Umur Berbunga hari Pertumbuhan dan Produksi Beberapa Varietas Kedelai Glycine max) Melalui Pengelolaan Hara P Dan Modifikasi Iklim Mikro

0.00000 0.00020 0.00040 0.00060 0.00080 0.00100 0.00120 P J0 P J1 P J2 P J3 P 1 J0 P 1 J1 P 1 J2 P 1 J3 P 2 J0 P 2 J1 P 2 J2 P 2 J3 P 3 J0 P 3 J1 P 3 J2 P 3 J3 Interaksi Posfat X Jerami L aj u A si m il as i B er si h 54- 72H S T Gambar 55. Pengaruh interaksi perlakuan fosfat dengan mulsa jerami terhadap laju asimilasi bersih 54-72 HST.

7. Umur Berbunga hari

Hasil analisis sidik ragam dari data pengamatan umur berbunga kedelai dapat dilihat pada lampiran 21. Hasil sidik ragam tersebut menunjukkan bahwa perlakuan fosfat, mulsa jerami dan interaksi varietas dengan fosfat berpengaruh nyata terhadap umur berbunga sedangkan varietas, interaksi varietas dengan jerami, interaksi fosfat dengan jerami dan interaksi antara varietas, fosfat dengan jerami menunjukkan perbedaan yang tidak nyata terhadap parameter umur berbunga. Umur berbunga untuk setiap perlakuan varietas, fosfat dan mulsa jerami dapat dilihat pada Tabel 20. Universitas Sumatera Utara Tabel 20. Umur berbunga kedelai hari pada perlakuan varietas, fosfat dan mulsa jerami Varietas Perlakuan V 1 Varietas Anjasmoro V 2 Varietas Kaba V 3 Varietas Sinabung Rataan ……………hari………………. Fosfat P Tanpa Pupuk 37.750a 36.083g 36.833f 36.889c P 1 50kgha 37.500bc 37.417c 37.250d 37.389b P 2 100kgha 37.667ab 37.083e 37.583b 37.444ab P 3 150kgha 37.750a 37.417c 37.500bc 37.556a Mulsa Jerami J tanpa mulsa 37.167 36.583 36.833 36.861d J 1 2.5 tonha 37.500 36.833 37.250 37.194c J 2 5 tonha 37.917 37.250 37.500 37.556ab J 3 7.5 tonha 38.083 37.333 37.583 37.667a Interaksi VXPXJ P J 37.000 35.667 36.333 36.333 P J 1 37.667 35.667 36.667 36.667 P J 2 38.000 36.333 37.000 37.111 P J 3 38.333 36.667 37.333 37.444 P 1 J 37.000 37.000 36.667 36.889 P 1 J 1 37.667 38.000 37.000 37.556 P 1 J 2 37.333 37.333 37.667 37.444 P 1 J 3 38.000 37.333 37.667 37.667 P 2 J 37.333 36.333 37.333 37.000 P 2 J 1 37.333 36.667 37.667 37.222 P 2 J 2 38.000 37.667 37.667 37.778 P 2 J 3 38.000 37.667 37.667 37.778 P 3 J 37.333 37.333 37.000 37.222 P 3 J 1 37.333 37.000 37.667 37.333 P 3 J 2 38.333 37.667 37.667 37.889 P 3 J 3 38.000 37.667 37.667 37.778 Rataan 37.667 37.000 37.292 37.319 Ket: Angka-angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada baris atau kolom yang sama tidak berbeda nyata menurut Uji Jarak Berganda Duncan pada taraf 5 Tabel 20 menunjukkan bahwa perlakuan fosfat, mulsa jerami dan interaksi varietas dengan fosfat berpengaruh nyata terhadap umur berbunga dimana pada perlakuan fosfat umut berbunga tercepat terdapat pada perlakuan P 36.889 hari dan umur berbunga yang paling lama terdapat pada perlakuan P 3 37.556 hari. Pada perlakuan pemberian mulsa jerami padi umur berbunga tercepat dijumpai pada perlakuan J 36.861 dan yang paling lama terdapat pada perlakuan J 3 37.657 hari. Tabel 5 juga menunjukkan bahwa perlakuan varietas, interaksi varietas dengan jerami, interaksi fosfat dengan mulsa jerami Universitas Sumatera Utara dan interaksi antara varietas, fosfat dengan mulsa jerami menunjukkan perbedaan yang tidak nyata terhadap parameter umur berbunga. Umur berbunga yang tercepat diperoleh pada perlakuan V 2 P J dan V 2 P J 1 35.667 hari yang tidak berbeda nyata dengan perlakuan lainnya dan yang paling lama dijumpai pada perlakuan V 1 P J 3 dan V 1 P 3 J 2 38.333 hari. Pengaruh dari perlakuan fosfat terhadap umur berbunga dapat dilihat pada gambar dibawah ini. Gambar 56. Hubungan pemberian fosfat terhadap umur berbunga pada setiap varietas. Gambar 56 menunjukkan bahwa pengaruh pemberian fosfat memiliki hubungan yang linier terhadap parameter umur berbunga pada setiap varietas. Nilai koefisien korelasi tertinggi terdapat pada varietas Sinabung sebesar 80, varietas Kaba sebesar 56.28 dan pada varietas Anjasmoro sebesar 3.33. P P P P yV1 = 0.0167x + 37.642 r 2 = 0.0333 yV2 = 0.3667x + 36.45 r 2 = 0.5628 yV3 = 0.2333x + 36.942 r 2 = 0.8 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 1 2 3 Penambahan Posfat U m ur B e rb unga h a ri . V1=Anjasmoro V2=Kaba V3=Sinabung 50 100 150 Penambahan posfat kgha Universitas Sumatera Utara

8. Serapan Hara P Tanaman mgtan