Laju Asimilasi Bersih ghari

0.000 0.010 0.020 0.030 0.040 0.050 0.060 P J0 P J1 P J2 P J3 P 1 J0 P 1 J1 P 1 J2 P 1 J3 P 2 J0 P 2 J1 P 2 J2 P 2 J3 P 3 J0 P 3 J1 P 3 J2 P 3 J3 Interaksi Posfat X Jerami L aj u T u m b u h R el at if 54- 7 2 H S T Gambar 46. Pengaruh interaksi perlakuan fosfat dengan mulsa jerami terhadap Laju tumbuh relatif 54-72 HST.

6. Laju Asimilasi Bersih ghari

Hasil analisis sidik ragam dari data pengamatan laju asimilasi bersih kedelai pada umur 18-36 HST, 36-54 HST dan 54-72 HST dapat dilihat pada lampiran 18 sampai 20. Hasil sidik ragam tersebut menunjukkan bahwa perlakuan varietas berbeda nyata terhadap parameter laju asimilasi bersih pada 18-36 HST, 36-54 HST dan 54-72 HST. Perlakuan pupuk fosfat berpengaruh nyata terhadap parameter laju asimilasi bersih pada 18-36 HST, 36-54 HST dan 54-72 HST. Perlakuan mulsa jerami berpengaruh nyata terhadap parameter laju asimilasi bersih pada 18-36 HST, 36-54 HST dan 54-72 HST. Perlakuan kombinasi antar varietas dan fosfat berpengaruh nyata terhadap parameter laju asimilasi bersih pada 18-36 HST, 36-54 HST dan berpengaruh tidak nyata terhadap parameter laju asimilasi bersih pada 54-72 HST. Perlakuan kombinasi antara varietas dan mulsa jerami berpengaruh nyata terhadap parameter laju asimilasi bersih pada 18-36 HST, 36-54 HST dan berpengaruh tidak nyata terhadap parameter laju asimilasi bersih pada 54-72 HST. Perlakuan kombinasi antara fosfat dan jerami berpengaruh nyata Universitas Sumatera Utara terhadap parameter laju asimilasi bersih pada 18-36 HST, 36-54 HST dan 54-72 HST. Perlakuan kombinasi antara varietas, fosfat dan mulsa jerami berpengaruh nyata terhadap parameter laju asimilasi bersih pada umur 18-36 HST, 36-54 HST dan berpengaruh tidak nyata terhadap parameter laju asimilasi bersih pada umur 54-72 HST. Laju asimilasi bersih untuk setiap perlakuan pada pengamatan 18-36 HST dapat dilihat pada Tabel 17. Tabel 17 menunjukkan bahwa laju asimilasi bersih yang tertinggi diperoleh pada perlakuan V 3 P 1 J 3 0.00194 ghari dan yang terendah pada perlakuan V 2 P J dan V 3 P J 0.00120 ghari. Pada perlakuan varietas, laju asimilasi bersih yang tertinggi terdapat pada perlakuan V 3 0.00161 ghari dan yang terendah terdapat pada perlakuan V 1 0.00154 ghari. Pada perlakuan tingkat pemberian pupuk fosfat laju asimilasi bersih yang tertinggi terdapat pada perlakuan P 1 0.00165 ghari dan yang terendah terdapat pada perlakuan P 0.00149 ghari. Sedangkan pada perlakuan pemberian mulsa jerami laju asimilasi bersih yang tertinggi terdapat pada perlakuan J 3 0.00166 ghari dan yang terendah terdapat pada perlakuan J 0.00150 ghari. Universitas Sumatera Utara Tabel 17. Laju asimilasi bersih ghari pada perlakuan varietas, fosfat dan mulsa jerami pada umur 18-36 HST Varietas Perlakuan V 1 Varietas Anjasmoro V 2 Varietas Kaba V 3 Varietas Sinabung Rataan …………ghari…………………. Fosfat P Tanpa Pupuk 1.48 x10 -3 i 148 x10 -3 j 150 x10 -3 h 1.49 x10 -3 d P 1 50kgha 1.60 x10 -3 d 167 x10 -3 b 170 x10 -3 a 1.65 x10 -3 a P 2 100kgha 1.56 x10 -3 f 160 x10 -3 d 162 x10 -3 c 1.59 x10 -3 b P 3 150kgha 1.54 x10 -3 g 158 x10 -3 e 160 x10 -3 d 1.58 x10 -3 c Mulsa Jerami J tanpa mulsa 1.48 x10 -3 k 1.50 x10 -3 j 1.52 x10 -3 i 1.50 x10 -3 d J 1 2.5 tonha 1.56 x10 -3 fg 1.55 x10 -3 gh 1.58 x10 -3 de 1.56 x10 -3 c J 2 5 tonha 1.57 x10 -3 ef 1.59 x10 -3 d 1.61 x10 -3 c 1.59 x10 -3 b J 3 7.5 tonha 1.57 x10 -3 ef 1.69 x10 -3 b 1.71 x10 -3 a 1.66 x10 -3 a Interaksi VXPXJ P J 1.24 x10 -3 h 1.20 x10 -3 i 1.20 x10 -3 i 1.21 x10 -3 i P J 1 1.55 x10 -3 f 1.57 x10 -3 e 1.60 x10 -3 d 1.58 x10 -3 e P J 2 1.57 x10 -3 e 1.54 x10 -3 fg 1.56 x10 -3 ef 1.56 x10 -3 g P J 3 1.55 x10 -3 f 1.61 x10 -3 cd 1.64 x10 -3 bc 1.60 x10 -3 d P 1 J 1.57 x10 -3 e 1.62 x10 -3 c 1.65 x10 -3 b 1.62 x10 -3 b P 1 J 1 1.58 x10 -3 de 1.55 x10 -3 f 1.58 x10 -3 de 1.57 x10 -3 f P 1 J 2 1.60 x10 -3 d 1.60 x10 -3 d 1.62 x10 -3 c 1.61 x10 -3 c P 1 J 3 1.63 x10 -3 c 1.91 x10 -3 a 1.94 x10 -3 a 1.82 x10 -3 a P 2 J 1.56 x10 -3 ef 1.61 x10 -3 cd 1.64 x10 -3 b 1.60 x10 -3 d P 2 J 1 1.55 x10 -3 f 1.55 x10 -3 f 1.57 x10 -3 e 1.56 x10 -3 g P 2 J 2 1.57 x10 -3 e 1.61 x10 -3 dc 1.63 x10 -3 c 1.60 x10 -3 d P 2 J 3 1.56 x10 -3 ef 1.63 x10 -3 c 1.65 x10 -3 b 1.61 x10 -3 c P 3 J 1.55 x10 -3 f 1.58 x10 -3 de 1.61 x10 -3 cd 1.58 x10 -3 e P 3 J 1 1.54 x10 -3 fg 1.53 x10 -3 g 1.55 x10 -3 f 1.54 x10 -3 h P 3 J 2 1.53 x10 -3 g 1.60 x10 -3 d 1.62 x10 -3 c 1.58 x10 -3 e P 3 J 3 1.55 x10 -3 f 1.61 x10 -3 cd 1.63 x10 -3 c 1.60 x10 -3 d Rataan 1.54x10 -3 c 1.58 x10 -3 b 1.61 x10 -3 a 1.58 x10 -3 Ket: Angka-angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada baris atau kolom yang sama tidak berbeda nyata menurut Uji Jarak Berganda Duncan pada taraf 5 Pengaruh dari berbagai perlakuan dan hubungan dari berbagai perlakuan terhadap laju asimilasi bersih 18 HST dapat dilihat pada gambar dibawah ini. Universitas Sumatera Utara Gambar 47. Hubungan penambahan fosfat terhadap Laju asimilasi bersih 18-36 HST pada setiap varietas. Gambar 47 menunjukkan bahwa pengaruh pemberian fosfat memiliki hubungan kuadratik terhadap parameter laju asimilasi bersih 18-36 HST pada ketiga varietas, varietas Anjasmoro nilai koefisien determinasi 80.67, varietas kaba memiliki nilai koefisien determinasi sebesar 71.96 dan varietas Sinabung memiliki nilai koefisien determinasi sebesar 72.18. Gambar 48. Hubungan pemberian mulsa jerami terhadap laju asimilasi bersih 18-36 HST pada setiap varietas. y V1= -3E-05x 2 + 0.0001x + 0.0015 R 2 = 0.8067 yV2 = -5E-05x 2 + 0.0002x + 0.0015 R 2 = 0.7196 yV3 = -5E-05x 2 + 0.0002x + 0.0015 R 2 = 0.7218 0.00145 0.00150 0.00155 0.00160 0.00165 0.00170 0.00175 1 2 3 Penambahan Posfat L aj u A si m il as i B er si h 18- 3 6 H S T V1 V2 V3 P0 P1 P2 P3 50 100 150 Penambahan posfat kgha yV1 = -2E-05x 2 + 8E-05x + 0.0015 R 2 = 0.9764 y V2 = 6E-05x + 0.0015 r 2 = 0.9441 y V3 = 6E-05x + 0.0015 r 2 = 0.9506 0.00145 0.00150 0.00155 0.00160 0.00165 0.00170 0.00175 1 2 3 Penambahan Posfat L aj u A si m il as i B ers ih .. 18- 36 H S T V1 V2 V3 J0 J1 J2 J3 Mulsa Jerami =Anjasmoro =Kaba 2.5 5.0 7.5 Mulsa Jerami tonha Universitas Sumatera Utara 0.00000 0.00050 0.00100 0.00150 0.00200 0.00250 0 2.5 5 7.5 0 2.5 5 7.5 0 2.5 5 7.5 0 2.5 5 7.5 0 50 50 50 50 100100100100150150150150 Penambahan Jerami tonha dan Posfat kgha LA B 1 8- 36 H S T V1=Anjasmoro V2=Kaba V3=Sinabung Gambar 48. menunjukkan bahwa pengaruh pemberian mulsa jerami memiliki hubungan yang linier terhadap parameter laju asimilasi bersih 18-36 HST pada varietas Kaba dengan nilai koefisien korelasi 94.41 dan varietas Sinabung dengan nilai koefisien korelasi 95.06. Sedangkan pada varietas Anjasmoro memiliki hubungan yang kuadratik dengan nilai koefisien determinasi 97.64. Gambar 49. Pengaruh interaksi perlakuan varietas X fosfat X jerami terhadap laju asimilasi bersih 18-36 HST Laju asimilasi bersih untuk setiap perlakuan pada pengamatan 36-54 HST dapat dilihat pada Tabel 18. Tabel 18. menunjukkan bahwa laju asimilasi bersih yang tertinggi diperoleh pada perlakuan V 3 P 1 J 3 0.000748 ghari dan yang terendah pada perlakuan V 1 P J 0.000533 ghari. Pada perlakuan varietas, laju asimilasi bersih yang tertinggi terdapat pada perlakuan V 3 0.000685 ghari dan yang terendah terdapat pada perlakuan V 1 0.000571 ghari. Pada perlakuan tingkat pemberian pupuk fosfat laju asimilasi bersih yang tertinggi terdapat pada perlakuan P 1 0.000629 ghari dan yang terendah terdapat pada perlakuan P 0.000604 ghari. Sedangkan pada perlakuan pemberian mulsa jerami laju Universitas Sumatera Utara asimilasi bersih yang tertinggi terdapat pada perlakuan J 3 0.000648 ghari dan yang terendah terdapat pada perlakuan J 0.000603 ghari. Tabel 18. Laju asimilasi bersih ghari pada perlakuan varietas, fosfat dan mulsa jerami pada umur 36-54 HST. Varietas Perlakuan V 1 Varietas Anjasmoro V 2 Varietas Kaba V 3 Varietas Sinabung Rataan ……………… ghari ……………. Fosfat P Tanpa Pupuk 5.56 x10 -4 i 5.83 x10 -4 f 6.72 x10 -4 c 6.04 x10 -4 c P 1 50kgha 5.78 x10 -4 g 6.15 x10 -4 d 6.94 x10 -4 a 6.29 x10 -4 a P 2 100kgha 5.75 x10 -4 h 6.06 x10 -4 e 6.89 x10 -4 b 6.23 x10 -4 b P 3 150kgha 5.75 x10 -4 h 6.07 x10 -4 e 6.87 x10 -4 b 6.23 x10 -4 b Mulsa Jerami J tanpa mulsa 5.53 x10 -4 l 5.83 x10 -4 i 6.73 x10 -4 cd 6.03 x10 -4 d J 1 2.5 tonha 5.67 x10 -4 k 5.92 x10 -4 gh 6.76 x10 -4 bc 6.12 x10 -4 c J 2 5 tonha 5.71 x10 -4 j 5.99 x10 -4 f 6.80 x10 -4 b 6.17 x10 -4 b J 3 7.5 tonha 5.93 x10 -4 g 6.37 x10 -4 e 7.13 x10 -4 a 6.48 x10 -4 a Interaksi VXPXJ P J 5.33 x10 -4 q 5.59 x10 -4 n 6.60 x10 -4 f 5.84 x10 -4 m P J 1 5.59 x10 -4 n 5.89 x10 -4 j 6.78 x10 -4 d 6.09 x10 -4 hi P J 2 5.66 x10 -4 n 5.87 x10 -4 jk 6.70 x10 -4 de 6.07 x10 -4 jk P J 3 5.64 x10 -4 n 5.99 x10 -4 i 6.81 x10 -4 d 6.15 x10 -4 fg P 1 J 5.56 x10 -4 op 5.89 x10 -4 j 6.76 x10 -4 d 6.07 x10 -4 jk P 1 J 1 5.70 x10 -4 m 5.91 x10 -4 j 6.75 x10 -4 d 6.12 x10 -4 gh P 1 J 2 5.77 x10 -4 l 6.00 x10 -4 i 6.77 x10 -4 d 6.18 x10 -4 f P 1 J 3 6.10 x10 -4 h 6.78 x10 -4 d 7.48 x10 -4 a 6.79 x10 -4 a P 2 J 5.56 x10 -4 op 5.90 x10 -4 j 6.78 x10 -4 d 6.08 x10 -4 ij P 2 J 1 5.80 x10 -4 l 6.04 x10 -4 hi 6.83 x10 -4 cd 6.22 x10 -4 e P 2 J 2 5.64 x10 -4 n 5.95 x10 -4 ij 6.79 x10 -4 d 6.12 x10 -4 gh P 2 J 3 5.99 x10 -4 i 6.36 x10 -4 g 7.15 x10 -4 b 6.50 x10 -4 b P 3 J 5.65 x10 -4 n 5.95 x10 -4 ij 6.76 x10 -4 d 6.12 x10 -4 gh P 3 J 1 5.60 x10 -4 no 5.84 x10 -4 k 6.69 x10 -4 e 6.04 x10 -4 kl P 3 J 2 5.79 x10 -4 l 6.16 x10 -4 h 6.94 x10 -4 c 6.30 x10 -4 d P 3 J 3 5.98 x10 -4 i 6.33 x10 -4 g 7.09 x10 -4 bc 6.47 x10 -4 bc Rataan 5.71x10 -4 c 6.03 x10 -4 b 6.85 x10 -4 a 6.20 x10 -4 Ket: Angka-angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada baris atau kolom yang sama tidak berbeda nyata menurut Uji Jarak Berganda Duncan pada taraf 5 Pengaruh dari berbagai perlakuan dan hubungan dari berbagai perlakuan terhadap laju asimilasi bersih 36-54 HST dapat dilihat pada gambar dibawah ini. Universitas Sumatera Utara Gambar 50. Hubungan penambahan fosfat terhadap laju asimilasi bersih 36-54 HST pada setiap varietas. Gambar 50 menunjukkan bahwa pengaruh pemberian mulsa jerami memiliki hubungan kuadratik terhadap parameter laju asimilasi bersih pada umur 36-54 HST pada setiap varietas. Varietas Anjasmoro memiliki koefisien determinasi sebesar 86.17, Varietas Kaba sebesar 78.40 dan varietas Sinabung dengan nilai 82.94. Gambar 51. Hubungan pemberian mulsa jerami terhadap laju asimilasi bersih 36-54 HST pada setiap varietas. Gambar 51 menunjukkan bahwa pengaruh pemberian mulsa jerami memiliki hubungan yang linier terhadap parameter laju asimilasi bersih 36 HST pada varietas Anjasmoro dengan nilai koefisien korelasi 93.95 dan varietas Sinabung dengan nilai yV1 = -5E-06x 2 + 2E-05x + 0.0006 R 2 = 0.8617 yV2 = -8E-06x 2 + 3E-05x + 0.0006 R 2 = 0.784 yV3 = -6E-06x 2 + 2E-05x + 0.0007 R 2 = 0.8294 0.0004 0.0005 0.0006 0.0007 0.0008 1 2 3 Penambahan Posfat L a ju A si m il a si Be rs ih .. 36- 54 H S T V1 V2 V3 P0 P1 P2 P3 0 50 100 150 Penambahan posfat kgha yV1 = 1E-05x + 0.0006 r 2 = 0.9395 yV2 = 7E-06x 2 - 5E-06x + 0.0006 R 2 = 0.969 yV3 = 1E-05x + 0.0007 r 2 = 0.7477 0.0004 0.0005 0.0006 0.0007 0.0008 1 2 3 Mulsa Jerami L a ju A si m il a si Be rs ih .. 3 6- 54 H S T V1 V2 V3 J0 J1 J2 J3 =Anjasmoro =Kaba =Sinabung 0 2.5 5.0 7.5 Mulsa Jerami tonha Universitas Sumatera Utara 0.00000 0.00010 0.00020 0.00030 0.00040 0.00050 0.00060 0.00070 0.00080 0 2.5 5 7.5 0 2.5 5 7.5 0 2.5 5 7.5 0 2.5 5 7.5 0 50 50 50 50 100100100100150150150150 Penambahan Jerami tonha dan Posfat kgha LA B 36-54 H S T V1=Anjasmoro V2=Kaba V3=Sinabung koefisien korelasi 74.77. Sedangkan pada varietas Kaba memiliki hubungan yang kuadratik dengan nilai koefisien determinasi 96.9. Gambar 52. Pengaruh interaksi perlakuan varietas X fosfat X mulsa jerami terhadap laju asimilasi bersih 36-54 HST Laju asimilasi bersih untuk setiap perlakuan pada pengamatan 54-72 HST dapat dilihat pada Tabel 19. Pada Tabel 19 dapat dilihat bahwa perlakuan varietas, laju asimilasi bersih yang tertinggi terdapat pada perlakuan V 1 0.000611 ghari dan yang terendah terdapat pada perlakuan V 3 0.000600 ghari. Pada perlakuan tingkat pemberian pupuk fosfat laju asimilasi bersih yang tertinggi terdapat pada perlakuan P 3 0.000677 ghari dan yang terendah terdapat pada perlakuan P 0.000425 ghari. Sedangkan pada perlakuan pemberian mulsa jerami laju asimilasi bersih yang tertinggi terdapat pada perlakuan J 3 0.000942 ghari dan yang terendah terdapat pada perlakuan J 0.000446 ghari. Universitas Sumatera Utara Tabel 19. Laju asimilasi bersih ghari pada perlakuan varietas, fosfat dan mulsa jerami pada 54-72 HST. Varietas Perlakuan V 1 Varietas Anjasmoro V 2 Varietas Kaba V 3 Varietas Sinabung Rataan ……………… ghari ……………. Fosfat P Tanpa Pupuk 4.56 x 10 -4 4.50 x 10 -4 4.49 x 10 -4 4.52 x 10 -4 b P 1 50kgha 6.24 x 10 -4 6.26 x 10 -4 6.19 x 10 -4 6.23 x 10 -4 ab P 2 100kgha 6.72 x 10 -4 6.80 x 10 -4 6.70 x 10 -4 6.74 x 10 -4 a P 3 150kgha 6.90 x 10 -4 6.78 x 10 -4 6.63 x 10 -4 6.77 x 10 -4 a Mulsa Jerami J tanpa mulsa 4.48 x 10 -4 4.45 x 10 -4 4.45 x 10 -4 4.46 x 10 -4 b J 1 2.5 tonha 5.21 x 10 -4 5.19 x 10 -4 5.16 x 10 -4 5.19 x 10 -4 b J 2 5 tonha 5.33 x 10 -4 5.13 x 10 -4 5.10 x 10 -4 5.19 x 10 -4 b J 3 7.5 tonha 9.40 x 10 -4 9.55 x 10 -4 9.31 x 10 -4 9.42 x 10 -4 a Interaksi VXPXJ P J 4.07 x 10 -4 ghi 3.98 x 10 -4 i 4.00 x 10 -4 gh 4.01 x 10 -4 c P J 1 3.84 x 10 -4 i 3.76 x 10 -4 i 3.78 x 10 -4 i 3.79 x 10 -4 c P J 2 3.90 x 10 -4 i 3.83 x 10 -4 i 3.85 x 10 -4 i 3.86 x 10 -4 c P J 3 6.41 x 10 -4 de 6.43 x 10 -4 de 6.35 x 10 -4 e 6.40 x 10 -4 abc P 1 J 4.08 x 10 -4 g 4.01 x 10 -4 gh 4.02 x 10 -4 gh 4.03 x 10 -4 c P 1 J 1 4.45 x 10 -4 g 4.39 x 10 -4 gh 4.39 x 10 -4 gh 4.41 x 10 -4 c P 1 J 2 5.92 x 10 -4 f 5.93 x 10 -4 f 5.87 x 10 -4 f 5.91 x 10 -4 c P 1 J 3 1.052 x 10 -3 a 1.070 x 10 -3 a 1.049 x 10 -3 a 1.057 x 10 -3 a P 2 J 3.81 x 10 -4 i 3.84 x 10 -4 i 3.86 x 10 -4 i 3.83 x 10 -4 c P 2 J 1 7.91 x 10 -4 c 8.02 x 10 -4 b 7.87 x 10 -4 c 7.94 x 10 -4 abc P 2 J 2 4.83 x 10 -4 g 4.80 x 10 -4 g 4.78 x 10 -4 g 4.80 x 10 -4 c P 2 J 3 1.033 x 10 -3 a 1.054 x 10 -3 a 1.029 x 10 -3 a 1.039 x 10 -3 ab P 3 J 5.97 x 10 -4 f 5.99 x 10 -4 f 5.93 x 10 -4 f 5.96 x 10 -4 c P 3 J 1 4.65 x 10 -4 g 4.60 x 10 -4 g 4.59 x 10 -4 g 4.61 x 10 -4 c P 3 J 2 6.67 x 10 -4 d 5.97 x 10 -4 f 5.89 x 10 -4 f 6.18 x 10 -4 bc P 3 J 3 1.033 x 10 -3 a 1.054 x 10 -3 a 1.011 x 10 -3 a 1.033 x 10 -3 ab Rataan 6.11 x 10 -4 a 6.08 x 10 -4 ab 6.00 x 10 -4 b 6.06 x 10 -4 Ket: Angka-angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada baris atau kolom yang sama tidak berbeda nyata menurut Uji Jarak Berganda Duncan pada taraf 5 Pengaruh dari berbagai perlakuan dan hubungan dari berbagai perlakuan terhadap laju asimilasi bersih 36-54 HST dapat dilihat pada gambar dibawah ini. Universitas Sumatera Utara Gambar 53. Hubungan penambahan fosfat terhadap laju asimilasi bersih 54-72 HST pada setiap varietas. Gambar 53 menunjukkan bahwa pengaruh pemberian fosfat memiliki hubungan kuadratik dengan laju asimilasi bersih 54-72 HST. Nilai keeratan hubungan ini dinyatakan dengan koefisien determinasi bernilai sebesar 99.22. Gambar 54. Hubungan pemberian mulsa jerami terhadap laju asimilasi bersih 54-72 HST pada setiap varietas. Gambar 54 menunjukkan bahwa pengaruh pemberian mulsa jerami memiliki hubungan yang linier positif dengan laju asimilasi bersih 54-72 HST. Nilai keeratan hubungan ini dinyatakan dengan koefisien korelasi bernilai sebesar 70.01. P P P P y = -4E-05x 2 + 0.0002x + 0.0005 R 2 = 0.9922 0.00000 0.00010 0.00020 0.00030 0.00040 0.00050 0.00060 0.00070 0.00080 0.00090 0.00100 1 2 3 Penambahan Posfat L aj u A si m il as i B er si h 5 4 72 H S T 50 100 150 Penambahan posfat kgha J J J J y = 0.0001x + 0.0004 r 2 = 0.7201 0.00000 0.00010 0.00020 0.00030 0.00040 0.00050 0.00060 0.00070 0.00080 0.00090 0.00100 1 2 3 Penambahan Jerami L aj u A si m il as i B er si h 5 4 72 H S T 2.5 5.0 7.5 Mulsa Jerami tonha Universitas Sumatera Utara 0.00000 0.00020 0.00040 0.00060 0.00080 0.00100 0.00120 P J0 P J1 P J2 P J3 P 1 J0 P 1 J1 P 1 J2 P 1 J3 P 2 J0 P 2 J1 P 2 J2 P 2 J3 P 3 J0 P 3 J1 P 3 J2 P 3 J3 Interaksi Posfat X Jerami L aj u A si m il as i B er si h 54- 72H S T Gambar 55. Pengaruh interaksi perlakuan fosfat dengan mulsa jerami terhadap laju asimilasi bersih 54-72 HST.

7. Umur Berbunga hari