Analisis Univariat Analisis Bivariat

Lengkap : Semua pertanyaan sudah dijawab Jelas : Jawaban pertanyaan apakah tulisannya cukup jelas dibaca Relevan : Jawaban yang ditulis relevan dengan pertanyaan Konsisten : Apakah antara beberapa pertanyaan yang berkaitan isi jawaban konsisten 3. Memasukkan data data entry Daftar pertanyaan yang telah dilengkapi dengan pengisian kode jawaban selanjutnya dimasukkan ke dalam program software komputer berupa kode- kode. 4. Membersihkan data data cleaning Pengecekan kembali data yang telah dimasukkan untuk memastikan data tersebut tidak ada yang salah, sehingga dengan demikian data tersebut telah siap diolah dan dianalisis. Tahap cleaning data terdiri dari: a. Mengetahui missing data b. Mengetahui variasi data c. Mengetahui konsistensi data

4.7 Analisis Data

4.7.1 Analisis Univariat

Analisis yang dilakukan untuk melihat distribusi frekuensi dan persentase dari setiap variabel independen, dependen yang diharapkan dari tabel distribusi. Variable independen terdiri dari pengetahuan, motivasi dan pengalaman, sedangkan variable dependen yaitu persepsi supir angkot tentang keselamatan berkendara dijalan raya. Analisis data univariat dilakukan dengan tabulasi dengan menggunakan program komputer.

4.7.2 Analisis Bivariat

Analisis bivariat dilakukan untuk melihat hubungan antara variabel- variabel yang mempengaruhi persepsi supir angkot variabel independen dengan persepsi supir angkot jurusan Parung-Bogor variabel dependen. Untuk mencari hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen digunakan uji chi-square. Analisis data bivariat dilakukan dengan menggunakan program komputer. Persamaan Chi Square: O - E 2 X 2 = E Keterangan : X 2 = Chi Square O = Efek yang diamati E = Efek yang diharapkan Metode ini digunakan untuk mendapatkan probabilitas kejadiannya. Jika Pvalue 0,05 maka Ho diterima dan Ha ditolak yang berarti tidak ada hubungan yang bermakna antara kedua variabel tersebut. Sebaliknya jika Pvalue 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima yang berarti terdapat hubungan yang bermakna antara kedua variabel tersebut. Untuk melihat kekuatan hubungan antara variabel dependen dan independen maka dilihat nilai Odds Rasio OR. Rumus OR sebagai berikut: OR = AD BC Bila nilai OR = 1 artinya tidak ada hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen. Jika nilai OR 1 artinya variabel independen memperkecil resiko untuk bermotivasi dalam berperilaku aman. Dan jika nilai OR 1 artinya variabel independen meningkatkan resiko untuk bermotivasi dalam berperilaku aman.

BAB V HASIL PENELITIAAN

5.1 Gambaran Umum Wilayah Kecamatan Parung

Secara letak geografis. Parung merupakan salah satu Kecamatan yang ada di wilayah Kabupaten Bogor. Batas wilayah utara wilayah Kecamatan Parung berbatasan dengan kecamatan Jampang, wilayah selatan kecamatan Parung berbatasann dengan wilayah Sawangan sedangkan wilayah barat kecamatan Parung berbatasan dengan kecamatan Ciseeng. Parung memiliki sembilan kelurahan atau desa, antara lain Desa Bojong Indah, Desa Bojong Sempu, Desa Cogrek, Desa Iwul, Desa Jabon Mekar yang berbatasan dengan wilayah Jampang, Desa Pamager Sari, Desa Waru, Desa Warujaya yang berbatasan dengan Kecamatan Ciseeng, dan Desa Parung. Parung memiliki sebuah pasar tradisional yang aktif 24 jam. Di pasar Parung inilah biasanya angkot-angkot beroperasi. Selain itu, lokasinya yang terletak diantara perbatasan Wilayah Kabupaten Bogor dengan Kota Depok menjadi salah satu daerah yang dipadati oleh kendaraan pribadi mobil pribadi, truk dan motor maupun kendaraan umum angkot dan bis yang melintas disepanjang jalan tersebut, terlebih lagi ditambah dengan banyaknya kendaraan umum yang parkir disepanjang jalan tersebut, sehingga membuat jalanan disepanjang pasar Parung menjadi padat. Hal ini pula yang menjadikan daerah pasar Parung menjadi salah satu daerah yang strategis bagi supir angkot untuk mencari penumpang, dengan kata lain mereka menjadikan area ini menjadi 59