yang teratur maka terjadi heterokedastisitas.
71
b. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah
angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heterokedastisitas. Dari grafik 5.2. di atas menunjukkan tidak ada pola yang jelas dan
menandakan bahwa tidak terjadi heterokedastisitas untuk variabel penelitian, dengan demikian asumsi dasar bahwa variasi residual sama untuk semua pengamatan
terpenuhi.
5.3 Hasil Analisis Data
5.3.1 Variabel Latar Belakang Pendidikan Pemeriksa
X
1
Dari data yang diperoleh untuk Variabel Latar Belakang Pendidikan Pemeriksa X
1
dapat dilihat pada tabel 5.7 berikut ini:
Tabel 5.7. Deskripsi Variabel Latar Belakang Pendidikan Pemeriksa X
1
Deskripsi Mean
Mode Std.
Deviatio n
Variance Min Max
Latar Belakang Pendidikan Pemeriksa -1
4,23 4
,810 ,656
2 5
Latar Belakang Pendidikan Pemeriksa -2
4,33 4
,478 ,228
4 5
Latar Belakang Pendidikan Pemeriksa -3
4,15 4
,366 ,134
4 5
Sumber: Hasil penelitian tahun 2009 data diolah Dari tabel di atas dapat ditarik kesimpulan:
1. Pemeriksa harus mempunyai tingkat pendidikan formal minimal Strata Satu
S-1 atau yang setara: jawaban responden maksimum 5 dan minimum 2, dengan rata-rata 4,23 dan standar deviasi 0,810.
72