Terutama pengalaman dalam hal menggunakan berbagai macam alat kerja. Semakin lama masa kerja seseorang maka pengalaman yang diperoleh akan
lebih banyak dan memungkinkan pekerja dapat bekerja lebih aman.
2.6 Kerangka Teori
Beberapa sumber menyebutkan bahwa banyak faktor yang berhubungan dengan persepsi seseorang antara lain individu tersebut pengetahuan; motivasi;
pengalaman; dan harapannya; sasaran persepsi benda; orang atau peristiwa; dan situasi persepsi kondisi lingkungan Robbins, 1998; Penglihatan dan
Penafsiran Leavit, 1978; pengetahuan kognitif dan penafsiran interprektif; Ittelson, 1978 dalam Ben F. Ramadhan, 2009; Pengamatan dan penilaian
dalam diri individu Sarwono, 1983; Pengorganisasian; interpretasi dan lingkungan Siagian, 1989. Dari beberapa teori diatas, maka hal tersebut dapat
digambarkan pada gambar 2.3 dibawah ini :
Gambar 2.3 Bagan Kerangka Teori
Faktor Internal Individu :
• Pengetahuan • Motivasi
• Pengalaman • Harapan
Faktor Eksternal Individu :
• Benda • Lingkungan
• Pengorganisasian • Peristiwa
Persepsi Supir Angkot
Sumber : Ittelson, 1978, Sarwono, 1983, Siagian, 1989, Robbins, 1998.
BAB III KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL
3.1 Kerangka Konsep
Dengan mengacu kepada teori yang telah dijelaskan sebelumnya, yang membagi faktor-faktor yang berhubungan dengan persepsi ke dalam faktor
internal dan eksternal, namun peneliti membatasi variabel penelitian hanya terdiri dari faktor internal yaitu pengetahuan supir angkot tentang keselamatan
berkendara, motivasi supir angkot tentang keselamatan berkendara dan pengalaman supir angkot tentang keselamatan berkendara. Adapun variabel
dependen dalam penelitian ini adalah persepsi. Berdasarkan teori yang ditunjang oleh fakta serta pengamatan secara
langsung di lapangan dan setelah mempelajari data kecelakaan lalu lintas, pemilihan variabel independen tersebut berdasarkan pertimbangan bahwa variabel
terpilih memang sudah dikenal secara umum termasuk oleh calon responden. Variabel independen atau determinan tersebut diasumsikan oleh peneliti
mempunyai hubungan dengan persepsi supir angkot tentang keselamatan berkendara di jalan raya.
Asumsi hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen dapat diuraikan sebagai berikut: pengetahuan supir yang baik akan menimbulkan
kesadaran dan sikap positif bagi supir, motivasi berhubungan erat dengan persepsi dan prestasi kerja. Semakin rendahnya motivasi supir dalam bekerja
mengendarai angkot maka dorongan untuk mencapai tujuan guna memenuhi kebutuhan kemungkinan besar tidak tercapai secara optimal. Adapun pengalaman
46