Analisis Potensi Pariwisata Kabupaten Karo Berdasarkan Metode

4.3 Hasil Analisis Dan Pembahasan

4.3.1 Analisis Potensi Pariwisata Kabupaten Karo Berdasarkan Metode

Location Quotient LQ Untuk menganalisis potensi sektor pariwisata di Kabupaten Karo digunakan metode analisis Location Quotient LQ. LQ merupakan perbandingan tentang besarnya peranan suatu sektor di Kabupaten Karo terhadap besarnya peranan sektor terebut di tingkat Provinsi Sumatera Utara. Maka dalam perhitungannya dibutuhkan sumbangan PDRB tiap sektor dan PDRB baik di Kabupaten Karo maupun Provinsi Sumatera Utara. Dalam penelitian ini, sektor-sektor yang dimaksud dibagi ke dalam sembilan sektor yaitu: 1. Pertanian 2. Pertambangan dan Penggalian 3. Industri 4. Listrik, Gas dan Air Minum 5. Bangunan 6. Perdagangan, Hotel dan Restoran 7. Pengangkutan dan Komunikasi 8. Keuangan, Usaha Persewaan dan Jasa Perusahaan 9. Jasa-jasa Dari perhitungan nilai koefisien LQ, maka sektor-sektor akan dikatagorikan kedalam sektor unggulanpotensi atau sektor tidak unggul. Suatu sektor yang dikatagori unggul atau berpotensi apabila sektor tersebut memiliki nilai koefisien LQ1. Dengan hasil perhitungan nilai koefisisien LQ1 maka sekaligus mengindikasikan bahwa sektor tersebut merupakan sektor yang unggulpotensial untuk dikembangkan dalam upaya peningkatan pertumbuhan dan pembangunan ekonomi di Kabupaten Karo. Sedangkan suatu sektor yang dikatagorikan tidak unggulnon basis apabila sektor tersebut memiliki nilai koefisien LQ1. Yang mengindikasikan bahwa sektor terebut kurang potensial untuk dikembangkan dalam uapaya peningkatan perumbuhan dan pembangunan ekonom di Kabupaten Karo. Berdasarkan rumus LQ tersebut, maka ada tiga kondisi yang dapat diperoleh , yaitu :  Apabila nilai LQ 1 artinya peranan sektor Pariwisata di Kabupaten Karo lebih menonjol dibandingkan peran sektor sektor yang sama dalam perekonomian Provinsi Sumatera Utara. Sebaliknya,  Apabila nilai LQ 1 artinya peranan sektor Pariwisata di Kabupaten Karo lebih kecil dibandingkan dengan peranan sektor tersebut dalam perekonomian Provisni Sumatera Utara  Apabila nilai LQ = 1 artinya peranan sektor Pariwisata di Kabupaten Karo adalah sama dengan sektor yng sama dalam perekonomian Provinsi Sumatera Utara. Dalam perhitungan nilai koefisien LQ, penulis menggunakan data PDRB menurut lapangan usaha. Hasil perhitungan Location Quotient LQ Kabupaten Karo dalm kurun waktu 2008-2012 pada lampiran. Tabel 4.10 Hasil LQ Analisis Nilai PDRB Kabupaten Karo Tahun 2008-2012 LQ 2008 2009 2010 2011 2012 Pertanian 2,46083 2,454422 2,45657 2,480805 2,510868 Pertambangan dan penggalian 0,270252 0,295451 0,313276 0,329457 0,334482 Industri Pengelolahan 0,034445 0,033865 0,033485 0,034341 0,034757 Listrik, Gas, dan Air Bersih 0,414896 0,410015 0,403465 0,391123 0,397383 Kontruksi 0,535718 0,526772 0,520045 0,507928 0,503255 Perdagangan, 0,775351 0,778761 0,788466 0,788268 0,791876 Hotel 0,457498 0,476013 0,480063 0,483604 0,483144 Restoran 1,64679 1,689425 1,719811 1,746907 1,722904 Pengangkutan dan komunikasi 1,006722 0,962741 0,915182 0,867465 0,847019 Keuangan, Real Estat dan jasa perusaha. 27873,66 0,229671 0,221154 0,207676 0,199968 Jasa-jasa 1,121251 1,142854 1,2012892 1,202814 1,186139 Sumber : Hasil Olahan Data Berdasarkan perhitungan tabel 4.10 nilai Location Qoutiens LQ Kabupaten Karo dalam kurun waktu 2008-2012 maka dapat terdentifikasi sektor- sektor basis dan non basis. Yang termasuk sektor basis di Kabupaten Karo dengan nilai perhitungan LQ1 yaitu sektor Pertanian 2,51 , Jasa-jasa 1,18, sektor non basis yang terdapat di Kabupaten Karo dengan nilai perhitungan LQ1 adalah sektor Industri Pengelolahan, Listrik, Gas dan Air Bersih, Konstruksi, Pengangkutan dan Komunikasi, Keuangan, Real Estat dan jasa perusahan. Sedangkan sektor yang termasuk kedalam sektor pariwisata yakni sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran jika di hitung secara sub sektor maka akan terlihat sub sektor yang mana yang berpotensiunggul untuk dikembangkan dalam upaya peningkatan pertumbuhan dan pembangunan ekonomi di Kabupaten? Karo adalah sub sektor restoran yang memiliki nilai LQ 1,72. Sub sektor Hotel dan Perdagangan tidak mencapai LQ1. Hal ini semakin banyaknya pendirian vila- vila dikabupaten Karo dimana vila-vila tersebut akan mempengaruhi jumlah hunian kamar Hotel di Kabupaten Karo. Jarak antar Kabupaten Karo dengan Kota Medan juga merupakan faktor yang mempengaruhi tidak berpotensinya sub sektor Perdagangan dan Hotel. Sektor basis merupakan sektor yang memilki peranan yang sangat besar terhadap peningkatan pertumbuhan perekonomian Kabupaten Karo serta memiliki kekuatan dan potensi untuk dikembangkan. Meskipun demikian sektor nonbasis lainnya tidak dapat begitu saja diabaikan karena sektor nonbasis tersebut dapat dikembangkan menjadi sektor basis baru.

4.3.2 Analisis Potensi Sektor Pariwisata Kabupaten Karo Berdasarkan Metode Analisis Shift-Share