9.3. Jumlah Biji per Tanaman biji
Hasil analisi sidik ragam dari data pengamatan jumlah biji per tanaman dapat dilihat pada lampiran 25. Hasil sidik ragam tersebut menunjukkan bahwa perlakuan
varietas, mulsa jerami dan interaksi antara varietas dengan mulsa jerami berpengaruh nyata terhadap jumlah biji per tanaman sedangkan fosfat, interaksi varietas dengan
fosfat, interaksi fosfat dengan mulsa jerami, dan interaksi antara varietas, fosfat dengan mulsa jerami menunjukkan perbedaan yang tidak nyata terhadap parameter jumlah biji
per tanaman. Jumlah biji per tanaman untuk setiap perlakuan varietas, fosfat dan mulsa
jerami dapat dilihat pada Tabel 24. Tabel 24 menunjukkan bahwa perlakuan varietas, mulsa jerami dan interaksi
antara varietas dengan mulsa jerami berpengaruh nyata terhadap jumlah biji per tanaman sedangkan fosfat, interaksi varietas dengan fosfat, interaksi fosfat dengan mulsa jerami,
dan interaksi antara varietas, fosfat dengan mulsa jerami menunjukkan perbedaan yang tidak nyata terhadap parameter jumlah biji per tanaman. Pada perlakuan varietas jumlah
biji per tanaman yang tertinggi terdapat pada perlakuan V
3
142,896 biji yang tidak berbeda nyata dengan perlakuan V
2
138,896 biji dan yang terendah terdapat pada perlakuan V
1
119.354 biji. Pada perlakuan pemberian mulsa jerami jumlah biji per tanaman tertinggi terdapat pada perlakuan J
3
137.250 biji yang tidak berbeda nyata dengan perlakuan J
2
135.694 biji dan yang terendah terdapat pada perlakuan J 130.111 biji yang tidak berbeda nyata dengan perlakuan J
1
131.806 biji. Pada perlakuan interaksi varietas dengan jerami jumlah biji per tanaman tertinggi terdapat
pada perlakuan V
3
J
3
147.083 biji yang tidak berbeda nyata V
3
J
2
146,250 biji dan yang terendah terdapat pada perlakuan V
1
J 117.583 biji yang tidak berbeda nyata dengan
perlakuan V
1
J
1
118.333 biji.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 24. Jumlah biji per tanaman biji pada perlakuan varietas, fosfat dan mulsa jerami Varietas
Perlakuan V
1
Varietas Anjasmoro
V
2
Varietas Kaba
V
3
Varietas Sinabung
Rataan …………… biji ……………….
Fosfat P
Tanpa Pupuk 119.667
140.083 140.167
133.306 P
1
50kgha 119.750
136.167 141.167
132.361 P
2
100kgha 119.083
139.833 143.917
134.278 P
3
150kgha 118.917
139.500 146.333
134.917 Mulsa Jerami
J tanpa mulsa
117.583g 134.417e
138.333d 130.111d
J
1
2.5 tonha 118.333g
137.167d 139.917c
131.806c J
2
5 tonha 120.500f
140.333c 146.250a
135.694b J
3
7.5 tonha 121.000f
143.667b 147.083a
137.250a Interaksi VXPXJ
P J
117.667 136.667
137.667 130.667
P J
1
118.333 139.333
137.667 131.778
P J
2
121.000 140.333
142.333 134.556
P J
3
121.667 144.000
143.000 136.222
P
1
J 118.333
130.000 137.333
128.556 P
1
J
1
118.667 133.000
138.000 129.889
P
1
J
2
120.667 138.333
144.333 134.444
P
1
J
3
121.333 143.333
145.000 136.556
P
2
J 117.000
136.333 138.333
130.556 P
2
J
1
118.667 138.333
140.667 132.556
P
2
J
2
120.000 140.667
148.000 136.222
P
2
J
3
120.667 144.000
148.667 137.778
P
3
J 117.333
134.667 140.000
130.667 P
3
J
1
117.667 138.000
143.333 133.000
P
3
J
2
120.333 142.000
150.333 137.556
P
3
J
3
120.333 143.333
151.667 138.444
Rataan 119.354b
138.896a 142.896a
133.715 Ket: Angka-angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada baris atau kolom yang sama
tidak berbeda nyata menurut Uji Jarak Berganda Duncan pada taraf 5
Pengaruh dari perlakuan mulsa jerami terhadap jumlah biji per tanaman dapat dilihat pada gambar dibawah ini.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 65. Hubungan pemberian mulsa jerami terhadap jumlah biji per tanaman pada setiap varietas.
Gambar 65 menunjukkan bahwa pengaruh pemberian mulsa jerami memiliki hubungan yang linier terhadap parameter jumlah biji per tanaman pada setiap varietas.
Nilai koefisien korelasi tertinggi terdapat pada varietas Kaba sebesar 99.82, varietas Anjasmoro sebesar 94.01 dan pada varietas Sinabung sebesar 90.78.
9.4. Bobot 100 Biji g