Gejala dan Komplikasi Rinitis

9 Neurotransmiter yang dibentuk oleh triptofan yaitu serotonin dan melatonin, sedangkan tirosin membentuk noradrenalin dan dopamin. 15  Vitamin ASI mengandung vitamin A, D, E, dan K. Kandungan vitamin A dan vitamin E tinggi dalam ASI, terutama pada kolostrum dan ASI transisi awal. Vitamin A berfungsi untuk kesehatan mata, mendukung pembelahan sel, kekebalan tubuh, dan pertumbuhan. Vitamin E salah satu fungsinya yaitu untuk ketahanan dinding sel darah merah. ASI hanya mengandung sedikit vitamin K dan vitamin D. Vitamin K berfungsi sebagai faktor pembekuan. Selain terdapat vitamin larut lemak, ASI juga mempunyai vitamin larut air seperti vitamin B, asam folat, dan vitamin C. Makanan yang dikonsumsi ibu berpengaruh terhadap kadar vitamin tersebut. Kadar vitamin B6, B12, dan asam folat rendah pada ibu dengan gizi kurang. Vitamin B6 piridoksin diperlukan untuk membentuk enzim dekarboksilase dan transaminase yang diperlukan dalam metabolisme jaringan saraf serta penting untuk pembentukan DNA. 15,16  Mineral Mineral utama yang terdapat dalam ASI yaitu kalsium. Berfungsi untuk pertumbuhan jaringan otot dan rangka, transmisi jaringan saraf, dan pembekuan darah. Walaupun kadar kalsium pada ASI lebih rendah dibandingkan susu sapi, tetapi tingkat penyerapannya lebih besar. Zat besi yang terdapat dalam ASI juga kadarnya lebih rendah bila dibandingkan dengan susu sapi maupun susu formula yang difortifikasi zat besi. Namun zat besi yang terdapat dalam ASI, 5 kali lebih tinggi penyerapannya. Sehingga bayi yang mendapatkan ASI mempunyai risiko lebih kecil untuk mengalami kekurangan zat besi dibandingkan bayi yang mendapatkan susu formula. 16 10

2.6 Manfaat Pemberian ASI

ASI memiliki banyak manfaat untuk bayi maupun untuk ibunya. Manfaat pemberian ASI pada bayi yaitu :  ASI sebagai pencegah infeksi pada bayi ASI bermanfaat untuk perlindungan kesehatan bayi. Pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan pertama akan menurunkan tingkat kerentanan terhadap berbagai penyakit infeksi. Zat kekebalan yang terdapat dalam ASI akan di transfer ke bayi untuk melengkapi sistem imun bayi yang pada awal-awal kehidupan masih belum terbentuk sepenuhnya serta merangsang pembentukan antibodi pada tubuh bayi. Hal tersebut tidak didapatkan pada bayi yang mendapat susu formula. Selain itu, ASI keluar langsung dari payudara sehingga tidak terkontaminasi oleh air dan botol tercemar yang dapat menimbulkan penyakit. 17,18  ASI menjaga kesehatan saluran cerna bayi ASI lebih mudah dicerna dibandingkan susu formula. ASI membuat lingkungan di dalam usus besar menjadi asam sehingga meningkatkan pertumbuhan dan aktivitas bakteri baik Bifidobacterium dan Lactobacillus, serta menghambat pertumbuhan bakteri patogen. Bifidobacterium mempunyai aktivitas seperti enzim laktase yang dapat mengurangi gejala klinis intoleransi laktosa. Suasana asam juga merupakan sinyal untuk pembentukan mukus di dalam saluran cerna. Pembentukan mukus yang melapisi epitel saluran cerna berfungsi sebagai barrier agar mikroorganisme tidak dapat masuk. Di dalam ASI, banyak terkandung oligosakarida yang dapat menstimulasi pertumbuhan dan aktivitas bakteri bifidobacterium bakteri baik di dalam saluran cerna. Bakteri tersebut dapat mencegah pertumbuhan mikroorganisme patogen. Selain itu ASI mengandung sIgA yang merupakan faktor proteksi mukosa, salah satunya yaitu mukosa saluran cerna. 17,18  ASI menurunkan kejadian alergi pada bayi Protein whey pada ASI berbeda dengan protein whey yang terdapat dalam susu sapi. Pada ASI terutama mengandung alfalaktalbumin, sedangkan protein whey pada susu sapi adalah betalaktoglobulin. Betalaktoglobulin