Media Komunikasi LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

A. Media Komunikasi

Kata media berasal dari bahasa latin Medius yang secara harfiah berarti tengah, perantara, atau pengantar. Association for Education and Communication Technology AECT mengartikan media sebagai segala bentuk yang dipergunakan untuk proses transmisi informasi. Sedangkan Education Association mendefinisikan sebagai benda yang dapat dimanipulasikan, dilihat, didengar, dibaca atau dibicarakan beserta instrumen yang dipergunakan dengan baik dalam kegiatan apapun dan dapat mempengaruhi efektifitas program instruksional. 1 Sesungguhnya media berada di tengah realitas sosial yang sarat dengan berbagai kepentingan, konflik, dan fakta yang kompleks dan beragam. Louis Althusser menulis bahwa media dalam hubungannya dengan kekuasaan, menempati posisi strategis, terutama karena anggapan akan kemampuannya sebagai sarana legitimasi. Akan tetapi, pandangan Althusser tentang media ini dianggap Antonio Gramsci mengabaikan resistensi ideologis dari kelas tersubordinasi dalam ruang media. Bagi Gramsci, media merupakan arena pergulatan antarideologi yang saling berkompetisi. Antonio Gramsci melihat media sebagai ruang di mana berbagai ideologi direpresenasikan. Ini berarti, di satu sisi media bisa menjadi sarana penyebaran ideologi penguasa, alat legitimasi, dan kontrol atas wacana publik. Walaupun terjadi kritik antara Althusser dan Gramsci, namun kedua pemikir itu sama-sama sepakat bahwa media bukan 1 Asnawir, M. Basyiruddin Usman, Media Pembelajaran, Jakarta: PT. Intermasa, 2002, cet ke-1, h. 11. 11 12 sesuatu yang bebas, independen, tetapi memiliki keterkaitan dengan realitas sosial. 2 Media juga dapat diartikan sebagai wadah atau sarana. Dalam bidang komunikasi, istilah media yang sering kita sebut sebenarnya adalah penyebutan singkat dari media komunikasi. Media komunikasi sangat berperan dalam mempengaruhi perubahan masyarakat. Televisi dan radio adalah contoh media yang paling sukses menjadi pendorong perubahan. Audio-visual juga dapat menjadi media komunikasi. Penyebutan audio-visual sebenarnya mengacu pada indra yang menjadi sasaran dari media tersebut. Media audio-visual mengandalkan pendengaran dan penglihatan dari khalayak sasaranpenonton. Produk audio-visual dapat menjadi media dokumentasi dan dapat juga menjadi media komunikasi. Sebagai media dokumentasi tujuan yang lebih utama adalah mendapatkan fakta dari suatu peristiwa. Sedangkan media komunikasi, sebuah produk audio-visual yang melibatkan lebih banyak elemen media dan lebih membutuhkan perencanaan agar dapat mengkomunikasikan sesuatu. 2 Alex Sobur, Analisis Teks Media, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2009, cet ke-5, h. 29-30. 13 Tabel 1 Perbedaan media cetak, elektronik, dan on line Media cetak Media elektronik Media online Paparan lebih lengkap dan mendalam kerena luasnya space Singkat dan kurang lengkap karena terbatasnya waktu Paparan tidak selengkap MC tapi lebih lengkap dari pada ME Berita hari ini adalah kejadian kemarin atau tadi malam Berita hari ini adalah peristiwa hari inibahkan bisa disiarkan langsung Berita hari ini adalah peristiwa hari ini Cukup menggunakan indra penglihatan Memerlukan indra pendengaran Tv radio dan penglihatan Memerlukan indra penglihatan Media berupa kertas cetak Barang elektronik Menggunakan internet Segmentasi dewasa Segementasi usia Segmentasi dewas, intelektual menengah keatas

B. Media Internet

Dokumen yang terkait

Opini Remaja Terhadap Pengaksesan Situs Porno (Studi Deskriptif Terhadap Siswa-Siswi SMA Negeri 7 Medan)

1 73 126

Pola Penggunaan Situs Www.Facebook.Com (Studi Deskriptif Tentang Pola Penggunaan Situs www.facebook.com Di Kalangan Mahasiswa Co-Ass Di Departemen Ortodonti Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara Tahun 2009)

1 49 113

Pengaruh ponografi media internet terhadap perilaku seksual remaja : studi kasus remaja desa cisetu kecamatan rajagaluh kabupaten majalengka

2 8 69

Analisis terhadap perilaku seks bebas pada remaja : kasis pada remaja srenseng. kebangkitan jakarta barat

0 3 78

Studi Fenomenologi Pengalaman Menarche pada Remaja Perempuan di RW 07 Kelurahan Cakung Barat Jakarta Timur

2 22 146

Pengaruh media promosi kesehatan terhadap perilaku kesehatan: studi eksperimental pada remaja pelajar SMUN 27 Jakarta

1 11 171

PENGARUH PEMBELAJARAN E-LEARNING TERHADAP PERILAKU PENGGUNAAN INTERNET Pengaruh Pembelajaran E-Learning Terhadap Perilaku Penggunaan Internet Pada Remaja (Studi Korelasi Antara Penggunaan Pembelejaran E-learning Terhadap Perilaku Penggunaan Internet Sisw

0 1 15

PENDAHULUAN Pengaruh Pembelajaran E-Learning Terhadap Perilaku Penggunaan Internet Pada Remaja (Studi Korelasi Antara Penggunaan Pembelejaran E-learning Terhadap Perilaku Penggunaan Internet Siswa SMA Negeri 3 Sukoharjo).

0 1 47

PENGARUH PEMBELAJARAN E-LEARNING TERHADAP PERILAKU PENGGUNAAN INTERNET Pengaruh Pembelajaran E-Learning Terhadap Perilaku Penggunaan Internet Pada Remaja (Studi Korelasi Antara Penggunaan Pembelejaran E-learning Terhadap Perilaku Penggunaan Internet Sisw

0 1 17

Studi deskriptif kecenderungan perilaku asertif pada remaja akhir di Yogyakarta - USD Repository

0 0 73