memanfaatkan kekuasaannya untuk memilih-bertujuan menguasai pemerintahan dan melaksanakan kebijaksanaan umum mereka”
5.2.1. Fungsi Partai Politik
1 Adapun fungsi Partai Politik adalah:
Partai sebagai sarana Komunikasi Politik
2 Salah satu tugas dari Partai Politik adalah menyalurkan beraneka ragam
pendapat atau aspirasi masyarakat dan mengaturnya sedemikian rupa sehingga kesimpangsiuran pendapat dalam masyarakat berkurang.
Partai sebagai sarana Sosialisasi Politik Sosialisasi politik adalah suatu proses yang dilalui seseorang dalam
memperoleh sikap dan orientasi terhadap fenomena politik yang ada dalam masyarakat tempat orang itu berada. Sosialisasi juga mencakup proses
penyampaian norma-norma dan nilai-nilai dari satu generasi kegenerasi lainnya. Sosialisasi politik berperan mengembangkan serta memperkuat sikap
politik di kalangan warga masyarakat untuk menjalankan peran-peran politik tertentu.
26
3 Partai sebagai Sarana Rekruitmen Politik
26
Sudijono Sastroatmodjos. 1995. Perilaku politik. Semarang: IKIP Pers. hal. 120.
Fungsi rekruitmen politik merupakan fungsi penyeleksian rakyat untuk kegiatan politik dan jabatan pemerintah melalui penampilan dalam media
komunikasi, menjadi anggota organisasi, mencalonkan diri untuk jabatan tertentu atau sebagainya. Fungsi rekruitmen politik ini juga dapat disebut
sebagai fungsi seleksi kepemimpinan. Seleksi kepemimpinan dalam suatu
Universitas Sumatera Utara
struktur politik dilakukan secara terencana dan teratur sesuai dengan kaidahnorma-norma yang ada serta harapan dalam masyarakat.
27
4 Partai sebagai Pengatur Konflik
Dalam suasana demokrasi, persaingan atau perbedaan pendapat dalam masyarakat merupakan soal yang wajar, jika terjadi suatu konflik, Partai
Politik berusaha untuk mengatasinya.
28
6.4.2. Sistem Kepartaian
Maurice Duverger
29
a.
dalam bukunya yang berjudul political Parties, manjelaskan klasifikasi sistem partai, yaitu sistem partai tunggal one party sistem,
sistem dwi partai two party system dan sistem multipartai multy party system.
Sistem Partai Tunggal Totaliter, Otoriter dan Dominan
Dalam negara yang menerapkan bentuk partai tunggal totaliter terdapat partai- partai yang tak hanya memegang kendali atas militer dan pemerintahan. Tetapi juga
menguasai seluruh kehidupan masyarakat. Partai tunggal totaliter biasanya merupakan partai doktrinan negara-negara komunis dan fasis.
27
Ibid, hal. 163.
28
Miriam Budiardjo, Ibid. hal.164
29
Ibid, hal. 167
Bentuk partai tunggal otoriter ialah suatu sistem partai yang di dalamnya terdapat lebih dari satu partai tetapi terdapat satu partai besar yang digunakan oleh
penguasa sebagai alat untuk memobilisasi masyarakat dan mengesahkan kekuasaannya. Sedangkan partai-partai lain kurang dapat menampilkan diri karena
ruang gerak dibatasi penguasa. Bentuk partai tunggal yang otoriter biasanya diterapkan di negara-negara berkembang yang menghadapi masalah-masalah
intergrasi nasional dan keterbelakangan ekonomi. Partai tunggal yang otoriter digunakan sebagai wadah persatuan segala lapisan dan golongan masyarakat, dan
sebagai alat untuk memobilisasi masyarakat untuk mendukung kebijakan yang dibuat
Universitas Sumatera Utara
oleh penguasa. Apabila dalam bentuk partai tunggal totaliter, partailah yang menguasai pemerintahan dan militer maka dalam bentuk tunggal otoriter
pemerintahan dan militer yang menguasai partai. Partai Uni Nasional Afrika Tanzania UNAT, dan Partai Aksi Singapura merupakan contoh partai otoriter.
b. Sistem Dua Partai