Volume Akar cm Pertumbuhan dan Produksi Beberapa Varietas Kedelai Glycine max) Melalui Pengelolaan Hara P Dan Modifikasi Iklim Mikro

3. Volume Akar cm

3 Hasil analisis sidik ragam volume akar kedelai pada umur 18, 36, 54 dan 72 HST dapat dilihat pada lampiran 7 sampai 10. Hasil sidik ragam tersebut menunjukkan bahwa perlakuan varietas berbeda nyata terhadap parameter volume akar pada umur 18, 36, 54 dan 72 HST. Perlakuan pupuk fosfat berpengaruh nyata terhadap parameter volume akar pada umur 18, 36, 54, dan 72 HST. Perlakuan jerami berpengaruh nyata terhadap parameter volume akar pada umur umur 18, 36, 54 dan 72 HST. Perlakuan kombinasi antar varietas dan fosfat berpengaruh tidak nyata terhadap parameter volume akar pada umur 18, 36, 54 dan 72 HST. Perlakuan kombinasi antara varietas dan mulsa jerami berpengaruh nyata terhadap parameter volume akar pada umur 54 HST dan berpengaruh tidak nyata pada umur 18, 36 dan 72 HST. Perlakuan kombinasi antara fosfat dan mulsa jerami berpengaruh nyata terhadap parameter volume akar pada umur 18, 36, 54 dan 72 HST. Perlakuan kombinasi antara varietas, fosfat dan mulsa jerami berpengaruh tidak nyata terhadap parameter volume akar pada umur 18, 36, 54 dan 72 HST. Volume akar untuk setiap perlakuan pada pengamatan 18 HST dapat dilihat pada Tabel 6. Tabel 6. menunjukkan bahwa volume akar yang tertinggi diperoleh pada perlakuan V 1 P 1 J 3 0.543 cm 3 dan yang terendah pada perlakuan V 3 P J 0.187 cm 3 . Pada perlakuan varietas, volume akar yang tertinggi terdapat pada perlakuan V 1 0.435 cm 3 yang berbeda nyata dengan perlakuan lainya dan yang terendah terdapat pada perlakuan V 3 0.277 cm 3 . Pada perlakuan tingkat pemberian pupuk fosfat volume akar yang tertinggi terdapat pada perlakuan P 3 0.374cm 3 yang berbeda nyata dengan perlakuan lainya dan yang terendah terdapat pada perlakuan P 0.301cm 3 . Sedangkan pada perlakuan pemberian mulsa jerami volume akar yang tertinggi terdapat pada Universitas Sumatera Utara perlakuan J 3 0.406cm 3 yang berbeda nyata dengan perlakuan lainnya dan yang terendah terdapat pada perlakuan J 0.304cm 3 . Tabel 6. Volume Akar cm 3 pada perlakuan varietas, fosfat dan mulsa jerami pada umur 18 HST Varietas Perlakuan V 1 Varietas Anjasmoro V 2 Varietas Kaba V 3 Varietas Sinabung Rataan ………………cm 3 ……………. Fosfat P Tanpa Pupuk 0.388 0.282 0.233 0.301d P 1 50kgha 0.458 0.352 0.298 0.369b P 2 100kgha 0.431 0.328 0.274 0.344c P 3 150kgha 0.463 0.358 0.303 0.374a Mulsa Jerami J tanpa mulsa 0.393 0.286 0.234 0.304d J 1 2.5 tonha 0.414 0.308 0.255 0.326c J 2 5 tonha 0.440 0.336 0.283 0.353b J 3 7.5 tonha 0.493 0.390 0.335 0.406a Interaksi VXPXJ P J 0.340 0.233 0.187 0.253k P J 1 0.380 0.270 0.220 0.290ij P J 2 0.383 0.277 0.227 0.296i P J 3 0.450 0.347 0.297 0.364de P 1 J 0.403 0.300 0.247 0.317h P 1 J 1 0.423 0.317 0.263 0.334g P 1 J 2 0.460 0.350 0.297 0.369d P 1 J 3 0.543 0.440 0.383 0.456a P 2 J 0.367 0.260 0.207 0.278j P 2 J 1 0.433 0.333 0.280 0.349ef P 2 J 2 0.440 0.340 0.287 0.356e P 2 J 3 0.483 0.380 0.323 0.396c P 3 J 0.460 0.350 0.297 0.369d P 3 J 1 0.420 0.310 0.257 0.329gh P 3 J 2 0.477 0.377 0.323 0.392c P 3 J 3 0.493 0.393 0.337 0.408b Rataan 0.435a 0.330b 0.277c 0.347 Ket: Angka-angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada baris atau kolom yang sama tidak berbeda nyata menurut Uji Jarak Berganda Duncan pada taraf 5 Pengaruh dari berbagai perlakuan dan hubungan dari berbagai perlakuan terhadap volume akar 18 HST dapat dilihat pada gambar dibawah ini. Universitas Sumatera Utara Gambar 14. Hubungan penambahan fosfat terhadap volume akar 18 HST pada setiap varietas. Gambar 14. menunjukkan bahwa pengaruh pemberian fosfat memiliki hubungan kuadratik dengan volume akar 18 HST. Nilai keeratan hubungan ini dinyatakan dengan koefisien determinasi bernilai sebesar 67.89. Gambar 15. Hubungan pemberian mulsa jerami terhadap volume akar 18 HST pada setiap varietas. Gambar 15 menunjukkan bahwa pengaruh pemberian mulsa jerami memiliki hubungan yang linier positif dengan volume akar 18 HST. Nilai keeratan hubungan ini dinyatakan dengan koefisien korelasi bernilai sebesar 95.48. y = -0.0095x 2 + 0.048x + 0.3083 R 2 = 0.6789 0.000 0.050 0.100 0.150 0.200 0.250 0.300 0.350 0.400 1 2 3 Penambahan Posfat V o lu m e A k a r 1 8 H S T c c 0 50 100 150 Penambahan posfat kgha y = 0.0333x + 0.2972 r = 0.9548 0.000 0.050 0.100 0.150 0.200 0.250 0.300 0.350 0.400 0.450 1 2 3 Mulsa Jerami V o lu m e A k a r 1 8 H S T c m 3 2.5 5.0 7.5 Mulsa Jerami tonha Universitas Sumatera Utara Gambar 16. Pengaruh interaksi perlakuan fosfat dengan mulsa jerami terhadap volume akar 18 HST Volume akar untuk setiap perlakuan pada pengamatan 36 HST dapat dilihat pada Tabel 7. Tabel 7 menunjukkan bahwa volume akar yang tertinggi diperoleh pada perlakuan V 1 P 1 J 3 8.380 cm 3 dan yang terendah pada perlakuan V 3 P J 2.817cm 3 . Pada perlakuan varietas, volume akar yang tertinggi terdapat pada perlakuan V 1 6.701 cm 3 yang berbeda nyata dengan perlakuan lainya dan yang terendah terdapat pada perlakuan V 3 4.275cm 3 . Pada perlakuan tingkat pemberian pupuk fosfat volume akar yang tertinggi terdapat pada perlakuan P 3 5.778cm 3 yang berbeda nyata dengan perlakuan lainya dan yang terendah terdapat pada perlakuan P 4.644cm 3 . Sedangkan pada perlakuan pemberian mulsa jerami volume akar yang tertinggi terdapat pada perlakuan J 3 6.253cm 3 yang berbeda nyata dengan perlakuan lainnya dan yang terendah terdapat pada perlakuan J 4.694cm 3 . 0.000 0.100 0.200 0.300 0.400 0.500 P J0 P J1 P J2 P J3 P 1 J0 P 1 J1 P 1 J2 P 1 J3 P 2 J0 P 2 J1 P 2 J2 P 2 J3 P 3 J0 P 3 J1 P 3 J2 P 3 J3 Interaksi Posfat dan Jerami V o lu m e A k a r 1 8 H S T c c Universitas Sumatera Utara Tabel 7. Volume Akar cm 3 pada perlakuan varietas, fosfat dan mulsa jerami pada umur 36 HST. Varietas Perlakuan V 1 Varietas Anjasmoro V 2 Varietas Kaba V 3 Varietas Sinabung Rataan ………………cm 3 ……………. Fosfat P Tanpa Pupuk 5.985 4.375 3.571 4.644d P 1 50kgha 7.040 5.432 4.610 5.694b P 2 100kgha 6.656 5.046 4.225 5.309c P 3 150kgha 7.124 5.515 4.693 5.778a Mulsa Jerami J tanpa mulsa 6.035 4.426 3.621 4.694d J 1 2.5 tonha 6.370 4.760 3.956 5.029c J 2 5 tonha 6.789 5.180 4.376 5.448b J 3 7.5 tonha 7.611 6.002 5.147 6.253a Interaksi VXPXJ P J 5.230 3.620 2.817 3.889m P J 1 5.833 4.223 3.420 4.492k P J 2 5.900 4.290 3.487 4.559j P J 3 6.977 5.367 4.560 5.634d P 1 J 6.237 4.627 3.820 4.894i P 1 J 1 6.503 4.893 4.090 5.162g P 1 J 2 7.040 5.433 4.627 5.700d P 1 J 3 8.380 6.773 5.903 7.019a P 2 J 5.633 4.023 3.220 4.292l P 2 J 1 6.707 5.097 4.293 5.366f P 2 J 2 6.840 5.230 4.427 5.499e P 2 J 3 7.443 5.833 4.960 6.079c P 3 J 7.040 5.433 4.627 5.700d P 3 J 1 6.437 4.827 4.020 5.094h P 3 J 2 7.377 5.767 4.963 6.036c P 3 J 3 7.643 6.033 5.163 6.280b Rataan 6.701a 5.092b 4.275c 5.356 Ket: Angka-angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada baris atau kolom yang sama tidak berbeda nyata menurut Uji Jarak Berganda Duncan pada taraf 5 Pengaruh dari berbagai perlakuan dan hubungan dari berbagai perlakuan terhadap Volume Akar 36 HST dapat dilihat pada gambar dibawah ini. Universitas Sumatera Utara y = -6E-05x 2 + 0.0148x + 4.7584 R 2 = 0.6731 1 2 3 4 5 6 7 50 100 150 Penambahan Posfat kgha V o lu m e A k ar 3 6 H S T c c Gambar 17. Hubungan penambahan fosfat terhadap Volume Akar 36 HST pada setiap varietas. Gambar 17 menunjukkan bahwa pengaruh pemberian fosfat memiliki hubungan kuadratik dengan volume akar 36 HST. Nilai keeratan hubungan ini dinyatakan dengan koefisien determinasi sebesar 67.31. Gambar 18. Hubungan pemberian mulsa jerami terhadap volume akar 36 HST pada setiap varietas. Gambar 18 menunjukkan bahwa pengaruh pemberian mulsa jerami memiliki hubungan kuadratik dengan volume akar 36 HST. Nilai keeratan hubungan ini dinyatakan dengan koefisien determinasi sebesar 99.67. y = 0.1175x 2 + 0.1571x + 4.709 R 2 = 0.9967 1 2 3 4 5 6 7 1 2 3 Mulsa Jerami V o lu m e A k ar 3 6 H S T c c 0 2.5 5.0 7.5 Mulsa Jerami tonha Universitas Sumatera Utara Gambar 19. Pengaruh interaksi perlakuan fosfat dengan mulsa jerami terhadap volume akar 36 HST. Volume akar untuk setiap perlakuan pada pengamatan 54 HST dapat dilihat pada Tabel 8. Tabel 8 menunjukkan bahwa volume akar yang tertinggi diperoleh pada perlakuan V 1 P 1 J 3 8.473 cm 3 dan yang terendah pada perlakuan V 2 P J 4.253 cm 3 . Pada perlakuan varietas, volume akar yang tertinggi terdapat pada perlakuan V 1 6.778 cm 3 yang berbeda nyata dengan perlakuan lainya dan yang terendah terdapat pada perlakuan V 2 5.638 cm 3 . Pada perlakuan tingkat pemberian pupuk fosfat volume akar yang tertinggi terdapat pada perlakuan P 3 6.787 cm 3 yang berbeda nyata dengan perlakuan lainya dan yang terendah terdapat pada perlakuan P 5.772 cm 3 . Sedangkan pada perlakuan pemberian mulsa jerami volume akar yang tertinggi terdapat pada perlakuan J 3 7.414 cm 3 yang berbeda nyata dengan perlakuan lainnya dan yang terendah terdapat pada perlakuan J 5.612 cm 3 . 0.000 1.000 2.000 3.000 4.000 5.000 6.000 7.000 8.000 P J0 P J1 P J2 P J3 P 1 J0 P 1 J1 P 1 J2 P 1 J3 P 2 J0 P 2 J1 P 2 J2 P 2 J3 P 3 J0 P 3 J1 P 3 J2 P 3 J3 Interaksi Posfat X Jerami V o lu m e A k ar 3 6 H S T cc Universitas Sumatera Utara Tabel 8. Volume akar cm 3 pada perlakuan varietas, fosfat dan mulsa jerami pada umur 54 HST. Varietas Perlakuan V 1 Varietas Anjasmoro V 2 Varietas Kaba V 3 Varietas Sinabung Rataan ……………cm 3 ………………. Fosfat P Tanpa Pupuk 6.178 5.038 6.098 5.772d P 1 50kgha 7.103 5.963 7.023 6.697b P 2 100kgha 6.636 5.496 6.556 6.229c P 3 150kgha 7.193 6.053 7.113 6.787a Mulsa Jerami J tanpa mulsa 6.018h 4.878k 5.938i 5.612d J 1 2.5 tonha 6.458f 5.318j 6.378g 6.052c J 2 5 tonha 6.813c 5.673de 6.733cd 6.407b J 3 7.5 tonha 7.821a 6.681e 7.741b 7.414a Interaksi VXPXJ P J 5.393 4.253 5.313 4.987l P J 1 6.093 4.953 6.013 5.687ij P J 2 6.153 5.013 6.073 5.747i P J 3 7.073 5.933 6.993 6.667d P 1 J 6.193 5.053 6.113 5.787i P 1 J 1 6.753 5.613 6.673 6.347f P 1 J 2 6.993 5.853 6.913 6.587de P 1 J 3 8.473 7.333 8.393 8.067a P 2 J 5.413 4.273 5.333 5.007k P 2 J 1 6.673 5.533 6.593 6.267fg P 2 J 2 6.593 5.453 6.513 6.187g P 2 J 3 7.863 6.723 7.783 7.457b P 3 J 7.073 5.933 6.993 6.667d P 3 J 1 6.313 5.173 6.233 5.907h P 3 J 2 7.513 6.373 7.433 7.107c P 3 J 3 7.873 6.733 7.793 7.467b Rataan 6.778a 5.638c 6.698b 6.371 Ket: Angka-angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada baris atau kolom yang sama tidak berbeda nyata menurut Uji Jarak Berganda Duncan pada taraf 5 Pengaruh dari berbagai perlakuan dan hubungan dari berbagai perlakuan terhadap volume akar 54 HST dapat dilihat pada gambar dibawah ini. Universitas Sumatera Utara Gambar 20. Hubungan penambahan fosfat terhadap volume akar 54 HSTpada setiap varietas. Gambar 20 menunjukkan bahwa pengaruh pemberian fosfat memiliki hubungan kuadratik dengan volume akar 54 HST. Nilai keeratan hubungan ini dinyatakan dengan koefisien determinasi sebesar 55.59. ∆ Gambar 21. Hubungan pemberian mulsa jerami terhadap volume akar 54 HST pada setiap varietas. Gambar 21 menunjukkan bahwa pengaruh pemberian mulsa jerami memiliki hubungan kuadratik terhadap parameter berat kering tanaman 54 HST pada ketiga varietas, dimana varietas Anjasmoro memiliki nilai koefisien determinasi 98.46, 50 100 150 y = -0.0918x 2 + 0.533x + 5.8929 R 2 = 0.5559 5.600 5.800 6.000 6.200 6.400 6.600 6.800 7.000 1 2 3 Penambahan Posfat V o lu m e A k ar 54 H S T cc J J J J yV2 = 0.1419x 2 + 0.1506x + 4.9152 R 2 = 0.9846 yV3= 0.1419x 2 + 0.1506x + 5.9752 R 2 = 0.9846 yV1 = 0.1418x 2 + 0.151x + 6.0549 R 2 = 0.9846 0.000 2.000 4.000 6.000 8.000 10.000 1 2 3 Mulsa Jerami V o lu m e A k ar 5 4 H S T cc V1=Anjasmoro V2=Kaba V3=sinabung 2.5 5.0 7.5 Mulsa Jerami tonha Universitas Sumatera Utara varietas Kaba memiliki nilai koefisien determinasi sebesar 98.46 dan varietas Sinabung memiliki nilai koefisien determinasi sebesar 98.46. Gambar 22. Pengaruh interaksi perlakuan fosfat dengan mulsa jerami terhadap volume akar 54 HST. Volume akar untuk setiap perlakuan pada pengamatan 72 HST dapat dilihat pada Tabel 9. Tabel 9 menunjukkan bahwa Volume Akar yang tertinggi diperoleh pada perlakuan V 1 P 1 J 3 9.840 cm 3 dan yang terendah pada perlakuan V 2 P J 4.940 cm 3 . Pada perlakuan varietas, volume akar yang tertinggi terdapat pada perlakuan V 1 7.873 cm 3 yang berbeda nyata dengan perlakuan lainya dan yang terendah terdapat pada perlakuan V 2 6.553 cm 3 . Pada perlakuan tingkat pemberian pupuk fosfat volume akar yang tertinggi terdapat pada perlakuan P 3 7.883 cm 3 yang berbeda nyata dengan perlakuan lainya dan yang terendah terdapat pada perlakuan P 6.704 cm 3 . Sedangkan pada perlakuan pemberian mulsa jerami volume akar yang tertinggi terdapat pada perlakuan J 3 8.618 cm 3 yang berbeda nyata dengan perlakuan lainnya dan yang terendah terdapat pada perlakuan J 6.519cm 3 . 0.000 2.000 4.000 6.000 8.000 10.000 P J0 P J1 P J2 P J3 P 1 J0 P 1 J1 P 1 J2 P 1 J3 P 2 J0 P 2 J1 P 2 J2 P 2 J3 P 3 J0 P 3 J1 P 3 J2 P 3 J3 Interaksi Posfat X Jerami V o lu m e A k a r 54 H S T c c Universitas Sumatera Utara Tabel 9. Volume akar cm 3 pada perlakuan varietas, fosfat dan mulsa jerami pada umur 72 HST. Varietas Perlakuan V 1 Varietas Anjasmoro V 2 Varietas Kaba V 3 Varietas Sinabung Rataan ………………cm 3 ……………. Fosfat P Tanpa Pupuk 7.177 5.853 7.084 6.704d P 1 50kgha 8.252 6.944 8.158 7.784b P 2 100kgha 7.708 6.385 7.615 7.236c P 3 150kgha 8.356 7.030 8.263 7.883a Mulsa Jerami J tanpa mulsa 6.992 5.667 6.898 6.519d J 1 2.5 tonha 7.502 6.178 7.408 7.029c J 2 5 tonha 7.913 6.590 7.823 7.442b J 3 7.5 tonha 9.085 7.777 8.991 8.618a Interaksi VXPXJ P J 6.267 4.940 6.170 5.792k P J 1 7.077 5.757 6.987 6.607j P J 2 7.147 5.823 7.057 6.676j P J 3 8.217 6.890 8.123 7.743de P 1 J 7.197 5.870 7.100 6.722ij P 1 J 1 7.847 6.520 7.750 7.372g P 1 J 2 8.123 6.800 8.030 7.651ef P 1 J 3 9.840 8.587 9.750 9.392a P 2 J 6.287 4.967 6.197 5.817k P 2 J 1 7.750 6.427 7.657 7.278gh P 2 J 2 7.657 6.337 7.567 7.187h P 2 J 3 9.137 7.810 9.040 8.662b P 3 J 8.217 6.890 8.123 7.743d P 3 J 1 7.333 6.010 7.240 6.861i P 3 J 2 8.727 7.400 8.637 8.254c P 3 J 3 9.147 7.820 9.050 8.672b Rataan 7.873a 6.553c 7.780b 7.402 Ket: Angka-angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada baris atau kolom yang sama tidak berbeda nyata menurut Uji Jarak Berganda Duncan pada taraf 5. Pengaruh dari berbagai perlakuan dan hubungan dari berbagai perlakuan terhadap volume akar 72 HST dapat dilihat pada gambar dibawah ini. Universitas Sumatera Utara Gambar 23. Hubungan penambahan fosfat terhadap volume akar 72 HST pada setiap varietas. Gambar 23. menunjukkan bahwa pengaruh pemberian fosfat memiliki hubungan kuadratik dengan volume akar 72 HST. Nilai keeratan hubungan ini dinyatakan dengan koefisien determinasi sebesar 55.29. Gambar 24. Hubungan pemberian mulsa jerami terhadap volume akar 72 HST pada setiap varietas. Gambar 24 menunjukkan bahwa pengaruh pemberian mulsa jerami memiliki hubungan yang linier positif dengan volume akar 72 HST. Nilai keeratan hubungan ini dinyatakan dengan koefisien korelasi bernilai sebesar 93.84. P P P P y = -0.1084x 2 + 0.6239x + 6.8452 R 2 = 0.5529 0.000 1.000 2.000 3.000 4.000 5.000 6.000 7.000 8.000 1 2 3 Penambahan Posfat V o lu m e A k a r 7 2 H S T c c 50 100 150 Penambahan posfat kgha J J J J y = 0.6708x + 6.3958 r = 0.9384 0.000 2.000 4.000 6.000 8.000 10.000 1 2 3 Mulsa Jerami V o lu m e A k ar 7 2 H S T cc 0 2.5 5.0 7.5 Mulsa Jerami tonha Universitas Sumatera Utara Gambar 25. Pengaruh interaksi perlakuan fosfat dengan mulsa jerami terhadap volume akar 72 HST.

4. Bobot Kering Tanaman g