23
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Karakteristik Responden Penelitian
Responden penelitian ini adalah semua bayi yang datang ke bagian anak di RS Syarif Hidayatullah pada bulan Mei sampai dengan Juli 2013. Total sampel
yang memenuhi kriteria pada penelitian ini adalah 91 responden.
Tabel 4.1 Karakteristik Subyek Penelitian
Variabel Jumlah
Persentase Jenis Kelamin
Perempuan Laki-laki
48 43
52,7 47,3
Total 91
100
Usia 0-6 bulan
7-12 bulan
61 30
67,1 32,9
Total 91
100
Rinitis Sering
Jarang
10 81
11 89
Total 91
100
ASI ASI Eksklusif
ASI NonEksklusif
57 34
62,6 37,4
Total 91
100
Dari tabel 4.1, didapatkan bahwa karakteristik subyek penelitian terbanyak adalah perempuan sebesar 52,7 dengan usia terbanyak yaitu 0-6 bulan sebesar
67,1, 62,6 subyek lebih banyak yang diberi ASI eksklusif, dan frekuensi rinitis lebih jarang terjadi sebesar 89.
23
24
4.2 Analisa Silang Sebaran Data Antara 2 Variabel Tabel 4.2
Analisa Silang Sebaran Data Antara 2 Variabel
Jenis Kelamin Responden Rinitis
Total Sering
Jarang Jumlah
Perempuan 5
10,4 43
89,6 48
52,7 Laki-laki
5 11,6
38 88,4
43 47,3
Total 10
22 81
178 91
100 Usia Responden
0-6 bulan 4
6,6 57
93,4 61
67,1 7-12 bulan
6 20
24 80
30 32,9
Total 10
26,6 81
173,4 91
100
Dari tabel 4.2, didapatkan bahwa frekuensi rinitis lebih jarang terjadi pada subyek jenis kelamin perempuan yaitu sebanyak 89,6
dengan kelompok usia 0-6 bulan sebesar 93,4. Pada penelitian ini terdapat dua kelompok usia responden
yaitu usia 0-6 bulan dan 7-12 bulan. Namun data kejadian rinitis pada kelompok usia 7-12 bulan, merupakan data riwayat rinitis saat responden berusia 0-6 bulan.
Hasil yang sama juga ditemukan pada penelitian yang dilakukan di Puskesmas Rumbai Pekanbaru oleh Handayani tahun 2012, bahwa kelompok usia
8-12 bulan lebih sering mengalami kejadian infeksi saluran pernapasan sebanyak 33,8. Semakin tinggi usia bayi maka semakin tinggi pula tingkat kejadian ISPA,
hal ini dikarenakan bayi telah banyak terpapar lingkungan luar. Pada penelitian tersebut juga ditemukan bahwa bayi perempuan lebih jarang mengalami infeksi
saluran pernapasan sebanyak 37,3 dibandingkan bayi laki-laki.
25
Pada penelitian oleh Sinha tahun 2003 dijelaskan bahwa pada bayi laki-laki aliran udara pulmonal lebih rendah dan lebih rentan terjadi obstruksi jalan napas,
sehingga lebih sering mengalami kejadian infeksi saluran pernapasan.
26