dilihat dari penggunaan kata kerja, seperti dapat menggambarkan membuat bagan, membedakan, memisahkan, mengelompokkan dan sebagainya.
5. Sintesis Synthesis
Sintesis yaitu menunjuk kepada suatu kemampuan untuk meletakkan atau menghubungkan bagian-bagian didalam suatu bentuk keseluruhan yang baru.
Dengan kata lain sintesis adalah suatu kemampuan untuk menyusun formulasi baru dari formulasi-formulasi yang ada. Misalnya dapat menyusun, dapat
merencanakan, dapat meringkas, dapat menyesuaikan dan sebagainya terhadap suatu teori atau rumusan-rumusan yang telah ada.
6. Evaluasi Evaluation
Evaluasi yaitu berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau objek. Penilaian-penilain itu berdasarkan
suatu kriteria yang di tentukan sendiri, atau menggunakan kriteria-kriteria yang telah ada. Misalnya dapat menanggapi terjadinya diare disuatu tempat dan
sebagainya Notoatmodjo, 2003.
2.2.3. Sikap Attitude
Secara umum sikap dapat dirumuskan sebagai kecenderungan untuk berespon secara positif atau negatif terhadap orang, obyek atau situasi tertentu. Sikap
mengandung suatu penelitian emosionalafektif senang, benci, sedih dsb, disamping itu komponen kognitif pengetahuan tentang obyek ituserta aspek konatif
kecenderungan bertindak. Dalam hal ini pengertian sikap adalah merupakan reaksi
Universitas Sumatera Utara
atau respons seseorang yang masih tertutup terhadap suatu stimulus atau obyek Notoatmodjo, 2003.
Menurut Allport 1954 yang dikutip Notoatmodjo 2003, menjelaskan bahwa sikap mempunyai tiga komponen pokok, yaitu:
1. Kepercayaan keyakinan, ide dan konsep terhadap suatu objek. 2. Kehidupan emosional atau evaluasi terhadap suatu objek.
3. Kecenderungan untuk bertindak trend to behave Ketiga komponen ini secara bersama-sama membentuk sikap yang utuh total
attitude. Dalam penentuan sikap yang utuh ini, pengetahuan, pikiran, keyakinan dan emosi memegang peranan penting.
2.2.4. Tindakan atau Praktek Practice
Suatu sikap belum otomatis terwujud dalam tindakan overt behavior. Untuk mewujudkannya sikap menjadi suatu perbuatan nyata diperlukan faktor pendukung
atau suatu kondisi yang memungkinkan, antara lain adalah fasilitas.
Tingkat-tingkat tindakanpraktek, yaitu:
1. Persepsi
perseption
Mengenal dan memilih berbagai objek sehubungan dengan tindakan yang akan diambil adalah merupakan praktek tingkat pertama.
2. Respons Terpimpin
guide respons
Dapat melakukan sesuatu sesuai dengan urutan yang benar sesuai dengan contoh adalah merupakan indikator praktek tingkat dua.
Universitas Sumatera Utara
3. Mekanisme
mechanism
Apabila seseorang telah dapat melakukan sesuatu dengan benar secara otomatis, atau sesuatu itu sudah merupakan kebiasaan maka ia sudah mencapai praktek
tingkat tiga. 4.
Adaptasi adaptation
Adaptasi adalah suatu praktek atau tindakan yang sudah berkembang dengan baik. Artinya tindakan tersebut sudah dimodifikasinya sendiri tanpa mengurangi
kebenaran tindakan tersebut
2.3 Kerangka Konsep