mampu menyampaikan rasa pengertian memiliki misi yang kuat terhadap pengikutnya.
b.  Dapat  memberikan  inspirasi  atau  menjadi  sumber  inspirasi  bagi pengikutnya  inspirational,  berarti  pemimpin  yang  percaya  diri,
meningkatkan optimism dan antusias kelompok, serta mampu memotivasi pengikutnya.
c.  Perilaku dan perhatian pemimpin terhadap pengikutnya bersifat individual individualized  consideration,  berarti  memberikan  perhatian  secara
personal pada semua individu serta membuat individu merasa dihargai. d.  Pemimpin memiliki kemampuan menstimulasi pemikiran atau ide-ide dari
bawahannya  intellectual  stimulation,  berarti  menunjukkan  cara-cara dalam mendorong pengikut menjadi inovatif dan kreatif dalam memimpin.
C. Pengaruh  Gaya  Kepemimpinan  Transformasional  terhadap  Stres  Kerja
Karyawan
Stres  kerja  merupakan  respon  adaptif  yang  dihubungkan  oleh  perbedaan individu dan atau proses psikologi yang merupakan konsekuensi tindakan, situasi,
atau  kejadian  eksternal  lingkungan  yang  menempatkan  tuntutan  psikologis  dan atau  fisik  yang  berlebihan  pada  seseorang  Luthans,  2006.  Gaya  kepemimpinan
transformasional  merupakan  kepemimpinan  yang  didasarkan  pada  pengaruh  dan hubungan  pemimpin  dengan  pengikut  atau  bawahan,  yang  dalam  hal  ini,  para
pengikut  akan  merasa  percaya,  mengagumi,  loyal,  dan  menghormati  pemimpin,
Universitas Sumatera Utara
serta  memiliki  komitmen  dan  motivasi  yang  tinggi  untuk  berprestasi  dan berkinerja yang lebih tinggi Bass dalam Muchinsky, 2003.
Pemimpin  yang  transformasional  merupakan  pemimpin  yang  memberikan perhatian  bersifat  individual  kepada  karyawannya  Bass,1990.  Perhatian  yang
bersifat  individual  ini  berarti  pemimpin  sangat  tahu  benar  diri  tiap-tiap karyawannya.  Dengan  demikian  hal  ini  menunjukkan  bahwa  pemimpin  dengan
gaya  kepemimpinan  transformasional  harusnya  mampu  mengatur  peran  serta beban kerja tiap bawahannya sehingga dapat mencegah terjadinya stres kerja.
Salah  satu  faktor  yang  menyebabkan  terciptanya  stres  kerja  adalah  faktor organisasi,  yang  mana  di  dalam  nya  terdapat  beberapa  hal  yang  dapat  memicu
terjadinya  stres  kerja,  salah  satunya  adalah  pimpinan  yang  terlalu  menuntut  dan kurang  peka  Robbins,  2008.  Apabila  dikaitkan  dengan  pemimpin  yang
transformasional,  yakni  pemimpin  yang  dikenal  dengan  karakteristiknya  yang memberikan  perhatian  bersifat  individual,  yang  berarti  pemimpin  yang
memberikan perhatian kepada tiap bawahannya Bass, 1990.  Hal ini merupakan bentuk  kepekaan  pemimpin  terhadap  keadaan  bawahan,  sehingga  hal  tersebut
menunjukkan  bahwa  semakin  peka  pemimpin  terhadap  keadaan  bawahan,  maka semakin kecil kemungkinan terciptanya stres kerja Robbins, 2008.
Kemudian  daripada  itu,  pemimpin  yang  transformasional  juga  mampu menstimulasi  pemikiran  atau  ide-ide  bawahannya  Bass,  1990,  dapat  menjadi
seorang  pemimpin  yang  direktif  ketika  situasi  yang  mengharuskan  pemimpin menjadi  direktif  atau  bahkan  dapat  menjadi  seseorang  yang  otoriter  maupun
partisipatif,  bergantung  pada  situasi  yang  terjadi  Bass,  dalam  Jewel  1998.
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan  pernyataan  tersebut,  berarti  dengan  gaya  kepemimpinan transformasional  pemimpin  dapat  mencegah  munculnya  stres  kerja  dikarenakan
pemimpin  yang  transformasional  termasuk  pemimpin  yang  dapat  mengontrol segala situasi yang terjadi dalam organisasiperusahaan.  Transformasional sendiri
berarti  dalam  pelaksanaannya,  pengikut  lebih  diberikan  kebebebasan,  rasa kepemilikan  dan  tanggung  jawab  yang  memungkinkan  para  pengikut  untuk
mengembangkan  kemampuan  kepemimpinan  dan  tujuan  akhirnya  meningkat Khan,  2012.  Maka  dengan  kata  lain,  pemberian  kebebasan  pada  karyawan  ini
memungkinkan  karyawan  dapat  bekerja  dengan  lebih  tenang  walaupun  dituntut harus  bekerja  lebih  daripada  tujuan  organisasi,  sehingga  mencegah  timbulnya
kondisi  yang  tegang  yang  mempengaruhi  emosi,  proses  berpikir  dan  kondisi karyawan dalam bekerja Handoko,2000.
Dalam  kegiatan  memimpin,  mengawasi  dan  mengontrol  bawahan,  tentunya perlu diciptakan sebuah hubungan  yang baik antara pemimpin dan bawahan atau
anak  buah;  pemimpin  yang  dapat  memotivasi  dan  memberikan  perhatian  secara individual  kepada  tiap  bawahannya  Bass,1990.  Pemimpin  dengan  gaya
kepemimpinan  transformasional  akan  memotivasi  bawahannya  agar  berprestasi dan bekerja yang lebih tinggi, hal ini berarti menjadi tuntutan tiap bawahan untuk
dapat menghasilkan sesuatu yang lebih lagi di luar target pemimpin Bass,1990. Sedangkan setiap individu memiliki kepribadiannya masing-masing. Tidak semua
individu  dapat  menjalankan  tuntutan  yang  berada  di  luar  kemampuannya, sehingga  dalam  hal  ini  pemimpin  dengan  gaya  kepemimpinan  transformasional
harusnya mampu mencegah terjadinya konflik peran pada setiap karyawannya.
Universitas Sumatera Utara
Konflik peran merupakan suatu keadaan ketika seseorang memiliki satu atau lebih peran yang  saling bersaing, dengan kata lain, tiap peran memiliki tuntutan
masing-masing,  jadi  ketika  individu  memenuhi  tuntutan  peran  yang  satu,  maka akan  sulit  bagi  individu  tersebut  untuk  memenuhi  tuntutan  peran  yang  lainnya
Rollinson,  2005.  Pemimpin  yang  terlalu  banyak  menuntut  dan  kurang  peka terhadap  keadaan  dan  kemampuan  karyawannya  dapat  menjadi  salah  satu  faktor
terciptanya  konflik  peran  yang  kemudian  berujung  kepada  stres  kerja  Robbins, 2003. Namun, pemimpin yang menerapkan gaya kepemimpinan transformasional
dikenal  dengan  karakteristiknya  yang  memberikan  perhatian  bersifat  individual Bass,  1990.  Pemberian  perhatian  kepada  bawahan  oleh  pemimpin  dengan  gaya
kepemimpinan transformasional merupakan bentuk kepekaan pemimpin terhadap keadaan  bawahan,  termasuk  peran-peran  yang  dimiliki  karyawan.  Sehingga,  hal
tersebut menunjukkan bahwa semakin peka pemimpin terhadap keadaan bawahan khususnya peran bawahan, maka semakin kecil kemungkinan terciptanya konflik
peran yang merupakan salah satu aspek dari stres kerja. Berdasarkan  uraian  di  atas,  dapat  disimpulkan  bahwa  gaya  kepemimpinan
transformasional  berpengaruh  negatif  terhadap  stres  kerja,  semakin  kuat  gaya kepemimpinan transformasional yang diterapkan oleh pemimpin, semakin rendah
stres kerja karyawan.
Universitas Sumatera Utara
D. Hipotesis Penelitian