Visi Misi Gambaran Umum Dinas Pariwisata, Seni Dan Budaya Kabupaten

tahun 2012. Pada bulan Agustus kunjungan wisatawan kembali naik 29,42 jika dibandingkan dengan bulan Agustus 2012. Erupsi Gunung Sinabung yang terus menerus mengakibatkan jumlah kunjungan wisatawan ke Kabupaten Karo mengalami penurunan hingga akhir bulan Desember.

4.2 Gambaran Umum Dinas Pariwisata, Seni Dan Budaya Kabupaten

Karo

4.2.1 Visi

Suatu organisasi harus memiliki faslafah yang menjadi penentu arah gerakan organisasi itu. Falsafah organisasi merupakan hal yang yang mutlak diketahui dan dipahami oleh setiap anggotanya serta komitmen untuk menuruti dan merealisasikannya sehingga apa yang menjadi tujuan organisasi dapat tercapai. Dinas kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Karo memiliki visi dan misi organisasi yang dapat dianggap sebagai falsafah organisasi. Visi dan misi yang telah dirumuskan bersifat tetap dan jangka panjang yang juga menjadi kerangka dasar perncanaan strategis. Visi adalah cara pandang jauh ke depan, kemana motivasi pemerintah harus dibawa agar tetap eksis, antisipatif, inovatif dan produktif. Pengaruh lingkungan internal dan ekternal yang mengakibatkat meningkatkan persaingan, tantangan dan tuntutan masyarakat, mendorong Dinas Pariwisata, Seni dan Budaya Kabupaten Karo untuk mempersiapkan diri agar tetap eksis dan unggul dengan senantiasa mengupayakan perubahan ke arah yang lebih baik. Adapun yang menjadi Visi dari Dinas Pariwisata, Seni dan Budaya Pemerintah kabupatn Karo adalah “Mewujudkan Kepariwisataan Karo Yang Maju, Modern dan Berwawasan Lingkungan dan Berdaya Saing Tinggi Dengan Mempertahankan Nilai-Nilai Budaya Karo Melalui Peran Serta Masyarakat dan Dunia Usaha Yang Seluas-luasnya Untuk Meningkatkan Pendapatan Asli Daerah PAD dan Kesejahtraan Masyarakat”

4.2.2 Misi

Misi merupakan peryataan yang menetapkan tujuan instansi pemerintah dan sasaran yang ingin dicapai. Pernyataan misi membaa orgnisasi kepada suatu fokus. Misi dalam rangka mewujutkan Visi Dinas Pariwisata, Seni dan Budaya Pemerintahan Kabupateb Karo, dirumuskan dan ditetapkan sebagai berikut: 1. Memanfaatkan potensi pariwisata minat khusus secara optimal. 2. Memberdayakan secara maksimal obyek dan daya tarik wisata operasional dan potensial serta agrowisata. 3. Keberpihakan kepada pengusaha menengah kebawah serta masyarakat, khusunya pengusaha dari masyarakat lokal. 4. Peningkatan komitmen antara berbagai instansi pemerintah untuk mencapai tujuan pembangunan yang saling terkaitan. 5. Peningkatan kualitas aparatur pemerintah pelaku pariwisata dab nasyarakat kecil 6. Membina budaya sebagai aset pariwisata 7. Mendorong pembangunan sarana dan prasarana serta fasilitas wisata 8. Peningkatan pendapatan yang diproleh dari pengeluaran wisatawan 9. Menumbuh kembangkan sadar wisata baik yang telah ada maupun yang akan dibangun, 10. Membina usaha pariwisata baik yang telah ada maupun yang akan dibangun.

4.3 Hasil Analisis Dan Pembahasan