Manfaat Pemberian ASI TINJAUAN PUSTAKA
13
IgA merupakan salah satu sistem imunitas mukosa. Antibodi tersebut dapat mengikat antigen pada mikroorganisme patogen sehingga tidak dapat menempel
pada mukosa dan menghambat perkembangbiakkannya. Hal tersebut membuat mikroorganisme patogen penyebab rinitis seperti virus tidak dapat berikatan
dengan reseptor spesifik yang ada di epitel sehingga tidak dapat berkembangbiak. sIgA tahan terhadap enzim penghancur protein tripsin, pepsin dan keasaman
lambung di saluran cerna bayi. Kolostrum mengandung sIgA dengan kadar tinggi yang cukup untuk melapisi permukaan mukosa bayi. Selain itu terdapat faktor
pendukung perkembangan imunitas termasuk faktor pertumbuhan dan perbaikan jaringan.
20
Imunoglobulin lainnya yaitu IgM akan ditransfer pada awal kehidupan bayi sebagai perlindungan terhadap E.coli dan polio, bila ibu sudah pernah terpajan
sebelumnya. IgG dimiliki oleh bayi dari transfer melalui plasenta. IgD hanya sedikit sekali ditemukan dalam ASI, sedangkan IgE tidak ada.
20,21
ASI mengandung sel makrofag yang merupakan sel fagosit sehingga dapat menghambat pertumbuhan bakteri patogen pada saluran cerna. Sel makrofag juga
dapat mensintesis komplemen, lisozim, serta laktoferin. Komplemen mempunyai sifat opsonisasi sehingga memudahkan fagosit mikroorganisme pada mukosa.
Lisozim yaitu suatu enzim yang diproduksi oleh epitel kelenjar payudara, makrofag, dan neutrofil. Dapat memecah dinding sel bakteri gram positif yang ada
pada mukosa dan menambah aktifitas bakterisid sIgA. ASI mengandung lisozim 300 kali lebih banyak dibandingkan susu sapi.
Laktoferin merupakan protein yang terikat dengan zat besi, diproduksi oleh epitel kelenjar payudara, makrofag, dan
neutrofil. Menghambat pertumbuhan bakteri dengan cara berikatan dengan zat besi sehingga pertumbuhan bakteri patogen menjadi terhambat.
15,21
Antioksidan dalam ASI seperti tokoferol- α dan karotin-β merupakan faktor
anti peradangan. ASI juga mengandung glikoprotein, glikolipid, dan oligosakarida yang menghambat perlekatan bakteri patogen pada mukosa dengan cara berikatan
dengan reseptor dan mengalihkan bakteri patogen atau toksin mendekat ke faring dan usus bayi.
20
14
Di dalam ASI terkandung bile salt stimulated lipase BSSL yang berperan mematikan protozoa. Lipase membentuk asam lemak dan monogliserida yang
menginaktivasi organisme. Komponen-komponen imunologik lain yang terdapat dalam ASI yaitu Granulocyte colony-stimulating factor G-CSF merupakan
sitokin spesifik yang dapat menambah pertahanan anti bakteri melalui efek diferensiasi, proliferasi, dan ketahanan neutrofil. Interferon dan fibronektin
mempunyai aktivitas antiviral. Protein pengikat vitamin B12 dan asam folat, dapat menjadi antibakteri dengan cara menghalangi bakteri untuk mengikat vitamin
bebas sebagai faktor pertumbuhan. Sitokin yang terdapat dalam ASI berperan meningkatkan jumlah antibodi IgA pada ASI. Sitokin yang berperan yaitu IL-l
yang berfungsi mengaktifkan sel limfosit T. Sel makrofag juga menghasilkan TNF
α dan IL-6 yang mengaktifkan sel limfosit B sehingga antibodi IgA meningkat. ASI juga mengandung musin yang berfungsi melapisi membran lemak
susu, dan mempunyai sifat antimikroba dengan cara mengikat bakteri dan virus serta segera mengeliminasinya dari tubuh. Lactadherin protein globule fat yang
terdapat pada ASI berfungsi merusak membran pembungkus virus.
21