1. Validitas Alat Ukur
Validitas berarti ketepatan interpretasi atas hasil dari suatu tes atau pengukuran dan sesuai dengan tujuan pemberian tes Wiersma, 1986. Azwar
2003 mendefinisikan validitas sebagai sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya. Suatu tes atau
instrumen pengukur akan dikatakan valid jika hasil pengukurannya sesuai dengan tujuan dilakukannya pengukuran tersebut. Validitas yang digunakan dalam
penelitian ini adalah validitas isi atau content validity, yaitu sejauh mana alat tes yang digunakan dilihat dari segi isi adalah benar-benar mengukur apa yang
seharusnya diukur Hadi, 2000. Teknik yang digunakan untuk melihat validitas isi dalam penelitian ini adalah professional judgement, pendapat profesional
diperoleh dengan cara berdiskusi dengan dosen pembimbing
2. Uji Daya Beda Item Aitem
Uji daya beda aitem dilakukan untuk melihat sejauh mana aitem mampu membedakan antara individu atau kelompok individu yang memiliki atribut
dengan yang tidak memiliki atribut yang akan diukur. Prinsip kerja yang dijadikan dasar melakukan seleksi aitem dalam hal ini adalah memilih aitem-aitem yang
fungsi ukurnya sesuai selaras atau sesuai dengan fungsi ukur skala sebagaimana dikehendaki oleh penyusunnya Azwar, 2005.
Pengujian daya beda aitem dilakukan dengan komputasi korelasi antara
distribusi skor aitem dengan suatu kriteria yang relevan, yaitu distribusi skor skala itu
sendiri. Komputasi ini akan menghasilkan koefisien korelasi aitem total r
it
yang
Universitas Sumatera Utara
dikenal dengan sebutan parameter daya beda aitem. Kriteria pemilihan aitem
berdasarkan korelasi aitem menggunakan batasan r
it
≥ 0,30. Semua aitem yang
mencapai koefisien korelasi minimal 0,30, daya pembedanya dianggap memuaskan.
Aitem yang memiliki harga r
it
kurang dari 0,30 dapat diinterpretasikan sebagai aitem
yang memiliki daya beda rendah Azwar, 2005. Pernyataan-pernyataan pada skala
diuji daya beda aitemnya dengan menghitung antara skor aitem dengan skor total skala. Teknik statistika yang digunakan adalah koefisiensi Product Moment oleh
Pearson. Formulasi koefisien korelasi Product Moment dari Pearson digunakan bagi tes-tes yang setiap aitemnya diberi skor kontinyu. Semakin tinggi koefisien korelasi
positif antara skor aitem dengan skor skala berarti semakin tinggi konsistensi antara aitem tersebut dengan skala secara keseluruhan yang berarti semakin tinggi daya
bedanya. Bila koefisien korelasi rendah mendekati angka nol berarti fungsi aitem tersebut tidak cocok dengan fungsi ukur skala dan daya bedanya tidak baik Azwar,
2005. Pengujian daya beda aitem ini dilakukan dengan menggunakan program komputer SPSS 17.0.
3. Reliabilitas Alat Ukur