Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

dengan baik adalah orang tua, para kerabat dekat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, kerabat jauh, para tamu dan tetangga. Sebagaimana Firman Allah dalam Surah al-Nisa:  ِهل                          ِهل         Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun. dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu-bapa, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh 5 , dan teman sejawat, ibnu sabil 6 dan hamba sahayamu. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membangga-banggakan diri Q.S. al-Nisa: 36. Menurut al- Ghazȃlî, hak-hak orang muslim antara lain: mengucapkan salam apabila bertemu, wajib memenuhi undangannya, mendo’akan apabila bersin, menjenguk ketika sakit, berta’ziah, menasehatinya apabila ia minta dinasihati, menjaga nama baiknya, mencintainya sebagaimana ia mencintai dirinya sendiri dan tidak mengharapkan sesuatu yang buruk terjadi kepadanya sebagimana ia tidak berharap sesuatu yang buruk itu terjadi kepadanya. 7 Di dalam Islam, banyak hak-hak seorang muslim terhadap muslim lainnya dalam hal bertetangga, berkeluarga dan bersaudara. Akan tetapi, tak jarang seseorang dalam bertetangga tidak mengindahkan kewajiban mereka terhadap 5 dekat dan jauh di sini ada yang mengartikan dengan tempat, hubungan kekeluargaan, dan ada pula antara yang muslim dan yang bukan muslim 6 Ibnus sabil ialah orang yang dalam perjalanan yang bukan mashiat yang kehabisan bekal. termasuk juga anak yang tidak diketahui ibu bapaknya 7 Al- Ghazȃlî, Mukhtasar Ihyȃ’ ‘Ulum al-Dîn, Jakarta: Dar al-Kutub al-Islamiyah, h.92-93 tetangganya. Misalnya, tawuran yang terjadi antar warga di daerah Tebet, Jakarta Selatan, pada 6 Agustus 2014, yang mengakibatkan 2 orang luka-luka sehingga harus dilarikan ke rumah sakit, tauran ini terjadi hanya karena saling ejek- mengejek antar warga. 8 Contoh lain bentrokan yang terjadi di daerah Pondok Randu, Cengkareng Jakarta Barat pada Juni 2010 lalu, yang menyebabkan 1 orang tewas akibat luka bacok serta sejumlah lapak dan kendaraan hangus terbakar, bentrokan ini terjadi berawal hanya karena serempetan Honda Jazz dan mobil taksi. 9 Mungkin hal ini terjadi karena mereka tidak mengetahui bagaimana cara bermasyarakat yang diajarkan oleh Islam dalam sunnah Nabi, atau mungkin mereka mengetahuinya akan tetapi mereka tidak menerapkannya karena ragu atas hadis yang dijadikan rujukan. Untuk memperkaya khazanah Islam maka penulis mengambil hadis dalam tema hak-hak muslim, keluarga dan tetangga untuk diteliti, untuk kemudian dapat dijadikan rujukan dalil dalam kehidupan bermasyarakat. Manusia merupakan makhluk sosial, ia tidak dapat hidup sendiri. Oleh karena itu, perlu bergaul dengan orang lain dengan cara hidup bermasyarakat. Dalam kehidupan bermasyarakat, bertetangga dengan baik merupakan ajaran Islam. Selain itu, hubungan silaturrahmi sangat dianjurkan agar persaudaraan dan hubungan baik dapat terjalin. Demikian juga tentang pergaulan antar sesama manusia, haruslah mengindahkan hak-hak dan aturan-aturan yang telah dijelaskan oleh Islam. 10 8 TEMPO.COM diakses pada: Kamis, 11 September 2014 9 TRIBUNNEWS.COM diakses pada: Kamis, 11 September 2014 10 Kementrian Agama RI, Tafsir Maudu’i: Etika Berkeluarga, Bermasyarakat dan berpolitik, Sinergi Pustaka Indonesia, 2012, h. 303 Dari latar belakang di atas, penulis tertarik untuk mengkaji kualitas hadis yang terdapat dalam kitab Mukhtasar Ih yȃ’ ‘Ulum al-Dîn, sehingga menjadi alasan penulis untuk menulis skripsi yang berjudul “Kualitas Sanad Hadis dalam Kitab Mukhtasar Ih yȃ’ ‘Ulum al-Dîn Pasal yang Menerangkan Hak- hak Muslim, Keluarga dan Tetangga”

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

Untuk keperluan pengkajian dan penelitian dari judul skripsi ini, penulis akan membatasi pembahasan hanya pada bagian sanad yang menerangkan hak- hak muslim, keluarga dan tetangga. Dalam proses pentakhrijan, penulis menggunakan dua metode yaitu metode potongan lafaz pada matan dan metode awal sanad. Dalam penelitian ini, penulis hanya meneliti kualitas sanad hadisnya saja, sebab jika penulis meneliti kualitas sanad dan matan hadis secara keseluruhan, maka pembahasan akan semakin meluas dan membutuhkan waktu yang lama serta menjadikan lembaran skripsi ini semakin tebal. Dalam pasal hak- hak muslim, keluarga dan tetangga, terdapat 11 sebelas hadis. Karena jumlah halaman dalam penulisan skripsi ini dibatasi yaitu tidak lebih dari 100 halaman lihat: Hamid Nasuhi, dkk, Pedoman Penulisan Karya Ilmiah Skripsi, Tesis, dan Disertasi, Ciputat: CeQDA, 2007, h. 2, maka penulis hanya membahas 5 lima sanad hadis, yaitu hadis pertama, kedua, ketiga, kelima dan keenam. Agar pembahasan ini lebih terarah, maka penulis membuat suatu rumusan masalah dalam penelitian ini, yaitu: “bagaimana kualitas sanad hadis-hadis yang terdapat dalam kitab Mukhtasar Ih yȃ’ ‘Ulum al-Dîn yang menerangkan hak-hak muslim, keluarga dan tetangga?.”

C. Kajian Pustaka

Pembahasan tentang kualitas sanad hadis sudah banyak yang membahas, namun dalam judul dan objek kajian hadis yang berbeda-beda. Adapun dalam judul ini penulis membahas kualitas hadis yang terdapat dalam kitab Mukhtasar Ih yȃ’ ‘Ulum al-Dîn. Di antaranya yang penulis temukan dalam Perpustakaan Utama UIN Syarif Hidayatullah Jakarta adalah: 1. Bimbingan Remaja Berakhlak Mulia : Cara Praktis Hidup sehari-hari, karya Anwarul Haq. Buku ini membahas tuntutan praktis yang berkaitan dengan akhlak, termasuk di dalamnya cara-cara berakhlak terhadap sesama muslim, keluarga, dan tetangga. Di dalam pembahasannya, buku ini banyak mencantumkan hadis-hadis yang berkaitan. 11 2. Kritik Hadis dalam Musnad Ahmad bin Hanbal tentang Mengutamakan Tetangga Terdekat dalam Pemberian Hadiah, karya Syarifah Dzulhikmah Habib. Skripsi ini membahas kualitas hadis dalam Musnad Ahmad bin Hanbal tentang mengutamakan tetangga terdekat dalam pemberian hadiah. 12 Sederetan literatur yang penulis kemukakan membahas tentang kajian kualitas hadis lalu dikaitkan dengan kasus dan objek yang dipilih oleh penulisnya. Dalam literatur tersebut, penulis tidak menemukan adanya kajian kualitas hadis 11 Anwarul Haq, Bimbingan Remaja Berakhlak Mulia: Cara Praktis Hidup Sehari-hari, Bandung: Marja’, 2004 12 Syarifah Dzulhikmah Habib, Kritik Hadis dalam Musnad Ahmad bin Hanbal tentang Mengutamakan Tetangga Terdekat dalam Pemberian Hadiah, Skripsi FU UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2004, pembimbing: Dr. Masykur Hakim, MA, no.panggil: 1310 dengan objek kitab Mukhtasar Ih yȃ’ ‘Ulum al-Dîn pasal yang menerangkan hak- hak muslim, keluarga dan tetangga.

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Dalam penyusunan karya ini, penulis mempunyai beberapa tujuan yang berkaitan dengan judul ini, antara lain: 1. Untuk memenuhi tugas akhir perkuliahan, guna memperoleh gelar kesarjanaan Strata 1 S1 di Jurusan Tafsir Hadis Fakultas Ushuluddin UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. Untuk mengetahui kualitas sanad hadis-hadis yang terdapat dalam kitab Mukhtasar Ih yȃ’ ‘Ulum al-Dîn, khususnya pada pasal tentang hak-hak muslim keluarga dan tetangga. 3. Menginformasikan kepada masyarakat, bahwa di dalam bermasyarakat terdapat hak-hak dan kewajiban yang harus ditunaikan, terlebih lagi terdapat dalil-dalil hadis yang menjelaskan hal tersebut.

E. Metodologi Penelitian

1. Metode Pengumpulan Data Dalam penulisan ini, penulis sepenuhnya menggunakan penelitian kepustakaan library research dengan merujuk kepada data-data primer dan sekunder. Adapun data-data primer yang dimaksud seperti: kitab Mukhtasar Ihy ȃ’ ‘Ulum al-Dîn. Sedangkan data-data sekunder diambil dari kamus-kamus hadis, kitab induk hadis, kitab rij ȃl al-hadîts serta buku-buku yang berkaitan dengan permasalahan yang terkait. 2. Metode Pembahasan Metode yang digunakan dalam skripsi ini adalah deskriptif-analitis, yaitu mengkaji kemudian memaparkan keadaan objek yang akan diteliti dengan merujuk pada data-data yang ada baik primer maupun sekunder kemudian menganalisisnya secara komprehensif, sehingga akan tampak jelas perincian jawaban atas persoalan yang berhubungan dengan pokok permasalahan. Dalam meneliti kualitas hadis-hadis yang terdapat dalam kitab Mukhtasar Ihy ȃ’ ‘Ulum al-Dîn, penulis melakukan kegiatan takhrij hadis dan kritik sanad hadis. Langkah pertama, dalam melakukan pentakhrijan penulis mengkaji dengan metode penulusuran awal matan dengan menggunakan kitab al-J ȃmi’ al-Saghîr fi Ahȃdîts al-Basyîr wa al-Nadzîr karya Imam Jalȃluddîn al-Syuyûtî dan Mau sûʻah Atarȃf al-Hadîs al-Nabawî al-Syarîf karya Abû Hȃjir Muhammad al-Saʻîd Basyûnî Zaghlûl, dan mengkaji dengan metode penelusuran perkata dengan menggunakan kitab al- Muʻjam al-Mufahras li Alfȃz al-Hadîts al-Nabawî karya A.J. Wensink yang diterjemahkan dalam bahasa Arab oleh Muhammad Fuȃd ‘Abd al-Bȃqî. Langkah kedua, setelah melakukan pelacakan hadis-hadis yang terdapat dalam kitab Mukhtasar Ih yȃ ‘Ulum al-Dîn, kemudian penulis