22 semestinya di facebook, juga terjadi penuntutan ke meja pengadilan
gara-gara kesalahpahaman di facebook. 9
Mempengaruhi kesehatan masih perdebatan Sebuah artikel di media inggris menyebutkan facebook dapat
meningkatkan stroke dan penyakit lainnya. Alasan yang dikemukakan menurut saya masih perlu dikaji lagi. Kalau menurut
pendapat saya bukan karena facebooknya tetapi karena kebiasaan duduk berlama-lama di depan komputer.
14
D. Perilaku Asertif
1. Pengertian Perilaku Asertif
Perilaku asertif merupakan terjemahan dari istilah assertiveness atau assertion, yang artinya “titik tengah antara perilaku non asertif dan
perilaku agresif”.
15
Stresterhim dan Boer, mengatakan bahwa orang yang memiliki tingkah laku atau perilaku asertif “orang yang berpendapat dari orientasi
dari dalam, memiliki kepercayaan diri yang baik, dapat mengungkapkan pendapat dan ekspresi yang sebenarnya tanpa rasa takut dan
berkomunikasi dengan orang lain secara lancar. Sebaliknya orang yang kurang asertif adalah mereka yang memiliki ciri terlalu mudah
mengalahlemah, mudah tersinggung, cemas, kurang yakin pada diri
14
Ibid,.
15
http:dunia psikologi.dagdigdug.com20090102pengertian-perilaku-asertif di akses pada tanggal 22 Maret 2010 jam 13:05.
23 sendiri, sukar mengadakan komunikasi dengan orang lain, dan tidak bebas
mengemukakan masalah atau hal yang telah dikemukakan”.
16
Menurut Suterlinah Sukaji, perilaku asertif adalah “perilaku seseorang dalam hubungan antar pribadi yang menyangkut ekspresi emosi yang
tepat, jujur, relative terus terang, dan tanpa perasaan cemas terhadap orang lain”.
17
Sementara menurut Lange dan Jukubowski, seperti yang dikutip oleh Calhoun, perilaku asertif merupakan “perilaku sesorang dalam
mempertahankan hak pribadi serta mampu mengekspresikan pikiran, perasaan, dan keyakinan secara langsung dan jujur dengan cara yang
tepat”.
18
Selanjutnya menurut Rimm da Masters, seperti yang dikutip Hargie mendefinisikan perilaku asertif sebagai “perilaku antar pribadi yang
bersifat jujur dan terus terang dalam mengekspresikan pikiran dan perasaan dengan mempertimbangkan pikiran dan kesejahteraan orang
lain”.
19
Taubman yang dikutip oleh Kelley yang memberikan batasan assertiveness sebagai “ekspresi dari perasaan-perasaan, keinginan-
keinginan dan kebutuhan-kebutuhan, belajar bertindak atas dasar perasaan, keinginan dan kebutuhan orang disekitarnya”.
20
Sedangkan Rathus memberi batasan asertifitas sebagai “kemampuan mengekspresikan perasaan, membela hak secara sah dan menolak
16
Ibid,.
17
Ibid,.
18
Ibid,.
19
Ibid,.
20
Ibid,.
24 permintaan yang dianggap tidak layak serta tidak menghina atu
meremehkan orang lain”.
21
Berdasarkan uraian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa perilaku asertif adalah “perilaku sesesorang dalam hubungan antar pribadi yang
menyangkut, emosi, perasaan, pikiran serta keinginan dan kebutuhan secara terbuka, tegas dan jujur tanpa perasaan cemas atau tegang terhadap
orang lain, tanpa merugikan diri sendiri dan orang lain”.
2. Ciri-ciri Perilaku Asertif