Sejarah Literasi Informasi Literasi Informasi

“keterampilan perpustakaan” ke mandat pengajaran yang lebih luas yaitu “information literacy”. Pengajaran information literacy yang dalam bahasa Indonesia diartikan dengan beragam istilah, seperti di antaranya keberaksaraan informasi, melek informasi, keterampilan informasi, informasi literasi, dan lain sebagainya, tidak hanya terbatas pada penggunaan sumber-sumber di perpustakaan pada perguruan tinggi tetapi juga berkaitan dengan pengajaran bagaimana mengakses informasi dalam berbagai jenis, dimana saja tanpa dibatasi oleh dinding perpustakaan. 16 Setelah munculnya beragam tulisan seperti ini, banyak yang menyadari pentingnya kemampuan literasi informasi bagi masyarakat umum. Terlebih lagi dengan pesatnya teknologi yang menuntut kemampuan ini mutlak dimiliki.

2. Definisi Literasi Informasi

Literasi informasi sering disebut juga dengan keberaksaraan informasi atau kemelekan informasi. Dalam bidang ilmu perpustakaan dan informasi, literasi informasi sering dikaitkan dengan kemampuan mengakses dan memanfaatkan secara benar informasi yang tersedia. Wacana tersebut semakin menyeruak di panggung pendidikan Indonesia. 16 Ida Farida, “Urgensi Pengajaran Information Literacy pada Tingkat Perguruan Tinggi”, Al- Maktabah, vol. 8, no. 2 Oktober 2006 : h. 36 Menurut Standar Nasional Perpustakaan SNP 010:2011, literasi informasi adalah kemampuan untuk mengenal kebutuhan informasi untuk memecahkan masalah, mengembangkan gagasan, mengajukan pertanyaan penting, menggunakan berbagai strategi pengumpulan informasi, menetapkan informasi yang cocok, relevan, dan otentik. Definisi lainnya diberikan oleh ACRL Association of College and Research Libraries, menurutnya literasi informasi adalah seperangkat kemampuan yang diperlukan individu untuk mengenali, menemukan, mengevaluasi, dan menggunakan secara efektif informasi yang dibutuhkan. 17 Jika pendidikan pemakai adalah melatih pemakai bagaimana menggunakan perpustakaan dan koleksinya, maka literasi informasi ini berfokus pada strategi dan proses pencarian informasi serta kompetensi penggunaan informasi. 18 Maka perbedaan yang mendasar antara kedua istilah tersebut adalah literasi informasi lebih luas karena yang tercakup di dalam literasi informasi tidak saja informasi yang berada di dalam perpustakaan saja, tetapi juga informasi di luar perpustakaan. Dan nilai edukasi di dalam literasi informasi lebih banyak. 17 The Association of College and Research Libraries ACRL, Information Literacy Competency Standards for Higher Education Amerika : ACRL, 2000, h. 4. 18 Morteson and Lau, Jesus 2006. Informasion Competencies : bridging the North South Knowledge Gap. Diakses 22 Oktober 2014 dari http:www.library.uiuc.edumortensonpdflaulecture.pdf .

3. Model Literasi Informasi

Ada beberapa model literasi informasi atau disebut juga sebagai pendekatan dalam pengajaran keterampilan information literacy yang sudah berkembang saat ini. Berikut adalah beberapa model yang sudah dikenal baik tentang literasi informasi. a. The Big Six Adalah model literasi informasi yang dikembangkan oleh Michael B. Eisenberg dan Robert E. Berkowitz pada tahun 1987. 19 Model literasi informasi yang ditawarkan oleh the big six ialah seperti di bawah ini, yaitu : 1. Menerjemahkan tugas, yaitu menentukan tujuan dan kebutuhan informasi. 2. Strategi mencari informasi, yaitu menguji pendekatan alternatif untuk mendapatkan informasi yang sesuai guna memenuhi kebutuhan informasi pada tugas yang dibebankan. 3. Menemukan dan mendapatkan informasi, yaitu menemukan sumber informasi yang berasal dari sumber referensi, terbitan berseri, media, komputer dan informasi yang terkandung dalam sumber-sumber tersebut. 19 Liao Ai Lien, dkk., Literasi Informasi : Tujuh Langkah Knowledge Management Jakarta : Universitas Atma Jaya, 2010, h. 4.