Herawati Saragih : Analisis Hubungan Pengawasan Terhadap Efisiensi Kerja Karyawan Pada Asuransi Bumiputera Cabang Pematang Siantar, 2009.
USU Repository © 2009
f. jika perlu meningkatkan keterampilan atau kemampuan pelaksana melalui
training dan education. 3.
Pengawasan saat proses dilaksanakan yaitu jika terjadi kesalahan langsung diperbaiki.
4. pengawasan berkala, adalah pengendalian yang dilakukan secara berkala,
misalnya per bulan, per semeter, dan lain-lain. 5.
pengawasan mendadak, adalah pengawasan yang dilakukan secara mendadak untuk mengetahui apakah pelaksanaan atau peraturan-peraturan yang ada telah
dilaksanakan atau tidak dilaksanakan dengan baik. Pengawasan mendadak ini sekali-sekali perlu dilakukan, supaya kedisiplinan karyawan tetatp terjaga
dengan baik. 6.
Pengawasan melekat waskat adalah pengawasan yang dilakukan secara integratif mulai dari sebelum, pada saat, dan sesudah kegiatan operasional
dilakukan.
7. Mengintegrasikan Pengendalian dengan Strategi
Pengendalian Strategik strategic control ditujukan untuk memastikan bahwa organisasi tetap selaras dengan lingkungannnya dan tetap bergerak kearah
pencapaian tujuan-tujuan strategiknya. Pengendalian strategik secara umum berfokus pada lima aspek organisasi yaitu struktur, kepemimpinan, teknologi,
sumber daya manusia, serta pengendalian informasi dan operasional. Dengan kata lain, pengendalian strategik berfokus padasejauh mana strategi yang telah
diimplementasikan membantu organisasi meraih tujuan-tujuan strategic
Herawati Saragih : Analisis Hubungan Pengawasan Terhadap Efisiensi Kerja Karyawan Pada Asuransi Bumiputera Cabang Pematang Siantar, 2009.
USU Repository © 2009
8. Karakteristik Pengendalian yang Efektif
Pengendalian yang efektif akan sukses mengatur dan memantau aktivitas organisasi. Griffin 2004: 182 menyatakan bahwa sistem pengendalian yang baik
memiliki karakteristik sebagai berikut: 1. Integrasi Dengan Perencanaan
Pengendalian harus dikaitkan dengan perencanaa. Semakin eksplisit dan akurat hubungan ini, semakin efektif sistem pengendalian. Cara terbaik untuk
mengintegrasikan perencanaan dan pengendalian adalah dengan memperhitungkan pengendalian pada saat rencana dibuat. Dengan kata lain, saat
tujuan ditetapkan selama proses perencanaan, perhatian harus diberikan pada pembahasan standar-standar yang akan mencerminkan seberapa baik rencana itu
terwujud. 2. Fleksibilitas
Sistem pengendalian itu sendiri harus cukup fleksibel utnuk mengakomodasi perubahan.
3. Akurasi Sistem pendelain harus berdasarkan informasi yang akurat. Hal ini akan
menjadikan sistem pengendalian tersebut layak untuk diterapkan di perusahaan yang bersangkutan.
4. Ketepatan Waktu
Herawati Saragih : Analisis Hubungan Pengawasan Terhadap Efisiensi Kerja Karyawan Pada Asuransi Bumiputera Cabang Pematang Siantar, 2009.
USU Repository © 2009
Ketepatan waktu tidak berarti kecepatan. Ketepatan waktu menggambarkan sebuah system pengendalian yang menyediakan informasi tepat
pada saat yang diperlukan. 5. Objektivitas
Sistem pengendalian harus menyediakan informasi yang seobjektif mungkin. Hal ini dimaksudkan agar sistem pengendalian tersebut mampu untuk
mereflektir tujuan dari pembuatan sistem pengendalian itu sendiri.
C. Efisiensi Kerja 1. Definisi Efisiensi Kerja