Gambaran Pengetahuan Supir Angkot tentang Keselamatan Berkendara di Jalan Raya.

6.3 Gambaran Pengetahuan Supir Angkot tentang Keselamatan Berkendara di Jalan Raya.

Pada penelitian ini, berdasarkan hasil analisis univariat menunjukkan bahwa sebagian besar pengetahuan supir angkot jurusan Parung-Bogor tentang keselamatan berkendara di jalan raya, terlihat dari 117 responden diperoleh sebanyak 47 responden memiliki pengetahuan tinggi tentang keselamatan berkendara di jalan raya. Sedangkan supir angkot yang memiliki pengetahuan rendah tentang keselamatan berkendara di jalan raya sebanyak 53 responden. Hasil penelitian ini tidak sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Yulianti 2007 yang menemukan sebagian besar supir KWK atau APB yang menjadi responden memiliki pengetahuan yang cukup banyak tentang keselamatan berkendara 85.5. Hal ini dimungkinkan karena cara pengambilan instrument yang digunakan oleh Yulianti berbeda dengan penelitian ini. Yulianti 2007 menggunakan pertanyaan kombinasi, yaitu pertanyaan tertutup dan terbuka, sedangkan pada penelitian ini menggunakan pertanyaan tertutup. Selain itu, rendahnya pengetahuan responden dalam hal ini supir angkot tentang keselamatan berkendara di jalan raya dapat disebabkan oleh keadaaan responden pada saat menjawab kuesioner tidak kondusif karena terburu-buru atau sedang menunggu penumpang. Sehingga kuesioner yang dibagikan kepada supir angkot dijawab dengan seadanya, yang pada akhirnya pengetahuan tentang berkendara di jalan raya tidak tergambarkan sesuai keadaan sebenarnya. Pada dasarnya pengetahuan adalah informasi atau maklumat yang diketahui atau disadari oleh seseorang. Berbagai gejala yang ditemui dan diperoleh manusia melalui pengamatan inderawi juga merupakan suatu pengetahuan. Pengetahuan muncul ketika seseorang menggunakan indera dan akal budinya untuk mengenali benda atau kejadian tertentu yang belum pernah dilihat atau dirasakan sebelumya Meliono, 2007. Hal ini disebabkan karena pengetahuan seseorang tidak timbul dengan sendirinya, tetapi melalui proses dan faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan seseorang, antara lain penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa, dan raba. Faktor-faktor inilah yang menyebabkan dua orang melihat sesuatu mungkin memberikan interpretasi yang berbeda tentang apa yang dilihatnya Notoadmojo, 1993.

6.4 Gambaran Motivasi Supir Angkot tentang Keselamatan Berkendara di Jalan Raya