Pemerintah Kabupaten Tapanuli Tengah terbentuk pada tanggal 24 Agustus 1945. Ibukota Kabupaten Tapanuli Tengah adalah PANDAN.
1.2. Topografi
Topografi Kabupaten Tapanuli Tengah sebagian besar berbukit - bukit dengan ketinggian 0 – 1.266 meter di atas permukaan laut. Dari seluruh wilayah Tapanuli
Tengah, 43,90 berbukit dan bergelombang.
1.3. Klimatologi
Sebagian besar wilayah kecamatan di Kabupaten Tapanuli Tengah berbatasan dengan lautan sehingga berpengaruh pada suhu udara yang tergolong beriklim tropis.
Dalam periode bulan Januari – Desember 2006, suhu udara maksimum dapat mencapai 31,53ºC dan suhu minimum mencapai 21,72ºC. Rata-rata suhu udara di
Kabupaten Tapanuli Tengah tahun 2005 adalah 26,09ºC. Musim kemarau biasanya terjadi bulan Juni sampai bulan September, musim penghujan biasanya terjadi bulan
Nopember sampai Maret, diantara kedua musim tersebut diselingi oleh musim pancaroba.
Pada tahun 2006, curah hujan rata-rata 4.925,9 mm, hari hujan 226,0 hari, kecepatan angin rata-rata 6,7 knot dan penguapan rata-rata 4,6 mm. Kelembaban
udara rata-rata 84,58.
1.4. Kependudukan
Penduduk Tapanuli Tengah tahun 2006 berjumlah 297.846 jiwa dengan kepadatan penduduk 136 jiwa per km². Laju pertumbuhan penduduk periode tahun
2000-2005 sebesar 1,86 per tahun. Komposisi penduduk di Tapanuli Tengah yaitu 50,20 laki-laki dan 49,80 perempuan.
41
41
www.tapteng.go.id
Universitas Sumatera Utara
Penduduk Tapanuli Tengah terdiri atas multi etnik yaitu suku Batak, Minang, Jawa - Madura, Bugis, Cina, Aceh, Melayu, Sunda, dan lain-lain, dengan mayoritas
suku Batak. Kerukunan, keamanan, ketertiban dan toleransi dalam semangat gotong- royong yang terjalin dan terbina selama ini membuat Tapanuli Tengah semakin
kondusif dan tangguh secara sosial kemasyarakatan dalam menyikapi globalisasi dengan berbagai perubahan yang begitu cepat.
Komposisi penduduk berdasarkan agama memperlihatkan bahwa di Tapanuli Tengah Agama yang paling dominant adalah Nasrani dan Islam setelah itu baru
agama lainnya. Perbandingan pemeluk agama nasrani dan islam adalah seimbang. Oleh karena itu, kerukunan antar umat beragama di Tapanuli Tengah terjalin dengan
baik.
1.5.Perekonomian Daerah
Pembangunan ekonomi daerah dapat menumbuhkan kegitan-kegiatan sektor lapangan usaha sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui
usaha-usaha sektor formal maupun informal. Pada prinsipnya pembangunan ekonomi itu sendiri merupakan rangkaian usaha yang bertujuan untuk meningkatkan
kesejahteraan dan taraf hidup masyarakat, memperluas lapangan kerja, pemerataan pendapatan masyarakat dan peningkatan hubungan ekonomi regional dalam
peningkatan investasi daerah sehingga dapat menggairahkan lapangan usaha dengan sector-sektor ekonom yang ada di Kabupaten Tapanuli Tengah.
Persoalan mendasar masyarakat Tapanuli Tengah, seperti halnya daerah lain di Kawasan Barat Sumatera Utara secara ekonomi selama ini adalah : kemiskinan dan
pengangguran Adapun keterbatasan yang melingkupi persoalan tersebut adalah Topografi
wilayah Tapanuli Tengah yang berbukit Bukit Barisan, keterbatasan sumber daya
Universitas Sumatera Utara
manusia, keterbatasan pengelolaan sumberdaya alam, keterbatasan infrastruktur, keterbatasan akses informasi dan keterbatasan arus modal.
Pemerintah Kabupaten Tapanuli Tengah berupaya untuk mengatasi persoalan tersebut dengan percepatan pembangunan dan menaikkan pertumbuhan ekonomi
daerah terutama melalui investasi baik investasi pemerintah maupun swasta untuk menaikkan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat dengan konsep pembangunan
tapanuli growth. Pelaksanaan percepatan pembangunan yang diselenggarakan sejak tahun 2001
hingga saat ini telah mulai menunjukkan hasil nyata dengan peningkatan serapan tenaga kerja melalui investasi yang masuk dan pembangunan infrastruktur yang akan
mendorong peningkatan tersebut. Secara umum lapangan usaha yang dominan di Kabupaten Tapanuli Tengah
adalah Pertanian, Jasa dan Industri Pengolahan. Pada tahun 2005, lapangan usaha yang paling banyak mengalami peningkatan menyerap tenaga kerja di perusahaan
swasta adalah sub sektor industri pengolahan. Masyarakat petani terdiri atas nelayan, petani yang menanam padi,
hortikultura dan ternak serta perkebunan rakyat. Lapangan usaha jasa yang dominan merupakan aktifitas perdagangan komoditi unggulan hasil pertanian dan produk
kerajinan industri rumah tangga, disamping jasa lainnya seperti pengangkutan, komunikasi dan perbankan lembaga keuangan. Industri pengolahan meliputi industri
yang berbasis hasil perikanan tangkap dan perkebunan.
1.6. Pemerintahan Daerah