g. Hasil proses belajar akan maksimal dan seseorang terlatih untuk belajar secara mandiri.
h. Mendukung usaha nasional untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Lingkungan belajar yang proaktif mensyaratkan setiap mahasiswa
memiliki kompetensi literasi informasi. Dengan keahlian tersebut mereka dapat mengikuti perkembangan di sekelilingnya yang akhirnya
akan menunjang karirnya dalam dunia kerja.
Melalui jasa perpustakaan, diharapkan dapat menanamkan sikap untuk terus menerus belajar sepanjang hayat long life education.
Perpustakaan merupakan wadah yang mutlak harus ada. Perpustakaan adalah salah satu keharusan guna mendukung terwujudnya minat membaca
yang berlanjut pada budaya membaca dan pada akhirnya tercapainya keterampilan membaca guna menghasilkan kemampuan keberaksaraan
informasi information literacy.
25
6. Program Literasi Informasi
Program perpustakaan
yang berkaitan
dengan keterampilan
menggunakan perpustakaan yang dikemas dalam pendidikan pemakai, pengantar komputer, pelatihan penelusuran, dan lainnya. Namun, dengan
meluasnya informasi, selain keterampilan-keterampilan yang disebutkan di
25
“Literasi Informasi : Kunci Kemajuan yang Terbuang”, artikel diakses pada 19 April 2014 dari http:www.bit.lipi.go.idmasyarakat-literasiindex.phpliterasi-informasi-kunci-kemajuan-yang-
terbuang
atas, siswa perlu dibekali dengan keterampilan yang membuat siswa mampu menemukan, menggunakan, dan mengevaluasi informasi yang semua itu
terkandung dalam keterampilan literasi informasi.
26
Program-program berikut dapat dilaksanakan oleh pustakawan atau kerjasama antara pustakawan dan guru dalam membantu siswa menguasai
keterampilan yang mereka butuhkan untuk menjadi siswa yang information literate.
a. Keterampilan menganalisa Menganalisa berarti membedakan antara fakta dan hipotesa, untuk
melihat hubungan, susunan yang khusus, susunan dan teknik yang digunakan.
Dalam menggunakan bahan pustaka, keterampilan menganalisa sangatlah diperlukan. Keterampilan ini dapat dilakukan dengan
berbagai macam situasi pengajaran. Beberapa kegiatan yang tercakup dalam proses ini :
1. Melakukan diskusi, pustakawan dapat melakukan diskusi ini dengan membentuk siswa menjadi beberapa kelompok kecil,
dan setiap kelompok dipimpin oleh seorang pemimpin diskusi. Langkah-langkah diskusi telah dipersiapkan pustakawan dan
diberitahukan kepada siswa. Setiap siswa diwajibkan mempersiapkan pertanyaan mengenai suatu topik yang telah
26
Rizal Saiful Haq, dkk, Pengantar Manajemen Perpustakaan Madrasah Jakarta : Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah, 2006, h. 158.
disampaikan oleh pustakawan sebelumnya. Dengan sumber- sumber yang tersedia di perpustakaan, siswa dapat mencari
penjelasan untuk membangun pendapat mengenai topik tersebut.
2. Membuat pengamatan, pustakawan dapat memulainya dengan meminta siswa membaca suatu cerita, kemudian siswa
mempelajari tokoh-tokoh yang ada dalam cerita. Kemudian siswa membuat kesimpulan tentang karakter tokoh-tokoh
tersebut. 3. Melakukan permainan, siswa dalam kelompok kecil ini diminta
untuk menunjukkan persamaan dan perbedaan antara dua benda yang ditunjukkanoleh pustakawan.
b. Keterampilan membedakan informasi Keterampilan merupakan proses yang dilaksanakan dengan cara
menentukan ide yang sama dan mengidentifikasikan perbedaannya. Kegiatan yang dapat dilakukan di antaranya :
1. Penggunaan sistem Dewey Decimal Classification DDC. 2. Penggunaan ensiklopedi
c. Orientasi perpustakaan Materi yang diajarkan berupa pengenalan terhadap perpustakaan
secara umum, biasanya diberikan ketika siswa baru memasuki suatu