Masyarakat Madani Menurut Al-Qur’an

Dan menurut Mabruri masyarakat madani lebih berlandaskan tata cara kehidupan bermasyarakat dengan landasan-landasan teologis dalam Islam dan ini tentu dari konsensus bersama sedangkan untuk civil society lebih kepada semangat untuk kesetaraan didalam sebuah tatanan demokrasi. 62 Bila sejak awal disepakati bahwa penerjemahan istilah lebih merupakan soal teknis belaka. Pendefenisian dan konseptualisasi istilah itu sendiri menunjukkan variasi pemikiran dan respons yang berbeda, baik di Barat maupun di Indonesia. Setiap istilah memiliki kelebihan dan kekurangan, argumen pembelaan dan alasan pembenaran masing-masing. Karena itu, hal paling penting untuk dikedepankan adalah substansi makna daripada memperdebatkan istilah yang pada dasarnya bersifat simbolik.

3. Masyarakat Madani Menurut Al-Qur’an

Masyarakat madani merupakan masyarakat yang ideal karena masyarakat masyarakat madani adalah masayarakat yang berdiri diatas sikap- sikap : 1. Egaliterianisme, 2. Rasional, 3. Kemandirian, 4. Kebebasan, 5. Penghormatan terhadap hukum, 6. Menghargai individu berdasarkan prestasi. Dan Islam memiliki konsep tentang masyarakat ideal dan karenanya Islam juga berkepentingan untuk mengubah masyarakat menuju cita-cita idealnya. Gagasan bermasyarakat dan kenegaraan itu misalnya disebut konsep ummah 63 sebagaimana termuat dalam Al-Quran dan kemudian di obyektivikasikan dalam pembentukan Negara Madinah di bawah kepemimpinan Rasulullah Muhammad. Komunitas ummah dalam Negara Madinah mengembangkan 62 Wawancara dengan Mabruri Ketua Badan Humas DPP PKS di Duren Tiga Jakarta pada tgl: 20 september 2007. 63 Nurcholish Madjid, Cita-cita Politik Islam Era Reformasi, Jakarta: Paramadina, 1999, cet ke-1, h. 8. nilai-nilai kemasyarakatan modern yang sejalan dengan nilai-nilai dasar masyarakat madani karena konsep kemasyarakatan yang ditekankan Al-Quran adalah model masyarakat mandiri yang mampu mengatur dirinya sendiri. Dalam Piagam Madinah sebagai bukti pelaksanaan cita-cita mendirikan masyarakat madani pada zaman Nabi dijelaskan beberapa masalah yang mesti dilaksanakan masyarakat Madinah secara keseluruhannya. Antara isi piagam berkenaan adalah persamaaan, keadilan pengakuan atas hak-hak dasar, pengakuan hak individu, tolong-menolong, amar makruf nahi mungkar, saling nasihat menasihati, ukhuwah, kesetiaan, keamanan, perlindunag terhadap orang lemah, perlindungan terhadap orang Yahudi dan penghormatan atas hak-hak mereka, perpaduan dalam perdamaian, pertahanan Negara tanggung jawab bersama, qisas, kebebasan beragama, cinta damai dan kepemimpinan. Masyarakat madani pada zaman Nabi adalah masyarakat yang Qurani seperti yang tertera pada Al-Quran : ™ Surah Al-Hajj: 41 yang artinya; “ Yaitu mereka umat Islam yang jika Kami berikan kekuasaan memerintah di bumi niscaya mereka mendirikan salat serta memberi zakat dan mereka menyuruh berbuat kebaikan serta mlaang melakukan kejahatan dan perkara yang minkar. Dan ingatlah bagi Allah jugalah kesudahan segala urusan.” Dengan pengertian masyarakat taat beribadah , amar makruf dan nahi munkar. ™ Surah Al Mukminun : 52 yang artinya: “…Maka bertakwalah kamu kepada-Ku.” Dengan pengertian masyarakat yang menyembah Allah SWT dan takwa kepada-Nya. ™ Surah Al-Maidah : 8 yang artinya: “ Hai orang-orang yang beriman, hendaklah kamu menjadi orang yang lurus karena Allah semata, menjadi saksi yang adil. Dan janganlah kebencianmu kepada suatu kaum menyebabkan kamu tidak adil. Berbuat adillah karena adil lebih mendekatkan kepada takwa dan takwalah kepada Allah karena sesungguhnya Allah amat mengetahui apa yang kamu kerjakan .” Dengan pengertian masyarakat madani yang adil dan sejahtera. ™ Surah Al-Maidah : 48 yang artinya; “ Dan telah kami turunkan kitab Al-Quran kepadamu dengan membawa kebenaran yang membenarkan kitab-kitab suci yang terdahulu sebagai pengawas atas kitab-kitab itu. Maka berilah hukum kepada mereka para ahli kitab menurut hukum yang telah diturunkan oleh Allah kepadamu. Jangan kauturutkan kemauan mereka menyeleweng daripada kebenaran yang ada padamu. Tiap- tiap umat telah kami adakan sebagai pembalasan atas perbuatannya sebagai hukuman dari Allah untuk dijadikan contoh bagi yang lain dan Allah itu perkasa lagi bijaksana.” Dengan pengertian jalan Tuhan yang harus dijadikan sebagai landasan hukum bagi manusia. 64 ™ Surah Al-Jatsiyah : 18 yang artinya;” Kemudian Kami jadikan kau berdiri diatas satu syariat aturan dalam agama. Maka berdirilah diatasnya dan jangan kau turutkan kemauan orang-orang yang tidak 64 Wawancara dengan Hasani Ketua DPRa Dewan Pimpinan Ranting PKS Cirendeu Tangerang di kediamannya Kp.Baru Tangerang pada tgl: 14 september 2007. mengerti.” Dengan pengertian jangan menyimpang dari ajaran Allah. 65 Jadi apa yang diterangkan di Al-Quran seperti tidak apabila memimpin Negara ini tidak akan menyimpang dari aturan dalam agama tidak menyelewengkan amanah dari rakyat dan juga dalam Islam saling menghargai antar agama lain dengan begitu masyarakat madani akan terbentuk sesuai dengan sikap-sikap yang menghargai individu berdasarkan prestasi dan penghormatan terhadap hukum seperti yang sudah disebutkan diawal.

B. Pilar Penegak Masyarakat Madani