Sahdan Amiron Hsb : Analisa Kelayakan Ukuran Panjang Dermaga, Gudang Bongkar Muat Barang Dan Sandar Kapal Study Kasus Dermaga Ujung Baru - Pelabuhan Belawan, 2009.
USU Repository © 2009
II.4.2.1 Ditinjau dari segi penyelenggaraannya
1. Pelabuhan Umum
Pelabuhan umum diselenggarakan untuk kepentingan pelayanan masyarakat umum. Penyelenggaraan pelabuhan umum dilakukan oleh Pemerintah
dan pelaksanaannya dapat dilimpahkan kepada badan usaha milik negara yang didirikan untuk maksud tersebut. Di Indonesia dibentuk empat badan usaha milik
negara yang diberi wewenang mengelola pelabuahan umum diusahakan. Keempat badan usaha tersebut adalah PT Pesero Pelabuhan Indonesia I berkedudukan di
Medan, Pelabuhan Indonesia II berkeduduka n di Jakarta, Pelabuhan Indonesia III berkedudukan di Surabaya dan Pelabuhan Indonesia IV berkedudukan di Ujung
Pandang. 2.
Pelabuhan Khusus Pelabuhan khusus diselenggarakan untuk kepentingan sendiri guna menunjang
kegiatan tertentu. Pelabuhan ini tidak boleh digunakan untuk kepentingan umum, kecuali dalam keadaan tertentu dengan ijin Pemerintah. Pelabuhan khusus
dibangun oleh suatu perusahaan baik pemerintah maupun swasta, yang berfungsi untuk prasarana pengiriman hasil produksi perusahaan tersebut. Sebagai contoh
adalah LNG Arun di Aceh yang digunakan untuk mengirimkan hasil produksi gas alam cair ke daerah atau negara lain.
II.4.2.2 Ditinjau dari segi pengusahaannya
1. Pelabuhan yang diusahakan
Pelabuhan ini sengaka diusahakan untuk memberikan fasilitas-fasilitas yang diperlukan oleh kapal yang memasuki pelabuhan untuk melakukan kegiatan
Sahdan Amiron Hsb : Analisa Kelayakan Ukuran Panjang Dermaga, Gudang Bongkar Muat Barang Dan Sandar Kapal Study Kasus Dermaga Ujung Baru - Pelabuhan Belawan, 2009.
USU Repository © 2009
bongkar muat barang, menaikan-turunkan penumpang serta kegiatan lainya. Pemakaian pelabuhan ini dikenakan biaya-biaya, seperti biaya jasa labuh, jasa
dermaga, jasa penumpukan, bongkar-muat, dan sebagainya. 2.
Pelabuhan yang tidak diusahakan Pelabuhan ini hanya merupakan tempat singgahan kapalperahu tanpa
fasilitas bongkar-muat, bea cukai, dan sebagainya. Pelabuhan ini umumnya pelabuhan kecil yang disubsidi oleh Pemerintah, dan dikelola oleh Unit Pelaksana
Teknis Direktorat Jendral Perhubungan Laut.
II.4.2.3 Ditinjau dari fungsinya dalam perdagangan nasional dan internasional