Tujuan Pengelolaan Utang Negara

34 negara lebih kecil daripada pengeluaran negara, maka akan terjadi budget deficit. 27 Kerangka ekonomi tersebut disusun oleh Pemerintah untuk selanjutnya dibahas bersama-sama dengan Dewan Perwakilan Rakyat. Pembahasan difokuskan pada kebijakan umum yang hendak ditempuh oleh pemerintah untuk mendorong sasaran makro dimaksud, selanjutnya dituangkan ke dalam Rencana Kerja Pemerintah dan diwujudkan melalui Rencana Belanja Negara. Penyusunan perkiraan penerimaan, pemilihan kegiatan prioritas, dan penentuan sumber pembiayaan dalam hal terjadi defisit, harus diperhitungkan secara cermat sehingga APBN dapat secara obyektif mencerminkan upaya pencapaian target . 28

2. Pengelolaan Utang Negara

a. Tujuan Pengelolaan Utang Negara

Secara umum tujuan pengelolaan utang negara dalam jangka panjang adalah meminimalkan biaya utang pada tingkat risiko yang terkendali. 27 Adiwarman A. Karim, Ekonomi Makro Islami, Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2007, h. 242. 28 Pembiayaan Defisit Anggaran, Pengelolaan Utang, dan Risiko Fiskal , diakses pada 23 Oktober 2010 dari: http:docs.google.comviewer?url=http:www.anggaran.depkeu.go.idContent08 -08-15,+BAB+VI.pdfchrome=true 35 Secara terinci, tujuan pengelolaan utang adalah: 29 1. Menjamin terpenuhinya financing gap dan ketahanan fiskal yang berkesinambungan fiscal sustainability yang sesuai dengan kondisi ekonomi makro, serta biaya terendah. 2. Meningkatkan prinsip kehati-hatian dalam pengelolaan utang terutama untuk meminimalkan risiko, baik risiko pasar maupun risiko refinancing. 3. Mengembangkan upaya-upaya agar pinjaman yang sudah direncanakan dapat dilaksanakan sesuai jadwal dan perkiraan biaya. Kegiatan pengelolaan utang negara sehari-hari dilaksanakan dengan menerapkan prinsip-prinsip operasional manajemen dalam rangka mencapai sasaran yang telah ditetapkan. Semua prinsip-prinsip operasional diarahkan untuk mencapai 3 tiga sasaran antara yang menjadi landasan dalam pencapaian sasaran akhir pengelolaan utang negara, yaitu: 30 1. Proteksi terhadap Posisi Keuangan Pemerintah 29 Suminto, Manajemen Utang Pemerintah:Best Practices dan Pengalaman Indonesia, diakses pada 23 September 2010 dari http:www.iei.or.idpublicationfilesManajemen20Utang20Pemerintah2020Be st20Practices20dan20Pengalaman20Indonesia.pdf 30 Lampiran Keputusan Menteri Keuangan Nomor 447KMK.062005 Tentang Strategi Pengelolaan Utang Negara Tahun 2005-2009, diakses pada 26 Oktober 2010 dari http:www.dmo.or.id 36 Untuk melindungi dan menjaga posisi keuangan Pemerintah, kegiatan operasional pengelolaan utang negara mengacu kepada beberapa prinsip. Yaitu prinsip efektivitas biaya, prinsip Kehati- hatian, diversivikasi, transparansi dan akuntabel, bebas ikatan, menjamin kesinambungan fiskal, mekanisme APBN, serta menunjang pertumbuhan ekonomi 2. Pengembangan Pasar Upaya mengembangkan pasar utang dalam rangka mendapatkan dan memelihara sumber pembiayaan yang murah bagi Pemerintah dijalankan dengan prinsip dapat diprediksi, dan komunikasi yang baik dengan investor. 3. Penguatan Kinerja Kelembagaan Pengelolaan Utang Negara Efisiensi dan efektifitas kinerja unit-unit pengelola utang negara ditingkatkan dengan menjalankan prinsip-prinsip yaitu kemandirian, kinerja yang terukur, akuntabilitas, profesionalitas, dan pertanggungjawaban Dalam penyusunan strategi utang, Pemerintah akan memperhatikan dan memasukan berbagai faktor baik eksternal maupun internal yang secara langsung maupun tidak langsung menjadi bahan pertimbangan yang akan mempengaruhi strategi yang ditempuh. 37 Dilihat dari sisi fiskal negara, faktor-faktor yang mempengaruhi strategi yang ditempuh antara lain adalah: 31 posisi dan struktur utang saat ini, kebutuhan pembiayaan yang harus dipenuhi, daya dukung operasional dalam pengelolaan utang, kondisi pasar baik global maupun domestik, status kemajuan dari beberapa hal terkait dengan pengelolaan utang seperti komitmen utang, rencana penarikan utang, perjanjian penundaan utang, dan lain-lain.

b. Strategi Pengelolaan SBN SUN dan SBSN