Perkembangan sektor pariwisata sangat di pengaruhi oleh ketersediaan fasilitas yang memadai baik secara kualitatif maupun kuantitatif. Berikut pluktuasi
dan perkembangan jumlah usaha akomodasi,
Tabel 4.8 Statistik Hotel dan Paiwisata Kabupaten Karo
Uraian 2008
2009 2010
2011 2012
Usaha Akomodasi
53 59
53 53
66 Jumlah Kamar
1255 2200
1294 1337
1488 Jumlah tempat
tidur 1270
2213 2083
2493 2860
Sumber: Karo Dalam Angka 2009-2012
4.1.6 Jumlah Wisatawan
Jumlah kunjungan wisatawan mancanegara maupun domestik pada obyek wisata di Kabupaten Karo pada tahun 2004 sampai dengan tahun 2013 Tabel 1.1
mengalami tren meningkat. Namun peningangkatan tersebut hanya terjadi pada kunjungan wisatawan Domestik tidak pada kunjungan wisatawan mancanegara
yang terus mengalami penurunan. Faktor penyebabnya diawali dari terjadinya krisis yang melanda Amerika Latin pada tahun 1994-1996 namun tidak memberi
pengaruh yang besar pada pariwisata Indonesia karena pangsa pasar pariwisata indonesia pada saat itu adalah Amerika dan Eropa, kemudian krisis melanda
Indonesia terjadi pada tahun 1997-1998 dengan jatuhnya pemerintahan orde baru dan di ikuti terjadinya kerusuhan yakni terjadinya peristiwa tragedi Trisakti 12
mei 1998 yang menimbulkan rasa tidak nyaman pada wisatawan. Krisis indonesia tersebut memberi dampak yang paling besar menyebabkan tinggat kunjungan
mancanegara ke Indonesia hanya 10 sampai 15. Sangat lambatnya pemulihkan citra pariwisata di mata dunia mengakibatkan jumlah kunjungan wisatawan
mancanegara terus mengalami penurunan, pemulihan citra tersebut membutuhkan waktu sekitar 10 tahun.
Pengembangan pariwisata di Sumatera Utara terjadi mulai tahun 70an dimana kawasan Danau Toba masih begitu indah, sejuk, bersih. Belum terjadi
pencemaran di air Danau Toba Sehingga banyak investor khususnya investor lokal membangun sarana hotel tanpa memperhitungkan dampak yang ditimbulkan
atau tidak berwawasan Ekogreen. Investor membangun sebuah IPAL instalasi pengelolah air limbah yang dibangun dibawah tanah agar tidak terlihat oleh tamu
hotel dalam bentuk sumur resapan. Air limbah pada akhirnya mencemari air Danau Toba, sehingga merusak citra Pariwisata Kabupaten Karo dimata
pariwisata dunia. Danau Toba tepatnya Tongging merupakan salah satu icon pariwisata Kabupaten Karo. Hal inilah yang menjadi faktor utama penyebab
penurunan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke Kabupaten karo. Dan faktor lain adalah Kualitas sumber daya manusia yang belum memadai. Sumber
daya manusia bidang pariwisata di Kabupaten Karo masih tertinggal dalam bidang jasa pelayanan, saat daerah lain sudah mengarah pada tingkat kepedulian
costomer care, Kabupaten Karo yang merupakan daerah tujuan wisata justru masih sulit mencapai pelayanan tingkat customer care. Faktor lainnya penurunan
kunjungan wisatawan ke Kabupaten Karo tersebut yakni terjadi bencana Alam
Erupsi Gunung Sinabung pada 2010, sehingga sangat terasa sekali penurunan jumlah kunjungan wisata ke Kabupaten Karo. Begitu juga letusan terakhir gunung
terjadi pada tahun 2013 sehingga berpengaruh terjadinya penurunan jumlah
kunjungan wisatawan. Berikut adalah tabel dampak erupsi gunung sianbung terhadap kunjungan wisatawan ke Kabupaten Karo 2013
Tabel 4.9 Dampak Erupsi Sinabung Terhadap Kunjungan Wisatawan Ke
Kabupaten Karo 2013
Bulan 2012
2013 Perubahan
Januari 40.627
61.162 +20.535
50,55 Februari
25.671 26.996
+1.325 5,16
Maret 31.259
21.949 -9.310
-29,78 April
39.916 34.500
-5.416 -13,57
Mei 52.829
42.245 -10.584
-20,03 Juni
36.906 36.950
+44 0,12
Juli 48.301
28.195 -20.106
-41,63 Agustus
59.474 76.973
+17.499 29,42
September 33.932
19.454 -14.478
-42,67 Oktober
34.233 15.788
-18.445 -53,88
November 17.533
10.824 -6.729
-38,34 Desember
18.367 8.161
-10.206 -55,57
Jumlah 439.068
383.197 -55.871
-12,72
Sumber : Dinas Pariwisata Kabupaten Karo
Tabel 4.9 menunjukan penurunan jumlah kunjungan wisatwan kekabupaten Karo. Pada bulan Januari 2013 jumlah kunjungan wisatawan ke Kabupaten Karo
masih mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan bulaun Januari pada tahun 2012. Penurunan mulai terjadi pada bulan Maret sampai dengan bulan Mei.
Pada bulan Juni kembali terjadi peningkatan hal ini dikarenakan bertepatan dengan hari libur sekolah. Namun penurunan kembali terjadi pada bulan Juli,
bahkan dibulan Juli merupakan penurunan tertinggi jika dibandingkan dengan
tahun 2012. Pada bulan Agustus kunjungan wisatawan kembali naik 29,42 jika dibandingkan dengan bulan Agustus 2012. Erupsi Gunung Sinabung yang terus
menerus mengakibatkan jumlah kunjungan wisatawan ke Kabupaten Karo mengalami penurunan hingga akhir bulan Desember.
4.2 Gambaran Umum Dinas Pariwisata, Seni Dan Budaya Kabupaten