FRAKSI – FRAKSI PADA DPRD KABUPATEN TAPANULI TENGAH

5. FRAKSI – FRAKSI PADA DPRD KABUPATEN TAPANULI TENGAH

Dalam Undang-Undang No.32 tahun 2003 tentang Pemerintahan Daerah dikatakan bahwa Setiap anggota DPRD wajib berhimpun dalam fraksi. Jumlah anggota setiap fraksi adalah sekurang-kurangnya sama dengan jumlah komisi di DPRD. Anggota DPRD dari 1 satu partai politik yang tidak memenuhi syarat untuk membentuk 1 satu fraksi, wajib bergabung dengan fraksi yang ada atau membentuk fraksi gabungan. Fraksi yang ada wajib menerima anggota DPRD dari partai politik lain yang tidak memenuhi syarat untuk dapat membentuk satu fraksi. Dalam hal fraksi gabungan setelah dibentuk, kemudian tidak lagi memenuhi syarat sebagai fraksi gabungan, seluruh anggota fraksi gabungan tersebut wajib bergabung dengan fraksi danatau fraksi gabungan lain yang memenuhi syarat. Parpol yang memenuhi persyaratan untuk membentuk fraksi hanya dapat membentuk satu fraksi. Fraksi gabungan dapat dibentuk oleh partai politik dengan syarat Jumlah anggota setiap fraksi adalah sekurang-kurangnya sama dengan jumlah komisi di DPRD. Pada awalnya pembentukan fraksi di DPRD kab. Tapanuli tengah hanya ada 6 fraksi yakni : Berdasarkan Keputusan DPRD Kabupaten Tapanuli Tengah Nomor 21KPTSTahun 2006 tanggal 5 Desember 2006. 1. Fraksi Golkar Bintang Rakyat 2. Fraksi PDIP 3. Fraksi PAN 4. Fraksi PIB 5. Fraksi Gabungan 6. Fraksi Patriot Pembangunan Nasional Universitas Sumatera Utara Partai Bulan Bintang yang mendapat satu kursi akhirnya bergabung dengan Partai Bintang Reformasi dalam membentuk fraksi Bulan Bintang Reformasi, akan tetapi pada akhirnya wakil dari Partai Bulan Bintang, Saparuddin digantikan oleh Agus Fitriadi Panggabean dari Partai bintang Reformasi. Oleh karena itu, komposisi fraksi yang ada di DPRD Kab. Tapanuli Tengah berubah. Berdasarkan Keputusan DPRD Kabupaten Tapanuli Tengah Nomor 21KPTSTahun 2008. tentang perubahan kelima komposisi dan susunan personalia fraksi-fraksi di DPRD kab. Tapanuli Tengah 51 Anggota : Jhonny Lumbantobing . 1. Fraksi Golkar Ketua : Hermanto Nasution Wakil : Hanafiah Ht. Galung Sekretaris : Darwin Sitompul Anggota : Jamaluddin pohan Julianus Simanungkalit Sugiarti, SE 2. Fraksi PDIP Ketua : Tulus Ht. Barat Wakil : Ir. Anthonius Ht. Barat Sekretaris : Titian Situmeang Anggota : Hj. Halimatusaddiah Nasution 3. Fraksi PAN Ketua : H. Maratua Siregar Wakil : Drs. Zainal Abidin Pasaribu Sekretaris : Hasbun Manik Anggota : Ir. Hermunsyah Siambaton 4. Fraksi PIB Ketua : Nurman, SH Wakil : Sittong Gultom Sekretaris : Ir. H. Hazmi Arif Simatupang 51 Sekretariatan DPRD Kab. Tapanuli Tengah Universitas Sumatera Utara 5. Fraksi Gabungan Ketua : H. Petrus Cuaca PKPB Wakil : Drs. Nimrod Ht. Galung PDS Sekretaris : Pdt. Jons Berti Situmorang, Sth P. Merdeka Anggota : Sondang Berliana Ht. Galung PNI Marhaenisme 6. Fraksi Patriot Pembangunan Nasional Ketua : Mahyudin Lubis P.Patriot Sekretaris : Al Azhar Panggabean PPP Anggota : Drs. Maniti Ht. Galung PNBK 7. Fraksi Bulan Bintang Reformasi Ketua : Hasva Pasaribu PBR Sekretaris : Agus Fitriadi Panggabean PBR Anggota : Sukran TanjungPBR Universitas Sumatera Utara

BAB III PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA

1. AKUNTABILITAS DAN KINERJA DPRD KAB. TAPANULI TENGAH 1.1. AKUNTABILITAS DPRD KABUPATEN TAPANULI TENGAH Akuntabilitas atau pertanggung jawaban di dalam konteks politik merupakan suatu konsep yang sangat melekat di dalam teori dan praktek demokrasi. Meskipun tidak terlalu sering istilah itu digunakan dalam teori akan tetapi hakekat dari demokrasi itu sendiri adalah menciptakan suatu pemerintahan yang dari rakyat, untuk rakyat dan oleh rakyat. Maka dalam konteks untuk rakyat inilah pertanggungjawaban politik itu sangat penting. Dalam sistem demokrasi, legislatif atau parlemen yang didalamnya banyak terdapat partai politik merupakan institusi utama agar akuntabilitas itu terselenggara dengan baik. Akuntabilitas di tingkat lokal dapat dilihat dari beberapa aspek yakni 1. Akuntabilitas Administratif seperti penggunaan dana publik dan pengumuman harta kekayaan sebelum dan sesudah menjabat 2. Akuntabilitas Politik khususnya proses pembuatan keputusan politik 3. Akuntabilitas Moral adanya etika 4. Akuntabilitas Professional menjalankan fungsinya sebagai legislatif Sebaliknya peran masyarakat juga sangat diperlukan dalam proses akuntablitas tersebut. Adanya daya tanggap yang tinggi dalam memantau berbagai tindakan pemerintahan di daerah sehingga informasi balik yang diberikannya mempunyai ketepatan yang tinggi dan effektif. Berlangsungnya interaksi partai dengan masyarakat merupakan suatu faktor yang penting dalam membangun pemerintahan yang aspiratif dan benar-benar Universitas Sumatera Utara