macam-macamnya. Di dalam penelitian ini ada 4 macam alternative jawaban, yaitu a. selalu, b. sering, c. jarang, d. tidak pernah
3 Skoring
Skoring merupakan tahap akhir pemberian skor terhadap butir-butir pertanyaan terdapat dalam angket yang akan dibagikan kepada seluruh siswa
MTs Asy-Syukriyyah mengenai persepsi siswa terhadap disiplin kerja guru dalam pembelajaran. Dalam angket tersebut terdapat empat butir jawaban
yang harus dipilih responden dan untuk menentukan skoring dari hasil penelitian, maka pertanyaan dari masing-masing jawaban diberi nilai sebagai
berikut : Untuk jawaban A = 4
Untuk jawaban B = 3 Untuk jawaban C = 2
Untuk jawaban D = 1
G. Tekhnik Analisis Data
Penelitian ini merupakan penelitian deskriftif kualitatif, sehingga penelitian ini termasuk penelitian non hipotesis yang bukan untuk
membuktikan atau menguji teori, namun hanya ingin menggambarkan fenomena yang terjadi pada objek penelitian, maka tekhnik analisis yang
digunakan dalam penelitian ini yaitu tekhnik deskriptif kualitatif. Tetapi dalam beberapa hal penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, yaitu dengan
menggunakan presentase Untuk itu rumus yang digunakan adalah :
P = F x 100 N
Keterangan : P : Prosentasi yang diteliti
F : Frekuensi yang dicari Presentasinya N : Jumlah frekuensi atau banyaknya Individu
1
1
Anas Sudjono, Pengantar Statistik Pendidikan, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada 2004, Cet 14, h 43.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN
A. Gambaran Singkat MTs Asy-Syukriyyah
Madrasah Tsanawiyah Asy-Syukriyah ini di bangun oleh H. Djaman Bin H. Risin. Dia adalah seorang guru yang mengajar pada sebuah madrasah di
desa Poris Plawad, sekarang Kelurahan Poris Plawad Indah. Sebagai seorang guru sekaligus ulama yang dihormati masyarakat, beliau gigih memberikan
pendidikan kepada masyarakat baik diminta maupun tidak. Beliau juga selalu hadir ketika diundang oleh siapapun tanpa mengenal kelompok, golongan,
strata pendidikan dan ekonomi. Keprihatinan beliau terhadap kurangnya pendidikan dan pengajaran agama
di masyarakat, khususnya anak-anak usia sekolah, menggugah keinginannya untuk mendirikan sebuah tempat sederhana untuk belajar dan mengaji.
Keinginana untuk membangun sekolah tak terbendung lagi. Dengan dukungan dari istrinya Hj. Amah Bin H. Atip, yang mengikhlaskan sebuah dapurnya
untuk disulap menjadi ruang kelas untuk belajar, akhirnya berdirilah MTs Asy-Syukriyyah pada tahun 1987. Tidak berhenti pada dapur kesayangannya,
akhirnya melalui musyawarah seluruh keluarganya maka tanah seluas 3.400 m2 milik keluarga diwakafkan untuk pengembangan pendidikan di Yayasan
Pendidikan Islam Asy-Syukriyyah. sekarang yayasan Islam Asy-Syukriyyah. Tanah wakaf pendidikan ini diserahakan kepad H. Acep Abdul Syukur selaku
nadzir, sesuai dengan bukti otentik dari Kepala Kantor Urusan Agama KecamatanPejabat Pembuat Akta Ikrar Wakaf Nomor :W2009tahun 1989
tanggal 20 November 2006 Cipondoh, dan ditandatangani H. Abdurachman.
28