BAB III KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL
3.1 Kerangka Konsep
Dengan mengacu kepada teori yang telah dijelaskan sebelumnya, yang membagi faktor-faktor yang berhubungan dengan persepsi ke dalam faktor
internal dan eksternal, namun peneliti membatasi variabel penelitian hanya terdiri dari faktor internal yaitu pengetahuan supir angkot tentang keselamatan
berkendara, motivasi supir angkot tentang keselamatan berkendara dan pengalaman supir angkot tentang keselamatan berkendara. Adapun variabel
dependen dalam penelitian ini adalah persepsi. Berdasarkan teori yang ditunjang oleh fakta serta pengamatan secara
langsung di lapangan dan setelah mempelajari data kecelakaan lalu lintas, pemilihan variabel independen tersebut berdasarkan pertimbangan bahwa variabel
terpilih memang sudah dikenal secara umum termasuk oleh calon responden. Variabel independen atau determinan tersebut diasumsikan oleh peneliti
mempunyai hubungan dengan persepsi supir angkot tentang keselamatan berkendara di jalan raya.
Asumsi hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen dapat diuraikan sebagai berikut: pengetahuan supir yang baik akan menimbulkan
kesadaran dan sikap positif bagi supir, motivasi berhubungan erat dengan persepsi dan prestasi kerja. Semakin rendahnya motivasi supir dalam bekerja
mengendarai angkot maka dorongan untuk mencapai tujuan guna memenuhi kebutuhan kemungkinan besar tidak tercapai secara optimal. Adapun pengalaman
46
mempengaruhi persepsi supir tentang keselamatan berkendara. Artinya bahwa persepsi risiko berkendara responden baik jika responden memiliki pengalaman
yang banyak terhadap kejadian kecelakaan lalu lintas, sebaliknya persepsi risiko keselamatan berkendara responden buruk jika responden memiliki pengalaman
sedikit terhadap kejadian kecelakaan lalu lintas. Selain itu, peneliti juga mempertimbangkan penelitian yang dilakukan oleh
Ben Fauzi Ramadhan mengenai gambaran persepsi keselamatan berkendara sepeda motor pada siswai SMA di Kota Bogor tahun 2009.
Beberapa variabel yang terdapat dalam kerangka teori namun tidak dilakukan penelitian karena alasan tertentu. Variabel tersebut diantaranya:
1. Lingkungan; ketika mengendarai angkot tidak diikutsertakan sebagai variabel
independen karena tidak ada perbedaan luas yang bermakna karena rute perjalanan antar supir angkot sama.
2. Benda; dalam hal ini adalah mobil tidak diikutsertakan sebagia variabel
independen karena peneliti tidak dapat menilai apakah mobil angkot angkutan kota termasuk mobil yang layak digunakan atau tidak layak
digunakan. 3.
Pengorganisasian; tidak diikutsertakan sebagai variabel independen karena pada saat peneliti melakukan studi pendahuluan, supir angkot jurusan Parung-
Bogor tidak terikat dengan organisasi. 4.
Variabel peristiwa tidak dikutsertakan sebagai variabel independen karena variabel ini berkaitan dengan variabel pengalaman. Peristiwa yang pernah
dialami oleh supir angkot, merupakan bagian dari pengalaman yang dialami oleh supir angkot.
Kerangka konsep terdiri dari variabel dependen dan independen. Variabel independen terdiri dari pengetahuan, sikap, pengalaman, dan motivasi. Sedangkan
persepsi ditetapkan sebagai variabel dependen. Hubungan antara beberapa variabel tersebut digambarkan dalam bagan berikut ini:
Hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen digambarkan dalam bagan 3.1
Gambar 3.1 Bagan Kerangka Konsep Persepsi Supir Angkot
Tentang Keselamatan Berkendara di Jalan
Raya 1.
Pengetahuan 2.
Motivasi 3.
Pengalaman
3.2 Definisi Operasional No.