Karakteristik Responden Penelitian HASIL DAN PEMBAHASAN

26 kali lebih banyak pada anak yang riwayat pemberian ASI tidak eksklusif dibandingkan anak yang diberi ASI secara eksklusif. 31 Secara teoritis dijelaskan bahwa kandungan imunologik yang terdapat pada ASI berupa sIgA dapat membuat kerentanan terhadap infeksi berkurang. Hal ini sangat membantu terutama saat awal kehidupan, imunitas bayi masih belum terbentuk dengan sempurna. IgA merupakan salah satu sistem imunitas mukosa. Antibodi tersebut dapat mengikat antigen mikroorganisme penyebab rinitis seperti virus, sehingga tidak dapat berikatan dengan reseptor spesifik di epitel yaitu ICAM-1. 32 ASI juga mengandung faktor protektif lain seperti oligosakarida dan laktoferin. Oligosakarida berfungsi berikatan dengan reseptor spesifik di mukosa sehingga menghambat perlekatan bakteri patogen pada mukosa. Laktoferin juga mempunyai beberapa fungsi yaitu menghambat pertumbuhan bakteri gram positif maupun gram negatif dengan cara berikatan dengan zat besi yang dibutuhkan untuk pertumbuhan, menghambat virus berikatan dengan reseptor spesifik di sel target, memodulasi aktivasi komplemen, dan menstimulasi sel Natural Killer NK. Komplemen mempunyai sifat opsonisasi sehingga memudahkan fagosit mikroorganisme pada mukosa. 32 Selain karena kompisisi ASI yang membuat lebih tahan terhadap infeksi, ASI keluar langsung dari payudara sehingga tidak terkontaminasi oleh air dan botol tercemar seperti pada pemberian susu formula yang dapat meningkatkan risiko terkena infeksi. Sehingga pada bayi yang mendapatkan ASI eksklusif akan lebih jarang mengalami infeksi seperti rinitis. 21 27

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 KESIMPULAN

1. Persentase responden yang diberi ASI eksklusif 62,6 dan yang diberi ASI non eksklusif sebesar 37,4. 2. Responden yang mengalami frekuensi rinitis lebih jarang terjadi pada subyek jenis kelamin perempuan yaitu sebanyak 89,6 dan pada kelompok usia 0-6 bulan sebesar 93,4. 3. Terdapat hubungan bermakna antara ASI eksklusif dengan kejadian rinitis.

5.2 SARAN

1. Pada penelitian selanjutnya dalam memperoleh data perlu dilakukan pengambilan data dari rekam medis pasien. 2. Perlu dilakukan studi kohort untuk mengetahui riwayat perjalanan rinitis selama pemberian ASI. 27