Faktor-faktor yang Mempengaruhi Persepsi Siswa

peristiwa sampai rangsang itu disadari dan dimengerti. Dan ada juga yang mendefinisikan sebagai the interpretation of experience penafsiran pengalaman. 31 Dari definisi di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa persepsi adalah pengamatan yang dilakukan oleh manusia dengan alat-alat inderanya, seperti halnya indera penglihatan, pendengaran, penciuman dan perabaan kemudian selanjutnya dimasukkan dan diposes didalam otak sehingga setiap individu dapat mengenal objek-objek dan fakta-fakta objektif tentang suatu objek atau benda. Jadi persepsi siswa adalah pengamatan atau tanggapan terhadap kemampuan guru dalam mengelola kelas melalui alat-alat inderanya.

2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Persepsi Siswa

Persepsi seseorang terhadap suatu objek tidak berdiri sendiri dan datang begitu saja akan tetapi dipengaruhi oleh berbagai faktor baik yang berasal dari dalam atau di luar dirinya. Setiap orang atau individu mempunyai persepsi yang berbeda terhadap suatu objek. Perbedaan tersebut disebabkan beberapa faktor. Menurut Singgih, faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi seseorang di antaranya adalah : a. Motif, yaitu faktor internal yang dapat merangsang perhatian. Adanya motif dapat menyebabkan munculnya keinginan individu melakukan sesuatu dan sebaliknya b. Kesediaan dan harapan, hal ini akan menentukan pesan mana yang akan dipilih untuk diterima selanjutnya sebagaimana pesan yang dipilih itu akan ditata dan diinterpretasi. c. Intensitas rangsang, kuat lemah rangsang yang diterima akan sangat berpengaruh bagi individu. d. Pengulangan, suatu rangsang yang muncul akan terjadi secara berulang-ulang akan menarik perhatian sebelum mencapai titik jenuh. 32 Selanjutnya menurut Zikri Neni Iska faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi seseorang di antaranya adalah : 31 Zikri Neni Iska, Psikologi Pengantar Pemahanan Diri dan Lingkungan, Jakarta: Kizi Brother’s, 2006, Cet I, h. 54 32 Singgih Dirgagunansa, Pengantar Psikologi, Jakarta: Mutiara Sumber Widya. 1993, Cet. 4, h.107 1 Perhatian, memfokuskan perhatian pada satu atau dua obyek mengakibatkan terjadinya perbedaan persepsi antara satu orang dengan orang lain 2 Set, adalah harapan seseorang akan rangsang yang akan timbul 3 Kebutuhan, kebutuhan sesaat dan menetap pada diri seseorang akan mempengaruhi persepsi orang tersebut. Dan kebutuhan- kebutuhan yang berbeda akan menyebabkan persepsi. 4 Sistem nilai, sisitem nilai yang berlaku dalam suatu masyarakat berpengaruh pada persepsi 5 Ciri kepribadian 6 Gangguan jiwa, gangguan jiwa dapat menimbulkan kesalahan persepsi, yang disebut dengan halusinasi. Halusinasi bersifat individual yang hanya dialami oleh penderita skizofrenia penderita mendengar suatu suara-suara atau melihat benda-benda yang tidak terdengar atau terlihat oleh orang lain. 33 Berbeda dengan pendapat di atas, Agus Syafi’i membagi faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi kepada 2 aspek yaitu faktor personal dan faktor situasional a. Faktor personal. 1 Pengalaman bagi orang yang telah hidup bersama kita, jika dalam hidup kita konsisten dalam kebaikan, maka orang tidak akan percaya terhadap gosip-gosip negatif tentang kita, begitu pun sebaliknya jika dalam hidup kita selalu melakukan kejahatan dan orang mengetahuinya maka orang tidak akan percaya ketika kita melakukan kebaikan 2 Konsep diri konsep diri adalah pandangan dan perasaan orang terhadap diri sendiri, konsep diri ini juga sangat besar pengaruhnya dalam berkomunikasi, orang yang mempunyai konsep diri yang positif, ia akan tetap yakin dan percaya diri dalam berkomunikasi sehingga memperteguh citra baik yang telah dimilikinya, sebaliknya orang yang konsep dirinya negative terlalu memperhitungkan respon orang sehingga kredibilitas dirinya justru tidak nampak b. Faktor situasional 1 Cara menyebut sifat orang Jika kita diperkenalkan sebagai orang yang sedikit ilmunya tetapi banyak amalnya, maka orang akan mempersepsi kita sebagai orang baik, tetapi ketika orang memperkenalkan orang kita sebagai orang yang banyak amalnya tetapi sayang tidak berilmu, maka citra yang terbangun adalah negatif 33 Zikri Neni Iska, Psikologi Pengantar..., h,55 2 Jarak Jarak fisik, jarak keakraban, jarak sosial maupun jarak pemikiran. orang yang bergaul akrab dengan ulama biasanya dipersepsi sebagai ahli agama, yang bergaul dengan presiden dianggap orang penting 3 Gerakan tubuh Berkacak pinggang atau membusungkan dada sering dipersepsi sebagai sombong, menundukan kepala sering dipersepsi sebagai sopan atau rendah hati, mengangkat muka sering dipersepsi sebagai berani dan betopang dagu sering dipersepsi sebagai sedih 4 Petunjuk wajah Wajah adalah cermin jiwa, berseri-seri dipersepsi sebagai gembira, kusut muka dipersepsi sebagai stress 5 Cara menggunakan lambang verbal Perkataan manis yang diucapkan oleh orang marah bermakna lebih tajam dibanding kata-kata kasar yang diucapkan dengan wajah ceriah 6 Penampilan Penampilan fisik, pakaian, kendaraan, rumah, bisa dapat menggambarkan citra seseorang, tetapi bagi orang yang kredibilitasnya akhlaknya sudah teruji, penampilan fisik tidak akan mengubah citranya, dalam hal ini orang yang sudah terkenal keluhuran akhlaknya, maka orang akan melihat siapa yang memakai, bukan apa yang dipakai. 34 Senada dengan itu Jalaludin Rakhmat juga mengatakan bahwa persepsi di pengaruhi oleh faktor personal dan faktor situasional. 35 a. Faktor-faktor Personal yang Menentukan Persepsi Faktor fungsional berasal dari kebutuhan, pengalaman masa lalu dan hal-hal lain yang termasuk apa yang kita sebut sebagai faktor-faktor personal. Yang menentukan persepsi bukan jenis atau bentuk stimuli, tetapi karakteristik orang yang memberikan respon pada stimuli itu. b. Faktor-faktor Situasional yang Menentukan Persepsi Faktor-faktor Sruktural berasal semata-mata dari sifat stimuli fisik dan efek-efek saraf yang ditumbulkannya pada sistem saraf individu. Menurut teori gestalt, bila kita mempersepsi sesuatu, kita mempersepsinya sebagai suatu keseluruhan, kita tidak melihat bagian-bagiannya, tetapi seluruhnya lalu menghimpunnya. 34 httpwww.google.co.id. Agus Syafi’i, Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Persepsi, http:osdir.commlculture.religion.healer.mayapada2007-05msg00191.html 35 Jalaludin Rakhmat, Psikologi..., h, 65

BAB III METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di MTs Asy-Syukriyyah yang terletak di Jl. KH. Hasyim Ashari Buaran Indah Cipondoh Tangerang. Adapun waktu penelitian ini berlangsung dari bulan September sampai dengan bulan Maret 2010 B. Tujuan Penelitian Tujuan Penelitian ini untuk mengetahui secara jelas mengenai persepsi siswa terhadap disiplin kerja guru di MTs Asy-Syukriyyah Cipondoh.

C. Metode Penelitian

Dalam penulisan skripsi ini, penulis menggunakan metode deskriptif kualitatif yang bertujuan untuk memberikan gambaran tentang suatu keadaan tertentu yang ada pada masa sekarang, kemudian dijelaskan, dianalisis dan disajikan sedemikian rupa sehingga menjadi sebuah gambaran yang jelas dan sistematis, karena penulis akan menggambarkan mengenai persepsi siswa tentang disiplin kerja guru dalam pembelajaran di MTs Asy-Syukriyyah Cipondoh

D. Populasi dan Sampel

Populasi adalah keseluruhan dari subyek penelitian yang ada. Populasi merupakan suatu kumpulan menyeluruh dari suatu obyek yang merupakan perhatian peneliti. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas I, II dan III MTs Asy- Syukriyyah Cipondoh yang berjumlah 60 orang. Penelitian ini menggunakan 23 penelitian populasi karena siswa di MTs Asy-Syukriyyah ini kurang dari 100 orang. Tabel 1 Tabel Populasi No Kelas Populasi 1 I 24 2 II 15 3 III 21 Jumlah 60

E. Instrumen Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data yang objektif berdasarkan kebenaran yang terjadi dilapangan, penulis menggunkan beberapa tekhnik pengumpulan data diantaranya: 1. Observasi Observasi adalah mengadakan pengamatan dan pencatatan yang sistematis terhadap fenomena-fenomena yang diteliti. Observasi ini dilakukan terhadap fenomena-fenomena yang ada sehingga penulis mendapat data-data yang benar. Dalam penelitian ini penulis melakukan pengamatan langsung di MTs Asy-Syukriyyah Cipondoh. 2. Angket Angket merupakan sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk mengambil informasi dari responden dalam arti lapangan pribadinya ataupun hal-hal yang diketahui. Untuk mendapatkan data yang dibutuhkan dalam penelitian ini, penelitin menyebarkan angket kepada responden, yaitu siswa Madrasah Tsanawiyah Asy-Syukriyyah. Angket ini berupa 20 butir pertanyaan tentang persepsi siswa tentang disiplin kerja guru dalam pembelajaran. 3. Wawancara Wawancara adalah sebuah dialog langsung yang dilakukan oleh pewawancara untuk memperoleh informasi dari narasumber yang