Model Literasi Informasi Literasi Informasi

Empowering 8 menggunakan pendekatan pemecahan masalah berupa resource-based learning, yaitu suatu kemampuan untuk belajar berdasarkan pada sumber datanya. Menurut model ini, literasi informasi terdiri atas kemampuan untuk : 1. Mengidentifikasi topiksubjek, sasaran audiens, format yang relevan, jenis sumber. 2. Mengeksplorasi sumber dan informasi yang sesuai dengan topik. 3. Menyeleksi dan merekam informasi yang relevan dan mengumpulkan kutipan yang sesuai. 4. Mengorganisasi, mengevaluasi, dan menyusun informasi menurut susunan yang logis, membedakan antara fakta dan pendapat, dan menggunakan alat bantu visual yang membandingkan dan mengkontraskan informasi. 5. Menciptakan informasi dengan menggunakan kata-kata sendiri, mengedit dan membuat daftar pustaka ataupun menghasilkan karya baru. 6. Mempresentasi, menyebarkan atau menyampaikan informasi yang dihasilkan. 7. Menilai luaran output berdasarkan pada masukan input dari orang lain. 8. Menerapkan masukan, penilaian dan pengalaman yang diperoleh untuk kegiatan yang akan datang dan menggunakan pengetahuan baru yang diperoleh untuk berbagai situasi. 21 c. From Library Skills to Information Literacy California School Library Association The California School Library Association telah mengembangkan dan menerbitkan sebuah handbook untuk para guru dan pustakawan yang memperlihatkan bagaimana penggabungan information literacy ke dalam kurikulum California School Library Association 1997. From Library Skills to Information Literacy : a handbook for the 21 th Century menguraikan sebuah model information literacy dengan tiga komponen yang saling terkait satu sama lain, yaitu : 1. Pemikiran si pencari 2. Proses pencarian 3. Strategi-strategi pengajaran. 22

4. Standar Kompetensi Literasi Informasi untuk Perguruan Tinggi

Dalam buku yang berjudul “Information Literacy Competency Standards for Higher Education” yang dikutip oleh Ida Farida, standar kompetensi yang ditetapkan oleh ACRL ini terdiri dari lima standar dan 24 21 Liao Ai Lien, dkk., Literasi Informasi : Tujuh Langkah Knowledge Management Jakarta : Universitas Atma Jaya, 2010, h. 5. 22 Ida Farida, dkk., Information Literacy Skill : Dasar Pembelajaran Seumur Hidup Jakarta : UIN Jakarta Press, 2005, h. 37. indikator kinerja yang kemudian dijabarkan ke dalam beberapa hasil yang diharapkan, sebagai gambaran untuk mengukur keberhasilan program literasi informasi. Berikut standar kompetensi literasi informasi di perguruan tinggi, yaitu : 23 Standar Pertama Mahasiswa yang melek informasi dapat menentukan kebutuhan informasinya. Indikator kinerja : 1. Mahasiswa yang melek informasi dapat mendefinisikan dan mengartikulasikan informasi yang dibutuhkan. Hasil yang diharapkan meliputi : a. Melakukan perundingan dengan instruktur dan berpartisipasi dalam diskusi kelas, kelompok kerja teman sebaya, dan diskusi elektronik untuk mengidentifikasi topik penelitian, atau kebutuhan informasi lainnya. b. Membangun sebuah pernyataan tesis thesis statement dan memformulasikan pertanyaan berdasarkan informasi yang dibutuhkan. c. Mengekplorasi sumber informasi secara umum untuk meningkatkan pemahaman tentang topik tertentu. d. Mendefinisikan atau memodifikasi kebutuhan informasi untuk mencapai fokus yang terarah. 23 Ida Farida, “Urgensi Pengajaran Information Literacy pada Tingkat Perguruan Tinggi”, Al- Maktabah, vol. 8, no. 2 Oktober 2006 : h. 36. e. Mengidentifikasikan konsep kunci dan istilah yang dapat menggambarkan kebutuhan informasi. f. Mengenal bahwa informasi yang ada dapat dikombinasikan dengan pemikiran orisinil, eksperimentasi, danatau analisa untuk memproduksi informasi yang baru. 2. Mahasiswa yang melek informasi dapat mengidentifikasi berbagai jenis dan bentuk sumber informasi yang berpotensi. Hasil yang diharapkan meliputi : a. Mengetahui bagaimana informasi secara formal dan non formal diproduksi, diorganisasikan dan disebarkan. b. Mengenal bahwa pengetahuan dapat diorganisasikan ke dalam disiplin keilmuan yang mempengaruhi cara dalam mengakses informasi. c. Mengidentifikasi nilai dan perbedaan sumber-sumber dalam beragam bentuk yang berpotensi seperti multimedia, pangkalan data, website, set data, audiovisual, buku. d. Mengidentifikasi tujuan dan audiens dari sumber-sumber yang berpotensi seperti popular vs. ilmiah, terkini vs. masa lalu. e. Membedakan antara sumber-sumber pertama dan kedua primary and secondary sources, mengenali bagaimana penggunaan dan kepentingannya yang beragam bagi setiap disiplin keilmuan. f. Menyadari bahwa informasi mungkin memerlukan konstruksi dari data mentah yang berasal dari sumber pertama.