Laju tumbuh relatif g tan

0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 100.0 120.0 P J0 P J1 P J2 P J3 P 1 J0 P 1 J1 P 1 J2 P 1 J3 P 2 J0 P 2 J1 P 2 J2 P 2 J3 P 3 J0 P 3 J1 P 3 J2 P 3 J3 Interaksi Posfat X Jerami B e ra t K e ri ng T a na m a n 7 2 H S T g Gambar 37. Pengaruh interaksi perlakuan fosfat dengan mulsa jerami terhadap bobot kering tanaman 72 HST.

5. Laju tumbuh relatif g tan

-1 hari -1 Hasil analisis sidik ragam dari data pengamatan laju tumbuh relatif kedelai pada pengamatan 18-36 HST, 36-54 HST dan 54-72 HST dapat dilihat pada lampiran 15 sampai lampiran 17. Hasil sidik ragam tersebut menunjukkan bahwa perlakuan varietas berbeda nyata terhadap parameter laju tumbuh relatif pada 18-36 HST, 36-54 HST dan 54-72 HST. Perlakuan pupuk fosfat berpengaruh nyata terhadap parameter laju tumbuh relatif pada 18-36 HST, 36-54 HST dan 54-72 HST. Perlakuan jerami berpengaruh nyata terhadap parameter laju tumbuh relatif pada 18-36 HST, 36-54 HST dan 54-72 HST. Perlakuan kombinasi antar varietas dan fosfat berpengaruh nyata terhadap parameter laju tumbuh relatif pada 36-54 HST dan berpengaruh tidak nyata terhadap parameter laju tumbuh relatif pada 18-36 HST dan 54-72 HST. Perlakuan kombinasi antara varietas dan jerami berpengaruh nyata terhadap parameter laju tumbuh relatif pada 36-54 HST dan berpengaruh tidak nyata terhadap parameter laju tumbuh relatif pada 18-36 HST dan 54- 72 HST. Perlakuan kombinasi antara fosfat dan jerami berpengaruh nyata terhadap parameter laju tumbuh relatif pada 18-36 HST, 36-54 HST dan 54-72 HST. Perlakuan Universitas Sumatera Utara kombinasi antara varietas, fosfat dan jerami berpengaruh tidak nyata terhadap parameter laju tumbuh relatif pada umur 18-36 HST, 36-54 HST dan 54-72 HST. Laju tumbuh relatif untuk setiap perlakuan pada pengamatan 18-36 HST dapat dilihat pada Tabel 14. Tabel 14. menunjukkan bahwa laju tumbuh relatif yang tertinggi diperoleh pada perlakuan V 3 P 1 J 3 0.1772 g tan -1 hari -1 dan yang terendah pada perlakuan V 2 P 3 J 0.1738 g tan -1 hari -1 . Pada perlakuan varietas, laju tumbuh relatif yang tertinggi terdapat pada perlakuan V 3 0.1754 g tan -1 hari -1 yang tidak berbeda nyata dengan V 2 0.1753 g tan -1 hari -1 dan yang terendah terdapat pada perlakuan V 1 0.1749 g tan -1 hari -1 . Pada perlakuan tingkat pemberian pupuk fosfat laju tumbuh relatif yang tertinggi terdapat pada perlakuan P 2 0.1755 g tan -1 hari -1 dan yang terendah terdapat pada perlakuan P 0.1750 g tan -1 hari -1 . Sedangkan pada perlakuan pemberian mulsa jerami laju tumbuh relatif yang tertinggi terdapat pada perlakuan J 3 0.1757 g tan -1 hari -1 dan yang terendah terdapat pada perlakuan J 0.1748 g tan -1 hari -1 . Universitas Sumatera Utara Tabel 14. Laju tumbuh relatif g tan -1 hari -1 pada perlakuan varietas, fosfat dan mulsa jerami pada umur 18-36 HST Varietas Perlakuan V 1 Varietas Anjasmoro V 2 Varietas Kaba V 3 Varietas Sinabung Rataan …………… g tan -1 hari -1 ………………. Fosfat P Tanpa Pupuk 0.1748 0.1751 0.1752 0.1750c P 1 50kgha 0.1746 0.1753 0.1753 0.1751c P 2 100kgha 0.1752 0.1757 0.1758 0.1755a P 3 150kgha 0.1749 0.1752 0.1753 0.1752b Mulsa Jerami J tanpa mulsa 0.1745 0.1749 0.1750 0.1748c J 1 2.5 tonha 0.1745 0.1751 0.1751 0.1749c J 2 5 tonha 0.1750 0.1756 0.1756 0.1754b J 3 7.5 tonha 0.1754 0.1757 0.1759 0.1757a Interaksi VXPXJ P J 0.1753 0.1763 0.1764 0.1760b P J 1 0.1744 0.1750 0.1750 0.1748ef P J 2 0.1746 0.1752 0.1752 0.1750de P J 3 0.1742 0.1747 0.1747 0.1745g P 1 J 0.1743 0.1749 0.1748 0.1746fg P 1 J 1 0.1747 0.1753 0.1753 0.1751d P 1 J 2 0.1752 0.1758 0.1758 0.1756c P 1 J 3 0.1765 0.1768 0.1772 0.1768a P 2 J 0.1746 0.1748 0.1747 0.1747f P 2 J 1 0.1741 0.1746 0.1746 0.1744g P 2 J 2 0.1751 0.1754 0.1757 0.1754cd P 2 J 3 0.1754 0.1757 0.1758 0.1756c P 3 J 0.1740 0.1738 0.1741 0.1740g P 3 J 1 0.1749 0.1756 0.1756 0.1754cd P 3 J 2 0.1752 0.1758 0.1758 0.1756c P 3 J 3 0.1755 0.1758 0.1759 0.1757c Rataan 0.1749b 0.1753a 0.1754a 0.1752 Ket: Angka-angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada baris atau kolom yang sama tidak berbeda nyata menurut Uji Jarak Berganda Duncan pada taraf 5 Pengaruh dari berbagai perlakuan dan hubungan dari berbagai perlakuan terhadap laju tumbuh relatif 18-36 HST dapat dilihat pada gambar dibawah ini. Universitas Sumatera Utara Gambar 38. Hubungan penambahan fosfat terhadap laju tumbuh relatif 18-36 HST pada setiap varietas. Gambar 38 menunjukkan bahwa pengaruh pemberian fosfat memiliki hubungan yang kuadratik dengan parameter laju tumbuh relatif 18-36 HST. Nilai keeratan hubungan ini dinyatakan dengan koefisien determinasi bernilai sebesar 51.63. Gambar 39. Hubungan pemberian mulsa jerami terhadap laju tumbuh relatif 18-36 HST pada setiap varietas. Gambar 39 menunjukkan bahwa pengaruh pemberian mulsa jerami memiliki hubungan yang linier positif dengan parameter laju tumbuh relatif 18-36 HST. Nilai keeratan hubungan ini dinyatakan dengan koefisien korelasi bernilai sebesar 95.79. y = -0.0001x 2 + 0.0004x + 0.175 R 2 = 0.5163 0.1749 0.175 0.1751 0.1752 0.1753 0.1754 0.1755 0.1756 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 Penambahan Posfat L aj u T um buh R el at if 18- 38 H S T 50 100 150 Penambahan posfat kgha J J J J y = 0.0003x + 0.1747 r 2 = 0.9579 0.1746 0.1748 0.175 0.1752 0.1754 0.1756 0.1758 1 2 3 Mulsa Jerami L aj u T u m b u h R el at if 18- 3 6 H S T 0 2.5 5.0 7.5 Mulsa Jerami tonha Universitas Sumatera Utara Gambar 40. Pengaruh interaksi perlakuan fosfat X mulsa jerami terhadap laju tumbuh relatif 18-36 HST Laju tumbuh relatif untuk setiap perlakuan pada pengamatan 36-54 HST dapat dilihat pada Tabel 15. Tabel 15 menunjukkan bahwa laju tumbuh relatif yang tertinggi diperoleh pada perlakuan V 3 P 2 J 3 0.0595 g tan -1 hari -1 dan yang terendah pada perlakuan V 1 P 1 J dan V 1 P 2 J 2 0.0457 g tan -1 hari -1 . Pada perlakuan varietas, laju tumbuh relatif yang tertinggi terdapat pada perlakuan V 3 0.0547 g tan -1 hari -1 dan yang terendah terdapat pada perlakuan V 1 0.0465 g tan -1 hari -1 . Pada perlakuan tingkat pemberian pupuk fosfat laju tumbuh relatif yang tertinggi terdapat pada perlakuan P 2 0.0507 g tan -1 hari -1 dan yang terendah terdapat pada perlakuan P 0.0492 g tan -1 hari -1 . Sedangkan pada perlakuan pemberian mulsa jerami laju tumbuh relatif yang tertinggi terdapat pada perlakuan J 3 0.0506 g tan -1 hari -1 dan yang terendah terdapat pada perlakuan J 0.0496 g tan -1 hari -1 yang tidak berbeda nyata dengan perlakuan J 1 0.0497 g tan -1 hari -1 . 0.1720 0.1730 0.1740 0.1750 0.1760 0.1770 0.1780 P J0 P J1 P J2 P J3 P 1 J0 P 1 J1 P 1 J2 P 1 J3 P 2 J0 P 2 J1 P 2 J2 P 2 J3 P 3 J0 P 3 J1 P 3 J2 P 3 J3 Interaksi Posfat X Jerami L aj u T u m b u h R el at if 18- 3 6 H S T Universitas Sumatera Utara Tabel 15. Laju tumbuh relatif g tan -1 hari -1 pada perlakuan varietas, fosfat dan mulsa jerami pada umur 36-54 HST. Varietas Perlakuan V 1 Varietas Anjasmoro V 2 Varietas Kaba V 3 Varietas Sinabung Rataan …………… g tan -1 hari -1 …………. Fosfat P Tanpa Pupuk 4.60x10 -2 h 4.81 x10 -2 e 5.35 x10 -2 c 4.92 x10 -2 c P 1 50kgha 4.68 x10 -2 f 4.91 x10 -2 d 5.49 x10 -2 b 5.02 x10 -2 b P 2 100kgha 4.68 x10 -2 f 4.94 x10 -2 d 5.60 x10 -2 a 5.07 x10 -2 a P 3 150kgha 4.66 x10 -2 f 4.88 x10 -2 d 5.45 x10 -2 b 5.00 x10 -2 b Mulsa Jerami J tanpa mulsa 4.62 x10 -2 h 4.85 x10 -2 f 5.41 x10 -2 c 4.96 x10 -2 c J 1 2.5 tonha 4.67 x10 -2 g 4.86 x10 - 2 ef 5.38 x10 -2 c 4.97 x10 - 2 bc J 2 5 tonha 4.66 x10 -2 g 4.89 x10 -2 e 5.50 x10 -2 b 5.02 x10 - 2 ab J 3 7.5 tonha 4.67 x10 -2 g 4.93 x10 -2 d 5.59 x10 -2 a 5.06 x10 -2 a Interaksi VXPXJ P J 4.69 x10 -2 4.89 x10 -2 5.43 x10 -2 5.00 x10 - 2 cd P J 1 4.65 x10 -2 4.90 x10 -2 5.53 x10 -2 5.03 x10 -2 c P J 2 4.68 x10 -2 4.91 x10 -2 5.52 x10 -2 5.04 x10 -2 c P J 3 4.61 x10 -2 4.83 x10 -2 5.39 x10 -2 4.94 x10 - 2 de P 1 J 4.57 x10 -2 4.81 x10 -2 5.41 x10 -2 4.93 x10 -2 e P 1 J 1 4.60 x10 -2 4.83 x10 -2 5.42 x10 -2 4.95 x10 -2 d P 1 J 2 4.58 x10 -2 4.79 x10 -2 5.32 x10 -2 4.89 x10 -2 e P 1 J 3 4.65 x10 -2 4.81 x10 -2 5.24 x10 -2 4.90 x10 -2 e P 2 J 4.65 x10 -2 4.90 x10 -2 5.53 x10 -2 5.03 x10 -2 c P 2 J 1 4.80 x10 -2 5.04 x10 -2 5.61 x10 -2 5.15 x10 -2 b P 2 J 2 4.57 x10 -2 4.79 x10 -2 5.38 x10 -2 4.91 x10 -2 e P 2 J 3 4.77 x10 -2 5.12 x10 -2 5.95 x10 -2 5.28 x10 -2 a P 3 J 4.67 x10 -2 4.90 x10 -2 5.48 x10 -2 5.01 x10 -2 c P 3 J 1 4.58 x10 -2 4.81 x10 -2 5.42 x10 -2 4.94 x10 - 2 de P 3 J 2 4.67 x10 -2 4.89 x10 -2 5.44 x10 -2 5.00 x10 - 2 cd P 3 J 3 4.72 x10 -2 4.93 x10 -2 5.45 x10 -2 5.03 x10 -2 c Rataan 4.65 x10 -2 c 4.88 x10 -2 b 5.47 x10 -2 a 5.00 x10 -2 Ket: Angka-angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada baris atau kolom yang sama tidak berbeda nyata menurut Uji Jarak Berganda Duncan pada taraf 5 Universitas Sumatera Utara Pengaruh dari berbagai perlakuan dan hubungan dari berbagai perlakuan terhadap laju tumbuh relatif 36-54 HST dapat dilihat pada gambar dibawah ini. Gambar 41. Hubungan penambahan fosfat terhadap laju tumbuh relatif 36-54 HST. Gambar 41 menunjukkan bahwa pengaruh pemberian fosfat memiliki hubungan kuadratik pada varietas Anjasmoro dengan koefisien determinasi sebesar 95.20, varietas Kaba dengan nilai koefisien determinasi sebesar 99.61 dan varietas Sinabung dengan nilai koefisien determinasi 91.05. Gambar 42. Hubungan pemberian mulsa jerami terhadap laju tumbuh relatif 36-54 HST pada setiap varietas. yV3 = -0.0007x 2 + 0.0026x + 0.0534 R 2 = 0.9105 yV1 = -0.0002x 2 + 0.0009x + 0.046 R 2 = 0.952 yV2 = -0.0004x 2 + 0.0014x + 0.0481 R 2 = 0.9961 0.030 0.035 0.040 0.045 0.050 0.055 0.060 1 2 3 Penambahan Posfat L aj u T u m b u h R el at if 36- 54 H S T V1=Anjasmoro V2=Kaba V3=Sinabung 0 50 100 150 Penambahan posfat kgha yV1 = 0.0001x + 0.0463 R 2 = 0.61 yV2 = 0.0003x + 0.0484 R 2 = 0.984 yV3 = 0.0003x 2 - 0.0003x + 0.054 r = 0.9439 0.030 0.035 0.040 0.045 0.050 0.055 0.060 1 2 3 Mulsa Jerami L aj u T um buh R el at if 36- 5 4 H S T V1=Anjasmoro V2=Kaba V3=Sinabung 0 2.5 5.0 7.5 Mulsa Jerami tonha Universitas Sumatera Utara Gambar 42 menunjukkan bahwa pengaruh pemberian mulsa jerami memiliki hubungan yang linier terhadap parameter laju tumbuh relatif pada varietas Kaba dengan nilai koefisien korelasi 98.40. Memiliki hubungan kuadratik pada varietas Anjasmoro dengan koefisien determinasi sebesar 61.00 dan varietas Sinabung dengan nilai koefisien determinasi 94.39. Gambar 43. Pengaruh interaksi perlakuan fosfat X jerami terhadap laju tumbuh relatif 36-54 HST Laju tumbuh relatif untuk setiap perlakuan pada pengamatan 54-72 HST dapat dilihat pada Tabel 16. Tabel 16 menunjukkan bahwa laju tumbuh relatif yang tertinggi diperoleh pada perlakuan V 2 P 3 J 3 0.0530 g tan -1 hari -1 dan yang terendah pada perlakuan V 3 P J 0.0269 g tan -1 hari -1 . Pada perlakuan varietas, laju tumbuh relatif yang tertinggi terdapat pada perlakuan V 2 0.0367 g tan -1 hari -1 dan yang terendah terdapat pada perlakuan V 3 0.0361 g tan -1 hari -1 . Pada perlakuan tingkat pemberian pupuk fosfat laju tumbuh relatif yang tertinggi terdapat pada perlakuan P 2 dan P 3 0.0395 g tan -1 hari -1 dan yang terendah terdapat pada perlakuan P 0.0302 g tan -1 hari -1 . Sedangkan pada perlakuan pemberian mulsa jerami laju tumbuh relatif yang tertinggi terdapat pada 0.046 0.047 0.048 0.049 0.050 0.051 0.052 0.053 0.054 P J0 P J1 P J2 P J3 P 1 J0 P 1 J1 P 1 J2 P 1 J3 P 2 J0 P 2 J1 P 2 J2 P 2 J3 P 3 J0 P 3 J1 P 3 J2 P 3 J3 Interaksi Posfat X Jerami L aj u T u m b u h R el at if 36- 5 4 H S T Universitas Sumatera Utara perlakuan J 3 0.0488 g tan -1 hari -1 dan yang terendah terdapat pada perlakuan J 0.0303 g tan -1 hari -1 . Tabel 16.Laju tumbuh relatif g tan -1 hari -1 pada perlakuan varietas, fosfat dan mulsa jerami pada 54-72 HST. Varietas Perlakuan V 1 Varietas Anjasmoro V 2 Varietas Kaba V 3 Varietas Sinabung Rataan ……………… g tan -1 hari -1 ……………. Fosfat P Tanpa Pupuk 3.03 x10 -2 3.03 x10 -2 3.01 x10 -2 3.02 x10 -2 c P 1 50kgha 3.65 x10 -2 3.68 x10 -2 3.63 x10 -2 3.66 x10 -2 b P 2 100kgha 3.93 x10 -2 3.99 x10 -2 3.92 x10 -2 3.95 x10 -2 a P 3 150kgha 4.00 x10 -2 3.97 x10 -2 3.89 x10 -2 3.95 x10 -2 a Mulsa Jerami J tanpa mulsa 3.03 x10 -2 3.04 x10 -2 3.01 x10 -2 3.03 x10 -2 c J 1 2.5 tonha 3.35 x10 -2 3.37 x10 -2 3.33 x10 -2 3.35 x10 -2 b J 2 5 tonha 3.37 x10 -2 3.31 x10 -2 3.27 x10 -2 3.32 x10 -2 b J 3 7.5 tonha 4.86 x10 -2 4.94 x10 -2 4.84 x10 -2 4.88 x10 -2 a Interaksi VXPXJ P J 2.73 x10 -2 2.71 x10 -2 2.69 x10 -2 2.71 x10 -2 i P J 1 2.73 x10 -2 2.72 x10 -2 2.70 x10 -2 2.72 x10 -2 i P J 2 2.76 x10 -2 2.75 x10 -2 2.74 x10 -2 2.75 x10 -2 hi P J 3 3.91 x10 -2 3.96 x10 -2 3.89 x10 -2 3.92 x10 -2 c P 1 J 2.84 x10 -2 2.83 x10 -2 2.81 x10 -2 2.83 x10 -2 h P 1 J 1 2.97 x10 -2 2.97 x10 -2 2.94 x10 -2 2.96 x10 -2 g P 1 J 2 3.63 x10 -2 3.66 x10 -2 3.61 x10 -2 3.64 x10 -2 e P 1 J 3 5.17 x10 -2 5.25 x10 -2 5.17 x10 -2 5.19 x10 -2 a P 2 J 2.75 x10 -2 2.80 x10 -2 2.78 x10 -2 2.77 x10 -2 hi P 2 J 1 4.63 x10 -2 4.71 x10 -2 4.62 x10 -2 4.66 x10 -2 b P 2 J 2 3.17 x10 -2 3.18 x10 -2 3.14 x10 -2 3.16 x10 -2 f P 2 J 3 5.16 x10 -2 5.25 x10 -2 5.15 x10 -2 5.19 x10 -2 a P 3 J 3.79 x10 -2 3.83 x10 -2 3.77 x10 -2 3.80 x10 -2 d P 3 J 1 3.07 x10 -2 3.08 x10 -2 3.05 x10 -2 3.07 x10 -2 f P 3 J 2 3.92 x10 -2 3.66 x10 -2 3.60 x10 -2 3.73 x10 -2 de P 3 J 3 5.21 x10 -2 5.30 x10 -2 5.14 x10 -2 5.21 x10 -2 a Rataan 3.65 x10 -2 ab 3.67 x10 -2 a 3.61 x10 -2 b 3.64 x10 -2 Ket: Angka-angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada baris atau kolom yang sama tidak berbeda nyata menurut Uji Jarak Berganda Duncan pada taraf 5 Universitas Sumatera Utara Pengaruh dari berbagai perlakuan dan hubungan dari berbagai perlakuan terhadap laju tumbuh relatif 54-72 HST dapat dilihat pada gambar dibawah ini. Gambar 44. Hubungan penambahan fosfat terhadap laju tumbuh relatif 54-72 HST pada setiap varietas. Gambar 44. menunjukkan bahwa pengaruh pemberian fosfat memiliki hubungan yang kuadratik dengan laju tumbuh relatif 54 HST. Nilai keeratan hubungan ini dinyatakan dengan koefisien determinasi dengan nilai sebesar 99.97. Gambar 45. Hubungan pemberian mulsa jerami terhadap laju tumbuh relatif 54-72 HST. Gambar 45. menunjukkan bahwa pengaruh pemberian mulsa jerami memiliki hubungan yang linier positif dengan laju tumbuh relatif 54 HST. Nilai keeratan hubungan ini dinyatakan dengan koefisien korelasi dengan nilai sebesar 75.25. P P P P y = -0.0016x 2 + 0.0078x + 0.0302 R 2 = 0.9997 0.025 0.030 0.035 0.040 0.045 0.050 1 2 3 Penambahan Posfat L aj u T u m b u h R el at if .. 54- 72 H S T 0 50 100 150 Penambahan posfat kgha J J J J y = 0.0055x + 0.0283 r 2 = 0.7525 0.000 0.010 0.020 0.030 0.040 0.050 1 2 3 Mulsa Jerami L aj u T u m b u h R el at if 54- 7 2 H S T 0 2.5 5.0 7.5 Mulsa Jerami tonha r Universitas Sumatera Utara 0.000 0.010 0.020 0.030 0.040 0.050 0.060 P J0 P J1 P J2 P J3 P 1 J0 P 1 J1 P 1 J2 P 1 J3 P 2 J0 P 2 J1 P 2 J2 P 2 J3 P 3 J0 P 3 J1 P 3 J2 P 3 J3 Interaksi Posfat X Jerami L aj u T u m b u h R el at if 54- 7 2 H S T Gambar 46. Pengaruh interaksi perlakuan fosfat dengan mulsa jerami terhadap Laju tumbuh relatif 54-72 HST.

6. Laju Asimilasi Bersih ghari