8. Serapan Hara P Tanaman mgtan
Hasil analisis sidik ragam dari data pengamatan serapan hara P tanaman kedelai dapat dilihat pada lampiran 22. Hasil sidik ragam tersebut menunjukkan bahwa
perlakuan varietas, fosfat, mulsa jerami, interaksi varietas dengan jerami dan interaksi antara fosfat dengan jerami berpengaruh nyata terhadap serapan hara P tanaman
sedangkan interaksi varietas dengan fosfat dan interaksi antara varietas, fosfat dengan mulsa jerami menunjukkan perbedaan yang tidak nyata terhadap parameter serapan hara
P tanaman. Serapan hara P tanaman untuk setiap perlakuan varietas, fosfat dan mulsa jerami
dapat dilihat pada Tabel 21. Tabel 21 menunjukkan bahwa perlakuan varietas, fosfat, mulsa jerami, interaksi
varietas dengan jerami dan interaksi antara fosfat dengan mulsa jerami berpengaruh nyata terhadap serapan hara P tanaman sedangkan interaksi varietas dengan fosfat dan
interaksi antara varietas, fosfat dengan mulsa jerami menunjukkan perbedaan yang tidak nyata terhadap parameter serapan hara P tanaman. Pada perlakuan varietas serapan hara
P tertinggi terdapat pada perlakuan V
1
0,050mgtan dan yang terendah terdapat pada perlakuan V
3
0.043. Pada perlakuan pemberian fosfat serapan hara P tertinggi terdapat pada perlakuan P
1
0.056mgtan dan yang terendah terdapat pada perlakuan P 0.034mgtan. Pada perlakuan pemberian mulsa jerami serapan P tertinggi terdapat pada
perlakuan J
3
0.065mgtan yang berbeda nyata dengan perlakuan lainnya dan yang terendah terdapat pada perlakuan J
0.035mgtan. Pada perlakuan interaksi varietas dengan mulsa jerami serapan P tertinggi terdapat pada perlakuan V
1
J
3
0.072mgtan yang berbeda nyata dengan perlakuan lainnya dan yang terendah terdapat pada perlakuan
Universitas Sumatera Utara
V
3
J 0.033mgtan yang tidak berbeda nyata dengan perlakuan V
2
J 0.035 mgtan dan
V
3
J
1
0.036mgtan.
Tabel 21. Serapan hara P tanaman mgtan pada perlakuan varietas, fosfat dan mulsa jerami
Varietas
Perlakuan V
1
Varietas Anjasmoro
V
2
Varietas Kaba
V
3
Varietas Sinabung
Rataan ……………mgtan……………….
Fosfat P
Tanpa Pupuk 0.036
0.033 0.032
0.034d P
1
50kgha 0.061
0.055 0.053
0.056a P
2
100kgha 0.048
0.046 0.041
0.045c P
3
150kgha 0.055
0.050 0.045
0.050b Mulsa Jerami
J tanpa mulsa
0.038f 0.035g
0.033g 0.035d
J
1
2.5 tonha 0.041e
0.039ef 0.036fg
0.038c J
2
5 tonha 0.049c
0.045cd 0.042de
0.045b J
3
7.5 tonha 0.072a
0.064b 0.060b
0.065a Interaksi VXPXJ
P J
0.025 0.022
0.022 0.023j
P J
1
0.035 0.031
0.031 0.033i
P J
2
0.039 0.035
0.035 0.036h
P J
3
0.046 0.043
0.040 0.043f
P
1
J 0.040
0.039 0.036
0.038gh P
1
J
1
0.043 0.039
0.040 0.041fg
P
1
J
2
0.059 0.053
0.050 0.054d
P
1
J
3
0.100 0.088
0.084 0.091a
P
2
J 0.037
0.036 0.033
0.035hi P
2
J
1
0.045 0.044
0.038 0.042f
P
2
J
2
0.044 0.041
0.038 0.041fg
P
2
J
3
0.064 0.061
0.054 0.060c
P
3
J 0.049
0.044 0.040
0.044ef P
3
J
1
0.039 0.040
0.035 0.038gh
P
3
J
2
0.053 0.049
0.045 0.049de
P
3
J
3
0.077 0.066
0.060 0.068b
Rataan 0.050a
0.046ab 0.043b
0.046 Ket: Angka-angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada baris atau kolom yang sama
tidak berbeda nyata menurut Uji Jarak Berganda Duncan pada taraf 5
Pengaruh dari perlakuan fosfat terhadap serapan hara P tanaman dapat dilihat pada gambar dibawah ini.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 57. Hubungan pemberian fosfat terhadap serapan hara P tanaman pada setiap varietas.
Gambar 57 menunjukkan bahwa penambahan fosfat memberikan respon kuadratik terhadap serapan hara P tanaman. Keeratan hubungan pemberian fosfat
terhadap serapan hara P tanaman dapat ditentukan dari besarnya koefisien determinasi yaitu sebesar 52.
Pengaruh dari perlakuan mulsa jerami terhadap serapan hara P tanaman dapat dilihat pada gambar dibawah ini.
Gambar 58. Hubungan pemberian mulsa jerami terhadap serapan hara P tanaman pada setiap varietas.
P P P P
y = -0.0042x
2
+ 0.0162x + 0.0365 R
2
= 0.52 0.01
0.02 0.03
0.04 0.05
0.06
1 2
3
Penambahan Posfat S
e ra
p a
n H
a ra
P t
a n
m g
ta n
.
50 100 150 Penambahan
posfat kgha
yV1 = 0.011x + 0.0333 r
2
= 0.841 yV2 = 0.0093x + 0.0316
r
2
= 0.8552 yV3 0.0086x + 0.0297
r
2
= 0.8771
0.02 0.04
0.06 0.08
1 2
3
Penambahan Jerami S
era p
an H
ara P
t an
m g
ta n
.
V1=Anjasmoro V2=Kaba
V3=Sinabung
J0 J1 J2 J3
2.5 5.0 7.5 Mulsa
Jerami tonha
Universitas Sumatera Utara
0.000 0.020
0.040 0.060
0.080 0.100
P J0
P J1
P J2
P J3
P 1
J0 P
1 J1
P 1
J2 P
1 J3
P 2
J0 P
2 J1
P 2
J2 P
2 J3
P 3
J0 P
3 J1
P 3
J2 P
3 J3
Interaksi Posfat X Jerami S
era pa
n H ara
P t
ana m
an
Gambar 58 menunjukkan bahwa pengaruh pemberian mulsa jerami memiliki hubungan yang linier terhadap parameter serapan hara P tanaman pada setiap varietas.
Nilai koefisien korelasi tertinggi terdapat pada varietas Sinabung yaitu sebesar 87.71, pada varietas Kaba memiliki nilai koefisien korelasi sebesar 85.52 dan pada varietas
Anjasmoro sebesar 84.10.
Gambar 59. Pengaruh interaksi perlakuan fosfat dengan mulsa jerami terhadap serapan P tanaman
9. Komponen Produksi