37
Dilihat dari
sisi fiskal
negara, faktor-faktor
yang mempengaruhi strategi yang ditempuh antara lain adalah:
31
posisi dan struktur  utang  saat  ini,  kebutuhan  pembiayaan  yang  harus  dipenuhi,
daya dukung operasional dalam pengelolaan utang, kondisi pasar baik global  maupun  domestik,  status  kemajuan  dari  beberapa  hal  terkait
dengan pengelolaan utang seperti komitmen utang, rencana penarikan utang, perjanjian penundaan utang, dan lain-lain.
b. Strategi Pengelolaan SBN SUN dan SBSN
Dalam  pengelolaan  utang  negara,  pemerintah  menerbitkan Surat Berharga Negara sebagai instrumen dalam pembiayaan negara.
Adapun  beberapa  strategi  pengelolaan  Surat  Berharga  Negara adalah
memaksimalkan penerbitan
SBN domestik
dengan keseimbangan antara tenor dan jenis instrumen, penerbitan SBN valas
akan  dilakukan  dalam  jumlah  yang  terukur
,
Terus  dilakukan  upaya- upaya  untuk  perluasan  dan  pemupukan  basis  investor
,
Meningkatkan likuiditas dan daya serap pasar SBN
32
31
Pembiayaan Defisit Anggaran, Pengelolaan Utang, dan Risiko Fiskal, diakses pada 23 Oktober 2010
dari: http:docs.google.comviewer?url=http:www.anggaran.depkeu.go.idContent0
8-08-15,+BAB+VI.pdfchrome=true
32
Pembiayaan Defisit Anggaran, Pengelolaan Utang, dan Risiko Fiskal, diakses pada 23 Oktober 2010
dari: http:docs.google.comviewer?url=http:www.anggaran.depkeu.go.idContent0
8-08-15,+BAB+VI.pdfchrome=true .
38
Selain  itu,  sebenarnya  yang  dapat  dilakukan  adalah  dengan mempertimbangkan  antara  kebutuhan  investor  dan  tingkat  risiko  atau
biaya yang wajar bagi portofolio pemerintah. Melalui penyempurnaan fitur  instrumen,  komunikasi  investor,  diversifikasi  instrumen,
pengelolaan benchmark, dan peningkatan infrastruktur pendukung.
39
BAB III TINJAUAN UMUM SUKUK DANA HAJI INDONESIA SDHI
A. Sukuk Dana Haji Indonesia
1. Pengertian
Sukuk Dana Haji Indonesia SDHI adalah penempatan Dana Haji dan Dana  Abadi  Umat  DAU  dalam  SBSN  yang  dilakukan  dengan  cara  private
placement ,  berdasarkan  kesepakatan  bersama  MoU  antara  Kementerian
Agama  dengan  Kementerian  Keuangan  pada  tanggal  22  April  2009.  Jenis akad  yang  digunakan  adalah  Ijarah  al-Khadamat  dengan  underlying  assets
berupa jasa services.
33
Penetapan tenor sesuai kesepakatan dengan mempertimbangkan siklus pembiayaan  hajiDAU  dan  portofolio  utang  pemerintah,  sedangkan  jumlah
penempatan  sukuk  sesuai  kesepakatan  mempertimbangkan  pengelolaan portofolio dana haji.
Waktunya  dapat  dilakukan  setiap  saat  sepanjang  tahun  dengan mempertimbangkan kebutuhan dana untuk biaya operasional penyelenggaraan
ibadah  haji,  penerima  setoran  dana  pendaftaran  calon  haji.  Manfaat penempatan sukuk dijamin aman 100 persen oleh negara, sehingga tidak ada
33
Istilah SBSN, diakses pada 1 Februari 2010 dari http:www.dmo.or.id