5
2.2 Rinitis dan Penyebabnya
Rinitis  common  cold  atau  selesma  adalah  terjadinya  proses  inflamasi  pada mukosa  hidung.  Rinitis  merupakan  salah  satu  penyakit  ISPA  yang  sering  terjadi
pada  anak.  Rinitis  lebih  sering  terjadi  pada  anak-anak  dibanding  dewasa.  Pada anak-anak sekitar 6-8 kali per tahun, sedangkan pada dewasa 2 sampai 4 kali per
tahun.
10
Mikroorganisme  penyebab  infeksi  terdiri  dari  virus,  bakteri  non  spesifik, bakteri  spesifik,  dan  jamur.  Infeksi  hidung  dapat  disebabkan  oleh  satu
mikroorganisme  atau  beberapa  mikroorganisme  dan  mengakibatkan  infeksi primer, sekunder, atau infeksi multipel. Rinovirus merupakan penyebab tersering
rinitis  di  semua  usia  dan  penyebab  30  sampai  50  rinitis  pertahun.  Penyebab lainnya  yaitu  RSV  Respiratory  Syncitial  Virus,  virus  influenza,  virus  para
influenza,  dan  coronavirus.  Penyakit  ini  sangat  menular  dan  gejala  dapat  timbul akibat tidak adanya kekebalan atau menurunnya daya tahan tubuh.
1,11
2.3 Patofisiologi Rinitis
Penularan rinitis bisa melalui kontak tangan dengan sekret yang mengandung virus  yang  berasal  dari  lingkungan  atau  inhalasi  aerosol.  Infeksi  dimulai  dengan
deposit  virus  di  mukosa  hidung.  Virus  memasuki  epitel  dengan  cara  berikatan dengan reseptor spesifik di epitel yaitu intracellular adhesion molecular  ICAM
1.  Setelah  berada  di  dalam  epitel,  virus  bereplikasi  dengan  cepat.  Infeksi  pada mukosa hidung menyebabkan adanya peranan mediator-mediator inflamasi seperti
leukotrien,  kinin,  histamin,  interleukin  IL  2,  IL-6,  IL-8,  dan  Tumor  Necrosis Factor  TNF.  Mediator-mediator  inflamasi  tersebut  menyebabkan  vasodilatasi
dan  peningkatan  permeabilitas  pembuluh  darah  sehingga  menimbulkan  gejala utama rinitis yaitu hidung tersumbat dan adanya sekret hidung. Mediator tersebut
juga  dapat  menyebabkan  peningkatan  set  point  di  hipotalamus,  sehingga menimbulkan gejala berupa demam.
1,11