kehadirat  Allah  pada  hari  senin  14  Jumadi  al-Tsani  tahun  505  H  dalam  usia  55 tahun
23
. Dalam  Islam,  al-
Ghazȃlî  dipandang  sebagai  pembela  terbesar  tasawuf sunni,  yakni  tasawuf  yang  berdasarkan  doktrin  Ahlu  Sunnah  wal  Jama’ah,  juga
berdasarkan  kehidupan  yang  asketis,  kehidupan  yang  sederhana,  pendidikan maupun  pembinaan  jiwa.  Beliau  dipandang  sebagai  seorang  sufi  terbesar,  dan
pengaruhnya atas tasawuf begitu mendalam.
24
B. Karya-karya al.-Ghazȃlî
Referensi-referensi  tentang  al- Ghazȃlî  menyebut  angka  yang  sangat
beragam  mengenai  jumlah  karyanya.  Ada  yang  menyebutkan  bahwa  karya  tulis yang  dinisbatkan  kepadanya  mencapai  400  buah.  Referensi  lain  menyebutkan
hanya  50  buku  dan  risalah  yang  masih  bisa  dijumpai  sebagai  karya  al- Ghazȃlî.
Pengakurasian sulit dilakukan, selain karena ada yang hilang, juga karena terdapat usaha  pemalsuan  dan  penisbatan  nama  yang  tidak  bertanggung  jawab,  bahkan
sejak al- Ghazȃlî masih hidup
25
. Di antaranya antara lain: 
dalam bidang tasawuf
1. Adâb al-Shûfîyyah
2. Adâb al-Dîn
3. Kitâb al-Arbaʻîn fî Ushûl al-Dîn
4. al-Imlâ’ ‘an Asykal al-Ihyâ’
23
M. Ladzi Safroni, al-Ghazali Berbicara tentang Pendidikan Islam, Malang: Aditya Media Publishing, 2013, h. 16
24
Abu al- Wafa’ al-Ghanimi al-Taftazani, Sufi dari Zaman ke Zaman: Suatu Pengantar
Tentang Tasawuf, Bandung: Pustaka, 1997, h. 148
25
Tim Penulis, Ensiklopedia Tasawuf, Bandung: Angkasa, 2008, jld. 1, h.131-132
5. al-Ihyâ’ ‘Ulûm al-Dîn
6. Aiyuhâ al-Walad
7. Bidâyah al-Hidâyah wa al-Tahdzîb al-Nafs bi al-Adâb al-Syarʻiyyah
8. Jawâhir al-Qur’ân al-Dauruhâ
9. Al-Hikmah fi al-Makhlûqȃt Allâh
10. Hulâsah al-Tasawuf
11. Risâlah al-Laduniyyah
12. al-Risâlah al-Wâdiyyah
13. Fâtihah al-‘Ulûm
14. Qawâʻîd al-Asyrâh
15. al-Kasyf wa al-Tabyîn fî al-Ghufr al-Khalq Ajmaʻîn
16. al-Mursyid  al-Amîn  ’ilâ  Mauʻazah-al-Mukminîn,  merupakan  ringkasan
dari kitab Ih yâ’ ‘Ulûm al-Dîn.
17. Musykilah al-Anwâr
18. Mukasyfah al-Qulûb al-Muqarrab ilâ al-Hadrâh al-‘Ilm al-Ghuyûb
19. Minhaj al-‘Âbidîn ilâ al-Jannah
20. Mizân al-‘Amal
dalam bidang akidah
1. Al-Ajwâbah al-Ghazâlî fî Masâil al-Ukhrâwiyyah
2. al-Iqtisâd al-I’tiqâd
3. Al-Jamʻ al-‘Ulûm ‘an ‘Ilm al-Kalâm
4. Al-Risâlah al-Qudsiyyah fî al-Qawâʻid al-‘Aqâ’id
5. ‘Aqîdah Ahl al-Sunnah
6. Fadâ’ikh al-Bathîniyyah wa al-Fadâil al-Mustadzriyyah
7. Fî al-Tafrîqah bain al-Islâm wa al-Zindiqah
8. Al-Qisas al-Mustaqîm
9. Kimiyâ al-Saʻadah
10. Al-Maqâsid al-Isnî fî Syarf Ismî Allâh al-Husnâ
dalam bidang fiqih
1. Isrâr al-Haj
2. Al-Mustafâ fî al-‘Ilm al-Ushûl
3. Al-Wazîr fî al-Furûʻ
dalam bidang manthiq dan filsafat
1. Tahâfah al-Falâsifah
2. Risâlah al-Taiyir
3. Madkhal al-Nazr fî al-Mantiq
4. Miskah al-Anwâr
5. Maqâr al-Quds fî Madârij Maʻrifah al-Nafs
6. Miʻyâr al-‘Ilm fî al-Mantiq
7. Maqâsid al-Falâsifah
8. al-Munqidz min al-Dalâl
C. Gambaran Umum Kitab Mukhtasar Ihyȃ’ ‘Ulum al-Dîn
Ih ya  ‘Ulum  al-Dîn  merupakan  karya  monumental  al-Ghazȃlî.  Kitab  ini
terdiri  dari  empat  juz  besar.  Juz  pertama,  membahas  tentang  berbagai  cabang ilmu, terutama syariat dan ibadah.  Juz kedua, seputar urusan dunia atau pekerjaan
sehari-hari,  termasuk  di  dalamnya  menbahas  hubungan  dengan  sesama  manusia. Sedangkan  juz  ketiga,  bahasan  seputar  kejahatan  yang  merusak  atau  perbuatan
yang  membinasakan,  dan  keempat  membicarakan  seputar  cara  pembentukkan akhlak terpuji serta rehabilitasi orang-orang yang cacat moral.
Kitab ini mengupas berdasarkan al-Qu r’an dan Sunnah Nabi serta dengan
semangat  tasawuf,  masalah  akidah,  ibadah,  muamalat,  keajaiban  hati,  etika  dan latihan jiwa.
26
Tentang karyanya Ih ya ‘Ulum al-Dîn, al-Nawawi mengamati buku ini dan
mengatakan  “jika  seluruh  tulisan  berhenti  dipublikasikan,  maka  Ihya  ‘Ulum  al- Dîn
sendiri  sudah  cukup”.  Beberapa  sufi  memendangnya  sebagai  buku  terbaik setelah al-
Qur’an dan Hadis.
27
Kitab Mukhtasar Ih yȃ’ ‘Ulum al-Dîn berisi tentang nasihat, faidah, akhlak,
taubat  dan  yang  berkaitan  dengan  masalah  keagamaan.  Nasihat  yang  terkandung dalam  kitab  ini  mencakup  masalah  ilmu  yang  harus  digiatkan.  Dalam  kitab  ini
ilmu menjadi pembahasan pertama yang ditulis oleh Imȃm al-Ghazȃlî. Peran ilmu sangat  penting dalam kehidupan manusia, tanpa  ilmu  manusia tidak bisa berbuat
banyak  di  bumi  ini.  Setelah  itu  beliau  membahas  masalah  akidah,  faidah-faidah, dan  adab-adab  yang  beliau  ajarkan  kepada  penduduk  bumi.  Kitab  ini  juga
menyingkap  rahasia-rahasia.  Rahasia  mengenai  bersuci,  shalat,  zakat,  puasa  dan
26
Ridjaliddin  FN,  Kehidupan  Sufistik  Versi  al- Ghazȃlî  dan  Responnya  Terhadap
Dinamika Perkembangan Tasawuf, Jakarta: LPSI Jakarta, 2008, h. 19-20
27
M.  Atiqul  Haque,  Seratus  Pahlawan  Muslim  yang  Merubah  Dunia,  Jogjakarta: Diglossia, 2007, h. 55