Berdasarkan latar belakang diatas, penulis tertarik untuk meneliti tentang Hubungan pengetahuan, sikap dan tindakan masyarakat dengan kejadian filariasis di
Desa Pardamean, Kecamatan Muara Batangtoru, Kabupaten Tapanuli Selatan, tahun 2009.
1.2. Perumusan Masalah
Desa Pardamean merupakan salah satu daerah endemis penyakit filariasis, dengan angka microfilaria 1. Berdasarkan hal ini dibuat perumusan masalah
sebagai berikut : belum diketahui bagaimana Hubungan Pengetahuan, Sikap dan Tindakan Masyarakat Terhadap Kejadian Filariasis di Desa Pardamean Kabupaten
Tapanuli Selatan.
1.3. Tujuan Penelitian
1.3.1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui hubungan pengetahuan, sikap dan tindakan masyarakat terhadap kejadian filariasis di Desa Pardamean Kecamatan Muara Batang Toru
Kabupaten Tapanuli Selatan tahun 2009.
1.3.2. Tujuan Khusus
1. Untuk mengetahui karakteristik responden pekerjaan, lama bekerja, penghasilan dan daerah asal dengan kejadian filariasis di Desa Pardamean
Kecamatan Muara Batangtoru Kabupaten Tapanuli Selatan tahun 2009.
Universitas Sumatera Utara
2. Untuk mengetahui hubungan pengetahuan masyarakat terhadap kejadian filariasis di Desa Pardamean Kecamatan Muara Batang Toru Kabupaten
Tapanuli Selatan tahun 2009. 3. Untuk mengetahui hubungan sikap masyarakat terhadap kejadian filariasis
di Desa Pardamean Kecamatan Muara Batang Toru Kabupaten Tapanuli Selatan tahun 2009.
4. Untuk mengetahui hubungan tindakan masyarakat terhadap kejadian filariasis di Desa Pardamean Kecamatan Muara Batang Toru Kabupaten
Tapanuli Selatan Tahun 2009.
1.4. Manfaat Penelitian
1. Sebagai bahan masukan bagi pihak pengelola program eliminasi filariasis di Desa Pardamean Kecamatan Muara Batang Toru Kabupaten Tapanuli Selatan.
2. Sebagai bahan dalam menyusun rencana kegiatanproyek eliminasi filariasis di Desa Pardamean Kecamatan Muara Batang Toru Kabupaten Tapanuli
Selatan. 3. Dapat dimanfaatkan oleh masyarakat dan pemerintah sebagai bahan masukan
khususnya mengenai filariasis di Desa Pardamean Kecamatan Muara Batang Toru Kabupaten Tapanuli Selatan.
4. Menambah wawasan ilmu pengetahuan penulis tentang masalah filariasis. 5. Sebagai sumber informasi kepada peneliti lain untuk melaksanakan penelitian
selanjutnya.
Universitas Sumatera Utara
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Gambaran Penyakit Filariasis 2.1.1. Pengertian Penyakit Filariasis
Filariasis penyakit kaki gajah adalah penyakit menular yang disebabkan karena cacing filaria, yang hidup di saluran dan kelenjar getah bening limfe serta
menyebabkan gejala akut, kronis dan ditularkan oleh berbagai jenis nyamuk. Secara klinis, penyakit ini menunjukkan gejala akut dan kronis. Gejala akut berupa
peradangan kelenjar dan saluran getah bening adenomalimfangitis terutama di daerah pangkal paha dan ketiak tetapi dapat pula di daerah lain. Peradangan ini
disertai demam yang timbul berulang kali, dapat berlanjut menjadi abses yang dapat pecah dan meninggalkan parut. Dapat terjadi limfedema dan hidrokel yang berlanjut
menjadi stadium kronis yang berupa elefantiasis yang menetap yang sukar disembuhkan berupa pembesaran pada kaki seperti kaki gajah lengan, payudara,
buah zakar scrotum dan kelamin wanita Depkes RI,2006.
2.1.2. Penyebab Filariasis 2.1.2.1. Jenis dan Penyebaran Filariasis
Filariasis di Indonesia disebabkan oleh tiga spesies cacing filaria yaitu : 1. Wuchereria bancrofti
2. Brugia malayi 3. Brugia Timori
Universitas Sumatera Utara