Gelombang Mikro Terestrial Gelombang Mikro Satelit

sinyal, antena menangkap gelombang elektromagnetik dari media. Transmisi jenis ini juga disebut transmisi wireless. Jaringan model wireless ini sangat baik untuk komputer laptop atau komputer remote untuk berkoneksi ke LAN. Wireless juga menguntungkan apabila disebuah gedung sangat sulit menginstall kabel. Tetapi sistem jaringan yang menggunakan wireless ini mempunyai beberapa kerugian antara lain : 1 Biaya implementasi yang cukup mahal 2 Tidak aman, dan riskan terhadap interferensi cahaya dan listrik 3 Transfer data lebih lambat dibandingkan dengan penggunaan kabel [4]. Ada tiga jangkauan frekuensi dalam transmisi wireless. Frekuensi dengan jangkauan sebesar 2 GHz sampai 40 Ghz, disebut sebagai frekuensi gelombang mikro. Pada frekuensi ini dimungkinkan untuk menghasilkan sinar searah yang sangat tinggi. Gelombang mikro juga digunakan untuk komunikasi satelit, memiliki jangkauan sebesar 30 Mhz sampai 1 GHz. Frekuensi ini sesuai untuk alokasi segala arah. Jangkauannya biasa disebut sebagai siaran radio. Jangkauan lainnya adalah sebesar 300 GHz sampai 200 THz Terra Hertz. Frekuensi ini sesuai untuk aplikasi lokal, yaitu inframerah [5]. Yang termasuk media tanpa kabel antara lain gelombang mikro terestrial, gelombang mikro satelit dan inframerah.

2.3.3.1 Gelombang Mikro Terestrial

Aplikasi gelombang mikro yang utama adalah digunakan untuk layanan telekomunikasi jarak jauh sebagai alternatif dari kabel koaksial dan serat optik. Gelombang mikro memerlukan jumlah repeater yang jauh lebih sedikit daripada kabel koaksial untuk jarak yang sama tetapi mebutuhkan line-of-sight. Gelombang Universitas Sumatera Utara mikro biasanya digunakan untuk transmisi televisi dan suara. Untuk komunikasi jarak dekat, gelombang mikro dapat digunakan sebagai data link antar LAN [6]. Transmisi gelombang mikro meliputi bagian yang mendasar dari spektrum elektromagnetik. Frekuensi yang umum digunakan untuk transmisi ini adalah rentang frekuensi sebesar 2 sampai 40 GHz. Semakin tinggi frekuensi yang digunakan semakin tinggi potensial bandwidth yang berarti semakin tinggi pula kecepatan datanya. Frekuensi gelombang mikro yang lebih tinggi tidak efektif lagi untuk jarak yang lebih jauh akibat meningkatnya atenuasi, namun sangat sesuai untuk jarak pendek.

2.3.3.2 Gelombang Mikro Satelit

Sebuah komunikasi satelit, pada dasarnya adalah sebuah stasiun relay gelombang mikro, digunakan untuk menghubungkan dua atau lebih transmiter receiver gelombang mikro pada bumi, yang dikenal dengan stasiun bumi atau ground station. Satelit menerima transmisi di atas satu band frekuensi uplink, menguatkan dan mengulang sinyal, lalu mentransmisikannya ke frekuensi yang lain downlink. Sebuah satelit pengorbit tunggal akan beroperasi pada beberapa band frekuensi, yang disebut sebagai kanal transpoder transpoder channel. Satelit digunakan untuk menyediakan jalur titik ke titik di antara dua antena dari stasiun di bumi. Gambar 2.5 memperlihatkan satelit menyediakan komunikasi antara satu transmitter dari stasiun bumi dan sejumlah receiver stasiun bumi. Agar satelit komunikasi bisa berfungsi secara efektif biasanya diperlukan orbit stasioner dengan memperhatikan posisinya di atas bumi. Untuk menjadi stasioner, satelit harus memiliki periode rotasi yang sama dengan periode rotasi bumi. Keseuaian ini terjadi pada ketinggian 35.784 km [5]. Universitas Sumatera Utara Gambar 2.5 Gelombang Mikro Satelit

2.3.3.3 Inframerah