Keunggulan Komperatif Potensi Wilayah

c. Acara tradisional, pameran, festival, upacara perkawinan dan sebagainya. d. Museum, perpustakaan dan keseniaan rakyat 3. Tata cara hidup masyarakat the way of life. Tata cara hidup yang dimaksud adalah tata cara hidup tradisional dari sumber masyarakat yang merupakan salah satu sumber penting yang ditawarkan kepada para wisatawan. kebiasaan hidup, adat istiadat, dan tata cara masyarakat misalnya, pembakaran mayat ngaben di Bali, upacara pemakaman rakyat di Tanah Toraja, dan lain-lainnya merupakan daya tarik utama wisatawan untuk datang dan tinggal lebih lama di daerah tersebut.

2.2 Potensi Wilayah

2.2.1 Keunggulan Komperatif

Istilah comparative advantage keunggulan komparatif mula-mula dikemukakan oleh David Ricardo 1917 sewaktu membahas perdagangan antara dua negara. Ricardo membuktikan bahwa apabila ada dua negara saling berdagang dan masing-masing negara mengkonsentrasikan untuk mengekspor barang yang mempunyai keunggulan komperatif maka negara tersebut akan beruntung. Pemikiran Ricardo tentang keunggulan komperatif tidak hanya berlaku pada perdagangan internasional saja tetapi juga pada ekonomi regional. Keunggulan komperatif suatu daerah dapat digunakan untuk menentukan kebijakan yang mendorong perubahan struktur perekonomian daerah ke arah sektor yang mengandung keunggulan komperatif. Competitive advantage keunggulan kompetitif adalah kemampuan suatu daerah untuk memasarkan produknya diluar daerah atau luar negeri bahkan pasar global. dalam keunggulan kompetitif dapat dilihat apakah suatu daerah dapat menjual produknya diluar negeri secara menguntungkan, tidak lagi membandingkan potensi komoditi yang sama di suatu negara dengan negara lain, melainkan membandingkan komoditi suatu negara terhadap komoditi semua negara pesaingnya di pasar global. Menurut Tarigan 2005 suatu daerah memiliki keunggulan komperatif comperative advantage karena salah satu faktor atau gabungan dari beberapa faktor. Adapun faktor-faktor yang dapat membuat suatu wilayah memiliki keunggulan komperatif dapat dikelompokkan sebagai berikut : 1. Pemberian alam, yaitu karena kondosi akhirnya wilayah tersebut memiliki keunggulan untuk menghasilkan produk tertentu. 2. Masyarakanya menguasai teknologi mutakhir menemukan hal-hal baru atau jenis produk tertentu. 3. Masyarakatnya menguasai keetrampilan khusus. 4. Wilayah itu dekat dengan pasar. 5. Wilayah dengn aksebilitas yang tinggi. 6. Daerah konsentrasisentral dari suatu kegiatan sejenis. 7. Daerah aglomerasi dari berbagai kegiatan. 8. Upah buruh yang rendah dan tersedia jumlah yang cukup serta didukung oleh ketrampilan memadai dan mentalitas yang mendukung. 9. Mentalitas masyarakat yang sesuai untuk pembangunan. 10. Kebijakan pemerintah.

2.2.2 Kuosien Lokasi Location Quotient