peraturan-peraturan yang telah ditetapkan oleh suatu instansi atu lembaga yang bersangkutan sehingga pada akhirnya akan menumbuhkan etos kerja
yang disiplin dan bertanggung jawab.
B. Persepsi Siswa
1. Definisi Persepsi
Persepsi berasal dari bahasa Inggris yaitu ”Perseption, yang berarti pengamatan, tanggapan, daya memahami atau menanggapi sesuatu”
22
. Secara etimologi dalam kamus umum bahasa Indonesia persepsi berarti tanggapan
atas sesuatu.
23
Sedangkan menurut definisi para ahli mengemukakan berbagai pengertian. Menurut Irwanto, “persepsi merupakan proses di terimanya rangsang objek,
kualitas, hubungan antar gejala, maupun peristiwa sampai rangsang itu disadari dan dimengerti”.
24
Sedangkan menurut Abdul Rahman Shaleh, “persepsi merupakan kemampuan membeda-bedakan, mengelompokan,
memfokuskan perhatian terhadap satu objek rangsang”.
25
Sedangkan menurut Sarlito, “persepsi merupakan kemampuan untuk membedakan atau
mengelompokkan atau memfokuskan objek-objek”.
26
Sedangkan M. Alisuf Sabri mendifinisikan, “persepsi atau pengamatan sebagai aktifitas jiwa yang
memungkinkan manusia mengenali rangsangan-rangsangan yang sampai kepadanya melalui alat-alat inderanya, dengan kemampuan inilah
kemungkinan manusia atau individu mengambil lingkungan hidupnya.”
27
Selanjutnya menurut Davidoff, “persepsi merupakan proses pengorganisasian dan penginterpretasian terhadap stimulus oleh organisme atau individu
sehingga didapat sesuatu yang berarti dan merupakan aktivitas yang
22
.Jhon M Echols dan Hasan Sadilly, Kamus Inggris – Indonesia, Jakarta: PT Gramedia 1990, 424
23
J.S. Badudu, Kamus Umum..., h.1048
24
Irwanto, dkk., Psikologi Umum, Jakarta: PT Gramedia 1989 Cet. I, h. 71.
25
Abdul Rahman Shaleh, Psikologi Suatu Pengantar Dalam Perspektif Islam, Jakarta: 2004, Cet I, h. 89
26
Sarlito Wirawan, Pengantar Umum Psikologi, Jakarta: Bulan Bintang,1991
Cet.6, h.39
27
M. Alisuf Sabri, Pengantar Psikologi dan Perkembangan, Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 1993, Cet. I, h, 45
terintegrasi dalam diri individu. Menurut Bower persepsi ialah interpretasi tentang apa yang diinderakan atau dirasakan individu. Sedangkan menurut
Gibson, persepsi merupakan suatu proses pengenalan maupun proses pemberian arti terhadap lingkungan oleh individu.
Lebih rincinya Walgito menyatakan bahwa, ”persepsi merupakan suatu proses yang berwujud diterimanya stimulus oleh individu melalui alat
reseptornya. Namun, proses tersebut tidak berhenti sampai di situ saja, tetapi diteruskan ke pusat susunan syaraf, yaitu otak kemudian terjadilah proses
psikologis sehingga individu menyadari apa yang dilihat, apa yang didengar, apa yang dirasa dan sebagainya. Proses pengindraan tidak terlepas dari proses
persepsi dan proses pengindraan merupakan proses pendahulu persepsi”.
28
Persepsi menurut Jalaludin Rakmat ialah pengalaman tentang objek dan peristiwa, hubungan-hubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan
informasi dan menafsirkan pesan.
29
Berbeda dengan pendapat-pendapat di atas Miftah Toha mengatakan bahwa, “persepsi pada hakikatnya adalah proses kognitif yang dialami oleh
setiap orang di dalam memahami informasi tentang lingkungan, baik oleh penglihatan, pendengaran, penghayatan, perasaan, maupun penciuman.
Persepsi juga merupakan pandangan terhadap realita dan kenyataan.”
30
Dengan demikian seseorang yang berada di suatu lingkungan dan melakukan kegiatan pengamatan di sekeliling lingkungannya maka akan tumbuh suatu
persepsi tentang lingkungan tersebut. Persepsi atau yang disebut juga dengan kemampuan untuk
mengorganisasikan pengamatan adalah kemampuan untuk membeda-bedakan, mengelompokan dan memfokuskan. Definisi yang lain tentang persepsi adalah
proses diterimanya rangsang obyek, kualitas hubungan antar gejala atau
28
http:www.google.co.id. Ayi Setiabudi, Definisi Persepsi, artikel diakses tanggal September 06, 2008
29
Jalaludin Rakhmat, Psikologi Komunikasi, Bandung: PT Rosdakarya, 2004, Cet 21, h.64
30
Miftah Toha, Perilaku Organisasi: Konsep Dasar dan Organisasinya, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2002, h. 121
peristiwa sampai rangsang itu disadari dan dimengerti. Dan ada juga yang mendefinisikan sebagai the interpretation of experience penafsiran
pengalaman.
31
Dari definisi di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa persepsi adalah pengamatan yang dilakukan oleh manusia dengan alat-alat inderanya, seperti
halnya indera penglihatan, pendengaran, penciuman dan perabaan kemudian selanjutnya dimasukkan dan diposes didalam otak sehingga setiap individu
dapat mengenal objek-objek dan fakta-fakta objektif tentang suatu objek atau benda. Jadi persepsi siswa adalah pengamatan atau tanggapan terhadap
kemampuan guru dalam mengelola kelas melalui alat-alat inderanya.
2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Persepsi Siswa